26

1.9K 130 15
                                    

Autor's pov

Angin berhembus lembut, cuaca yang tidak begitu panas bahkan sudah hampir mendung sempurna. menjadikan seseorang betah berlama-lama duduk di rooftop yang terkenal panas, bahkan untuk hari ini, sepertinya banyak yang mendukung hati seseorang yang sedang murung, karna rooftop yang selalu ramai itu kini begitu sepi dan dingin.

sudah beberapa bulan ia lewati tanpa melihat sosok yang menguasai rasa rindunya, entah sosok itu baik-baik saja atau sebaliknya, yang jelas kabarnya tidak pernah lagi ia dapatkan bahkan ketika ia sudah mencarinya dari orang terdekatnya sekali pun.

Rai sudah berusaha mencari tau keberadaan Sekar melalui Jihan, namun seperti Jihan enggan memberi tau, atau memang tidak tau keberadaan Sekar, karna Jihan selalu mengatakan bahwa yang dia tau hanya kabar Sekar yang baik-baik saja namun tidak pernah tau dimana keberadaan adiknya itu sebenarnya. walau Rai tidak yakin Jihan tidak tau, namun Rai tidak bisa memaksa.

"Kamu harus berusaha mencintai Mega karna aku tau kamu begitu mencintai Gemi, aku sangat ingin egois untuk kita, untuk perasaanku dan untuk kebahagiaanku yang ada di kamu. andai sejak dulu aku memiliki hobi, memiliki kesukaan dan memiliki banyak kegiatan yang bisa melupakanmu untuk sejenak, mungkin aku tidak akan sesakit ini Rai"

"andai aku memiliki hobi yang bisa membuatku melupakanmu sejenak. mungkin aku tidak akan kewalahan sepanjang waktu memikirkan rasa cemburuku, akhir-akhir ini sejak kamu pulang dari rumah sakit, sejak Gemi sakit. kamu tidak memberiku kabar apapun dan aku sibuk mencari hobi detik itu namun aku tidak menyukai apapun."

"dan andai saja kamu bisa membuktikan bahwa di hatimu hanya ada aku, seperti hatiku dan hidupku yang hanya ada kamu, mungkin aku tidak akan sekecewa ini Rai, tapi aku tau kita hanya terlanjur bersama dalam waktu yang lama, bukan berarti tidak akan ada yang berubah, termasuk perasaan kamu"

"aku selalu berharap kita akan bertemu lagi kelak, dan jika kita sudah memiliki perasaan yang berbeda, tandanya kita berdua sudah saling mengikhlaskan, dan jika salah satu dari kita masih memiliki perasaan yang sama maka resiko di tanggung sendiri, tapi jika kita berdua masih memiliki perasaan satu sama lain jangan pernah mengharapkan genggaman kita renggang bahkan terlepas lagi"

"kemungkinan yang pertama aku tidak pernah yakin bahwa di antara aku dan kamu benar-benar mengikhlaskan, karna aku berada di kemungkinan kedua dan siap menanggung resikonya, namun aku juga tidak ragu untuk menyimpan kepercayaan pada kemungkinan ke tiga"

"aku sangat mencintai kamu, karna duniaku adalah kamu Rai"

Mata jernih yang tersorot sedikit cahaya matahari yang redup, terasa basah sekarang. Rai tidak pernah menerka kemungkinan apa yang datang kedepannya, sampai akhirnya dia melihat akun sosial media Sekar aktif kembali dan memposting dua tangan yang jemarinya saling bertaut, dengan satu tangan dari keduanya sangat Rai kenali pemiliknya, sedangkan satu tangan lainnya seperti tangan yang gagah dan kuat menggenggam dengan lembut, caption manis menjadi pelengkap bahwa keduanya adalah pasangan yang asngat romantis.

"kamu kenapa?"

Rai terperanjat mendengar suara alto yang masuk ke pendengarannya membuyarkan haluannya. "hanya sedang menatap langit"

"cerah ya?"

"iyaa"

saat jawaban iya terlontar suara tawa yang begitu nyaring menyambar membuat Rai memincingkan matanya, menatap sinis Brisata "apaan si kak!"

"kamu yang kenapa dek, gak liat langit lagi mendung, aku bilang cerah kamu iya iya aja, ketawan kan lagi mikirin sesuatu"

Rai kembali melepaskan pandangannya kearah langit, air lembut mulai memberi rasa dingin ke wajahnya "aku males debat makannya aku iyain" sangkal Rai

GeminionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang