33

655 75 9
                                    

Mega membuka mata dengan susah payah karna cahaya yang masuk ke matanya yang baru saja tersadar cukup cerah. dengan mata yang masih menyipit Mega melihat Rai yang sedang duduk di sampingnya sambil memangku leptop.

Mega memejamkan kembali matanya, mencoba mengumpulkan kesadaran sesegera mungkin. saat matanya kembali di buka kali ini tidak untuk dipejamkan kembali, cahaya matahari yang sudah terik membuat Mega terperanjat "sayang, jam berapa ini?" tanya Mega, namun matanya melihat ke arah Jam. sudah jam sembilan pagi, dengan cepat Mega bangit dari kasur, kepalanya sangat pusing karna bagun secara tiba-tiba, mungkin karna tubuhnya belum siap.

"kamu ko ga bangunin aku ish, aku belum mandiin Gemi, belum nyiapin sarapan kamu"

Rai masih tidak menunjukan ekspresi apapun, tetap menatap Mega dengan senyum tipis, "btw, Mami ada di kamar mandi, lagi mandiin Gemi, kayanya sebentar lagi keluar"

Mega melotot ke arah Rai, menajamkan indra pendengarannya yang kini mendengar suara Claudia dari dalam kamar mandi kamar mereka, dengan cepat Mega melihat tubuhnya yang tidak terbalut sehelai benangpun, Mega langsung loncat kembali kekasur dan menutup seluruh tubuhnya, dari ujung kaki sampai ujung rambut dengan selimut, dengan rapat.

Mega membuka perlahan selumut sampai dagunya, "kamu ko ga bilang kalo Mamih di kamar kita!" Mega menekan ucapannya dengan suara pelan, kesal juga.

"tadi mamih mau minta perlengkapan mandi Gemi doang, tapi aku suruh mandiin di kamar mandi kamar kita aja, kan perlengkapan mandi Gemi banyak banget, ribet kalo harus mindah-mindahin"

"tapi aku maluuu" desis Mega masih dengan sura yang yang di tekan. memikirkan Claudia masuk kekamarnya dan melihat tubuh bagian atasnya, walau pasti hanya bahu, namun siapapun pasti bisa membacanya dengan jelas.

Rai terkekeh kecil saat Mega langsung masuk kedalam selimut dengan cepat saat pintu kamar mandi terbuka, Claudia menggendong Gemi menuju sofa kamar, "Mih, biar Rai aja yang pakein Gemi baju ya"

Claudia yang melihat suasana disalam selimut tidak bergerak sama sekali walau sudah mendengar suara Mega sejak tadi, ia mulai mengerti suasana, diberinya Rai kedipan sebelah matanya, yang di tanggapi oleh kedipan sebelah mata juga oleh Rai.

Rai mengambil Gemi langsung kepangkuannya, Gemi tertawa saat Rai memanggkunya dan mengelapi badannya dengan handuk yang sejak tadi membalut tubuhnya. "sayangnya Appa kedinginan nih pasti" Rai beranjak, meletakkan Gemi di kasur dan pergi untuk mengambil baju untuk Gemi,

Mega yang merasa mama mertuanya sudah tidak ada di kamar, mengeluarkan kepalanya dari selimut perlahan, Gemi yang menyaksikan Mega keluar dari selimut secara pelan, jadi terkekeh geli, Rai dan Mega yang menyaksikan tawa Gemi jadi ikut tertawa juga. tawa Gemi semakin kencang saat Rai dan Mega tertawa bersamanya.

saat tawa mereka memudar dan hanya tersisa senyuman, Rai melitat Mega yang masih bersembunyi di dalam selimut "kamu mandi gih, aku bentar lagi harus berangkat kerja loh" ujar Rai setelahnya, Mega pun duduk dengan meilitkan selimut pada tubuhnya.

"ko siang berangkatnya?"

"hemm, sore metingnya, tapi nanti aku mau bahas soal proposal dulu sama asisten pak Kim" tutur Rai sambil memakaikan Gemi baju.

Mega menarik nafas, lalu ia turun dari kasur untuk segera masuk kamar mandi, ada yang Mega pirkan saat dirinya akan memulai mandi, Mega sedikit merenung, sebelum akhirnya memilih fokus mandi agar bisa lebih cepat.

Rai yang sudah selesai memakaikan Gemi baju membawa Gemi keluar, Rai melihat Claudia yang baru selesai menyajikan makanan di meja makan, Rai menghampiri Claudia "Mih kalo mami mau pake assisten rumah tangga kan gapapa, mamih juga kalo mau order makan buat kita makan, order aja mih, jangan repot-repot kaya gini."

GeminionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang