🌷31 (Perasaan Cemburu)

1.4K 162 67
                                    

"Kau harus mencobanya, bukankah kau menyukai ini?"

Cecilia nampak menyodorkan sebuah mangkuk yang berisikan sup kearah Lukas, dan sepertinya pria itu nampak menyambut baik pemberian gadis tersebut. Ana sedaritadi berdiri dibelakang Evelyn, kini menatap kearah sang nyonya yang tetap diam saja dan terus memakan hidangan yang tersaji.

Evelyn hanya terus bisa menulikan pendengarannya, ternyata gadis yang bernama Cecilia terlalu berisik. Bukan kah gadis itu akan menjadi Putri Mahkota nantinya? Kenapa tata krama saja gadis itu tak bisa menguasainya. Apalagi pria itu yang sedaritadi hanya diam dan terus menerima, apakah sekarang Lukas seperti ini kala dia tak sadarkan diri.

"Wah, bukankah makanan penutup ini kesukaanmu saat dulu Lukas." Ujar Cecilia dengan begitu ceria ketika
sajian makanan penutup di meja mereka berdatangan.

"Apa kau tidak diajarkan tata krama untuk tidak berbicara saat berada di ruang makan nona?"

Kali ini Evelyn bersuara dan menatap Cecilia dengan sengit, entahlah ia sungguh kesal karena gadis itu terus berbicara tanpa henti, membuat kepalanya pusing mendengar celotehan gadis itu, apakah Lukas tak merasakan hal yang sama?

"Maafkan aku." Kini dapat ia lihat Cecilia langsung merubah raut wajahnya begitu murung membuat Evelyn menatap tak percaya kearah gadis itu.

"Bukankah kau terlalu keras Eve? Aku tak masalah jika salah satu dari kalian berbicara." Ucap Lukas yang sudah bersuara.

Evelyn yang mendengar itu kembali tak percaya dengan menatap Lukas, dan kini kedua mata mereka saling bertatapan akan tetapi tak berlangsung lama ketika Evelyn memutuskan kontak mata itu secara sepihak.

"Baiklah, lagipula aku juga sudah kenyang— saya pamit undur diri Grand Duke." Tekan Evelyn pada panggilan diakhir setelahnya langsung menarik Ana yang dibelakangnya untuk ikut pergi keluar dari ruang makan yang begitu menyebalkan.

Lukas yang melihat kepergian istrinya hanya bisa menggeram, apalagi Evelyn kembali membuatnya kesal dengan panggilan yang tidak biasanya pada dirinya. Tentunya, ia akan menyelesaikan masalah disini lebih dulu baru akan menghampiri Evelyn dan meminta penjelasan maksud dari tingkah istrinya itu.

***

"Grand Duke sialan! Aku kesal sekali padanya, bisa-bisanya ia mengizinkan Cecilia ikut makan bersama. Kau tau aku sangat kesal Ana! Padahal aku sudah bertekad tetapi Grand Duke sialan itu malah seakan mendorongku untuk menjauh." Marah Evelyn dengan menghentakkan kakinya begitu kesal di sepanjang jalan, Ana yang mengikuti hanya bisa diam dan tak berani menjawab, karena saat ini keadaan nyonya nya sedang tidak baik.

"Tadinya aku tidak ingin memancing keributan, tetapi gadis itu seperti lalat sangat berisik dan mengganggu." Evelyn terus mengeluarkan sumpah serapahnya kepada Cecilia dan juga Lukas yang berhasil membuatnya emosi pada pagi hari yang cerah ini.

"Padahal aku akan mencoba membuka hati, tapi—" Ucapan Evelyn terhenti dan malah menangis, kini ia duduk disebuah bangku taman tak jauh dari pintu utama. Ana tentunya sedikit terkejut dengan perubahan Evelyn yang sangat cepat, padahal tadi wanita itu masih mengeluarkan amarahnya tetapi kini menangis.

"Nyonya jangan bersedih, mau bagaimanapun nona Cecilia hanya sebatas sahabat lama Grand Duke dan juga, nona Cecilia sudah memiliki Tunangan." Ana mengucapkan kalimat tersebut untuk menenangkan Evelyn, agar wanita itu dapat berhenti menangis karena Evelyn menangis sambil menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.

"Kau benar juga, kenapa aku malah menjadi wanita bodoh disini." Evelyn membuka wajahnya dan mengusap jejak air matanya dengan sedikit kasar.

Grand Duke's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang