Selamat pagi senoritah. Buat nulis satu Part Bada eke mulai engap. Beray cuy.❤️🩹
Akhirnya wedding gown model empire itu kelar juga. Dengan manambahkan kain tile, baju pengantin impianku kesampaian juga. Bagian favoritku tentu saja bagian lengan yang kubuat model balon. Lucu banget nggak sih?
Setelah menghabiskan waktu lebih dari 16 jam setiap harinya selama berhari-hari, akhirnya aku dengan bangga harus mengakui bahwa diriku memang berbakat jadi korban kerja paksa.
Sekarang, gaun pengantin iti bersanding dengan jas Kak Sambada yang juga sudah kuselesaikan. Jas yang kuremake dengen sepenuh hati itu terlihat benar-benar serasi.
Emang ya kalo dorongannya cinta, pasti lelahnya nggak berasa.
Berchandyaaaa .... Aku tuh rasanya udah mau pingsan. Aku bahkan merengkak menuju meja untuk mengambil susu yang tadi dibuatin Ibu. Rasanya wow ... kayak susu!
Benar, menjelang pernikahan beratku aja turun lima kilogram. Bayangin lima kilogram dalam waktu singkat. Diet efektif adalah tekanan batin terutama yang bersumber dari calon mertua dan ipar, percayalah deh, itu valid!
Aku bisa nggak makan seharian. Untung Ibu rajin menjejali mulutku dengan buah. Namun, tetap aja itu nggak terlalu membantu. Sekarang aku cuma mau tidur. Tadi malam aku begadang sampai jam 2. Iya, aku nginap lagi di Jemari Hati, tapi ditemanin Ibu kok. Pernikahanku yang dua hari lagi bikin kami kerja ekstra.
Ibu pokoknya mau semua hidangan lezat tersedia di pesta pernikahanku. Meski sederhana, Ibu ingin mastiin semua tamu kami pulang dalam keadaan kenyang.
Karena itu, semua rak penyimapanan dan etalse di toko Ibu penuh kue. Kak Sambada ditugasin mengurus katering. Pernikahan diputuskan akan dilaksanakan di rumah barunya yang akan jadi rumahnya ... akuh juga. Tim dekornya bakal datang besok buat mulai masang.
Kemarin Kak Chyara sudah nelepon, bilang kalo Purple bakal diliburon di hari pernkahanku. Nenek Halimmah yang kebetulan kenal baik sama Ibu juga akan datang bersama gengnya di Citra Baik. Kak Dirantra udah siap sedia jadi salah satu saksi. Om dan keluargaku udan nggak sabar, gimana aku nggak makin deg-degan?
Tapi deg-degannya karena seneng kok. Bentar lagi kan kawin ... ihik!
Aku menandaskan segelas susu saat pintu Jemari Hati terbuka. Impianku untuk balas dendam dengan tidur sepanjang hari langsung ambyar pas ngeliat Om Kusuma berdiri di ambang pintu. Aku selalu suka ketemu Om Kusuma, tapi nggK hari ini.
*****
"Kamu tahu, bahwa Om selalu menyayangimu?"
Aku mengangguk. Aku meyakini itu, tapi kali ini, aku nggak punya kekuatan buat tersenyum.
Om Kusuma membawaku ke sebuah restoran. Om Kusuma bilang mau sarapan agak berat gara-gara nggak sempat sarapan di rumah tadi. Tapi aku tuh tahu, kalo bukan itu tujuan Om bawa aku ke sini.
Om Kusuma mau ngomong dan dari ekspresinya, aku yakin yang mau diomongin itu nggak ngenakin.
Diam-diam aku ngirim pesan buat Kak Sambada. Bukannya mau adu domba ya, tapi aku kan butuh sekutu dalam hal ini. Minimal kalo pembicaraanku aku nggak berjalan lancar ama Om Kusuma, aku bisa dijemput Kak Sambada.
"Kamu terlihat lebih kurus."
"Eh ... iy-iya, Om."
"Jangan tegang, Om merasa menjadi orang asing jika sikapmu seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Has To Be You
RomanceAthira dan Qahi adalah sahabat, sangat dekat, saling menyayangi dan perlahan menumbuhkan cinta. Athira selalu percaya bahwa dirinya diciptakan untuk Qahi. Itu sudah tertanam di kepalanya sejak dia bisa mengingat sesuatu. Namun, di usianya yang hampi...