Bab. 06

5.6K 678 30
                                    

My Dear Queen
03.02.24



"Larilah sebelum dia membunuhmu seperti yang dilakukanya pada ayahmu! Larilah ... lari yang jauh dari istana ini!"

.....

Wei Wuxian diam menatap Lan Wangji yang membaringkan ibunya. Setelah menyuruh Wuxian yang ia kira adalah Lan Zhan, putranya, lari dari seseorang yang dikatakannya telah membunuh ayah Lan Wangji, raja terdahulu yang wafat karena racun. Nyonya Lan Yi menjadi histeris dan jatuh pingsan.

Dan ini artinya tuduhan bahwa dialah yang memberikan racun pada raja sebelumnya tidak benar, kan? Wuxian tidak tahu karena tidak menemukan bagian ini dalam My Dear Queen yang sebagian besar hanya membahas tentang kehidupan Raja Zixuan dan selir kesayangannya, Jiang Yanli.

"Jenderal. Jika ibumu mengatakan itu, bukankah artinya pelaku pembunuhan raja sebenarnya adalah orang lain?"

"Ini tidak ada hubungannya denganmu."

"Apa?"

Lan Wangji menghela nafas. " Jangan pedulikan hal lain dan fokus saja pada apa yang kau janjikan atas pernikahan ini."

"Oh," Wuxian terdiam. Sebenarnya dia pernah membaca beberapa baris tentang Nyonya Lan Yi ini dalam My Dear Queen, dan karena itulah dia bersumsi bahwa apa yang menjadikan wanita ini trauma adalah obatnya. Meksi sejujurnya, dia juga tidak tahu apa itu akan bekerja atau tidak.

"Kau ingat itu, kan?" Lan Wangji maju mendekat pada Wuxian yang merasakan tekanan hingga ia mundur dan menabrak dinding kayu di belakangnya. "Atau kau hanya menggunakan alasan itu untuk mencapai tujuanmu?"

Wuxian menggeleng cepat. "Ti, tidak! Aku ingat, hanya saja berikan aku waktu, aku ... sungguh akan berusaha mencarinya obatnya dengan sangat hati-hati."

Lan Wangji melipat tangan di depan dada, memasang wajah tak percaya.

"Sungguh! Lagi pula aku tidak bisa mengecewakan ibumu yang telah menganggapku anak, kan? Dia bahkan memangilku dengan nama kecilmu."

Lan Wangji melepas lipatan tangan di dadanya. "Maaf tentang itu."

"Hah?" Wuxian mendongak untuk melihat wajah sang jenderal. "Hei. Kenapa kau minta maaf? Tidak ada hal salah yang dilakukan ibumu. Aku justru senang dia menganggapku anak. Jarang sekali mertua yang mau menerima anak menantunya dengan tulus, kau tahu?" Wuxian menambahkan tawa dalam kalimatnya.

"....."

"Nah, karena hari telah malam, bisakah aku meminjam bajumu? Aku ingin mandi dan berganti pakaian. Kau tahu aku memasuki istana tanpa membawa apa-apa, kan? Semuanya baru akan dikirim tiga hari lagi saat keluargaku berkunjung."

"Oh." Lan Wangji mengangguk dan menuju kamarnya. Membuka lemari kayu di sana dan mengambil beberapa helai hanfu. Ia melihat sekilas pada Wuxian yang mengikutinya dan berdiri di belakang sebelum dengan bimbang memutuskan, karena sunguh semua hanfu yang dimilikinya adalah baju dengan ukuran besar dan kain dengan kualitas buruk.

"Apa kau bisa memakai ini?" tanya Wangji pada akhirnya, memberikan kain paling baru yang dirinya dapatkan sebagai hadiah setelah menyelamatkan sebuah kampung dari jarahan perompak.

"Tentu." Wuxian menerimanya dengan senang. Berpikir bahwa dia juga telah belajar memakai hanfu dari Huaisang sejak dirinya datang ke sini.

"Kau bisa tidur di kamar."

Wuxian mengangguk. Tentu dia tidak akan menolaknya apalagi mengajak Lan Wangji sekamar berdua, klise! "Oke, dan di mana kamar mandinya?"

"Bilik mandi di belakang." Wangji berjalan mendului Wuxian, masuk ke dalam sana untuk membersihkan beberapa tempat sebelum mengijinkan pemuda itu masuk.

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang