"Aku menyukaimu" ucap Jisoo.
"Sudah ku katakan aku tidak menyukaimu,kau sudah ku anggap seperti Jennie adikku" jawab Taehyung.
Kisah cinta seorang gadis polos yg cintanya betepuk sebelah tangan.
Semalaman Jisoo menunggu Taehyung yg tengah di rawat di ruang ICU. Belum ada tanda-tanda Taehyung akan sadarkan diri.
Dia bingung harus berbuat apa,dia takut memberi kabar buruk ini kepada keluarga Taehyung. Jisoo pun tidak mungkin bercerita pada sang kakak.
Karena tentu sang kakak pasti akan memberi kabar pada kakek Kim. Bukan apa-apa,Jisoo hanya tidak ingin kesehatan kakek Kim terguncang karena mendengar kabar cucu kesayangannya yg mengalami kecelakaan dan sampai saat ini belum sadarkan diri.
Alhasil Jisoo hanya mampu menahan kecemasannya seorang diri sambil terus berdoa agar tidak terjadi hal buruk pada Taehyung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyung tampak dalam kondisi lemah bahkan selang oksigen pun belum bisa di lepaskan dari hidungnya.
Jisoo dilanda kecemasan,tak henti-hentinya dirinya berdoa memohon keselamatan untuk Taehyung.
"Tae,cepat sadarlah!!! Jangan membuatku takut" ucap Jisoo. "Aku akan berkata jujur padamu jika kau sadar nanti maka cepatlah sadar" mohon Jisoo.
Setelah mengatakan hal itu Jisoo merasa jari-jari tangan Taehyung mulai bergerak walaupun perlahan.
Jisoo merasa senang karena Taehyung merespon ucapannya. Bergegas Jisoo memanggil perawat dan dokter agar segera memeriksa keadaan Taehyung.
Dokter dan perawat pun datang untuk memeriksa keadaan Taehyung.
"Ku mohon Tae,sadarlah!" Ucap Jisoo.
Setelah Dokter memeriksa keadaan Taehyung sang Dokter pun menghampiri Jisoo. Dan kabar baikpun dia dengar,Taehyung sudah sadar. Dia dalam keadaan baik-baik saja walaupun dia mendapatkan luka yg cukup serius di bahunya namun itu bisa sembuh dengan perawatan yg baik.
Jisoo sangat senang mendengarnya dan tidak lama kemudian para perawat pun membawa Taehyung ke ruang inap.
Walau Taehyung belum bisa membuka matanya secara penuh namun dia sayup-sayup melihat sosok gadis yg di cintainya berada di dekatnya.
Jisoo pun mengikuti kemana para perawat itu membawa Taehyung. Sesampainya diruang inap Jisoo langsung mendekati Taehyung.
"Tae,syukurlah kau dalam keadaan baik-baik saja" ucap Jisoo. "Jisoo" ucap Taehyung kurang jelas namun masih bisa Jisoo dengar. "Ya Tae,aku disini. Aku akan selalu menemanimu" ucap Jisoo.
Taehyung merasa lega bisa melihat wajah Jisoo lagi.
Dengan telaten Jisoo merawat Taehyung di rumah sakit. Setelah dua hari di rawat berangsur-angsur kondisi Taehyung mulai membaik. Dia sudah sadar betul,beruntung benturan di kepalanya tidak membuat Taehyung terluka.
"Ada apa Jis,apa kau mencemaskanku?" Tanya Taehyung. "Tentu saja aku mencemaskanmu,aku sampai bingung harus bagaimana. Bagaimana aku harus mengabari keluargamu di Korea" jelas Jisoo. "Apa kakek ku mengetahuinya?" Tanya Taehyung. "Tentu saja tidak,aku tidak berani mengabarinya" ucap Jisoo. "Baguslah,lalu bagaimana dengan Jennie?" Tanya Taehyung memastikan. "Jennie pun tidak,aku tidak ingin Jennie memberitahukan kakek mu" jelas Jisoo. "Beruntung kau masih selamat,aku sangat takut terjadi sesuatu padamu" imbuhnya. "Apa yg kau takutkan? Bukankah aku baik-baik saja" ucap Taehyung. "Kau lama tidak sadarkan diri,aku kira kau sudah..." Ucapan Jisoo terjeda karena sudah di lanjutkan oleh Taehyung. "Mati??" Tanya Taehyung. "Mana mungkin aku mati jika keinginan terbesarku belum tercapai"imbuhnya. "K-keinginan terbesarmu??" Tanya Jisoo. "Ya keinginanku untuk mendapatkan hatimu" ucap Taehyung.