Cerita ini kesisa beberapa part lagi hueeeee. 🥲*****
Qahi mondar mandir di depan ruang IGD itu. Rasanya sangat menyebalkan karena tak dizinkan masuk. Sambada dengan semena-mena berpesan pada perawat penjaga agar Qahi tak mengizinkannya masuk.
Demi Tuhan, dia bukan kriminal. Dia hanya sangat peduli pada Athira. Bahkan Qahi meyakini perasaanya pada wanita itu jauh lebih besar dari perasaan Sambada. Hanya Qahi yang paling tulus pada Athira. Seumur hidup, Qahi tak pernah membohongi wanita itu. Tak juga sengaja menyakitinya seperti yang terus menerus dilakukan Sambada.
Sambada berbohong dengan mengatakan bahwa dia rela mati untuk Aathira. Karena nyatanya, Sambada terus menyiksa Athira. Pria itu bahkan tidak pulang semalaman. Tentu saja Qahi tahu karena semenjak Athira menelepon, pria itu tancap gas menuju rumah sang kakak. Tak peduli bundanya memberi larangan keras.
Benar, Qahi bahkan tak lagi mempedulikan keinginan orang tuanya sekarang.
Qahi bahkan harus tidur di mobil. Dia berencana akan mendatangi Athira setelah matahari terbit. Qahi tak tenang sama sekali. Mengetahui Sambada menyia-nyiakan Athira benar-benar membuatnya marah. Athira adalah hal yang paling diinginkan Qahi, tapi malah dipermainakan Sambada sesuka hati.
Andai Athira tak melarangnya datang, Qahi pasti sudah menggedor pintu wanita itu. Namun, dia tahu, memaksa Athira kini adalah hal yang sangat ceroboh. Belajar dari pengalaman, Qahi memahami bahwa Athira sangat membenci sikap agresif dan mau diturutinya. Karena itulah Qahi berusaha untuk mengikuti arus. Sambada mampu membuat Athira terbius dengan prmbawaan kalem dan sikap dewasanya, maka Qahi pun akan bisa melakukan yang sama.
.
Terlebih Sambada telah melakukan kesalahan besar dengan terus menerus mengabaikan Athira. Itu adalah celah yang akan dimanfaatkan Qahi.Srtelah mengetahui keseluruhan fakta dari bundanya, Qahi membenci Sambada . Seharusnya pria itu memang tak pernah ada dalam kehidupan nereka semua.
Andai Sambada tak ada, maka segalanya tidak akan seperti ini. Semuanya akan berjalan sangat baik. Hubungan orang tuanya, hubungan Qagi dan Athira, pasti sangat harmonis. Sambadalah yang menghancurkan segalanya.
Setelah semalam suntuk menunggu, Qahi hanya sempat pergi sholat dan mencari sarapan. Namun, Sambada malah pulang. Pria itu tak akan pernah melupakan pemandangan mengerikan bagaimana tubuh Athira lemas dalam gendongan Sambada saat dibawa ke mobil.
Entah apa yang dilakukan pria itu pada Athira, yang Qahi lihat itu pasti sangat buruk.
"Ruang rawat inapnya sudah siap?"
Qahi yang sedari tadi terus menunggu kesempatan untuk bisa masuk, langsung berusaha mendengar percakapan dua perawat di meja dekat pintu masuk. Di sana ada perawat yang tadi dipesan Sambada tak menmbiarkannya masuk. Dia sempat melihat salah satu perawat tadi menemani dokter yang masuk ke bilik di mana ranjang Athira didorong masuk.
"Iya. Ruang VVIP."
"Wah dia pasti sangat mencintai istrinya. Kata dokter, dia sampai lemas saat mengetahui hasil medis sang istri. Hampir pingsan ya?"
"Mencintai, tapi tak mengetahui kondisi istrinya seburuk itu? Cinta macam apa yang istrinya sampai pingsan seperti itu?" tanya perawat perempuan dengan map di tangan dengan sinis. "Untung istrinya kuat. Jika wanita lain, pasti kita sudah melihat darah di mana-mana."
Qahi tersentak. Dia yakin bahwa mereka sedang membicarakan Athira.
"Apa benar ada lebam-lebam?"
"Pssst ... dokter akan marah jika kita membahas ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Has To Be You
RomanceAthira dan Qahi adalah sahabat, sangat dekat, saling menyayangi dan perlahan menumbuhkan cinta. Athira selalu percaya bahwa dirinya diciptakan untuk Qahi. Itu sudah tertanam di kepalanya sejak dia bisa mengingat sesuatu. Namun, di usianya yang hampi...