Bab. 39

3.7K 535 33
                                    

My Dear Queen
24.06.24





Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, hari ini Lan Xichen menjadi orang pertama yang dibawa diam-diam ke kediaman Wei untuk mendapatkan penanganan serius pada lukanya. Lalu besok Wanyin dan Bolin akan diantar menggunakan kereta pada malam hari demi menghindari kecurigaan.

Ketiganya akan dirawat di kediaman Wei, di mana selain memiliki pagar pembatas yang cukup tinggi di sekitarnya, Wei Chang juga telah menambah penjagaan karena tempat itu rencananya akan digunakan sebagai markas jika perebutan tahta telah dimulai.

"Kau akan pergi?" tanya Wuxian pada Wangji yang baru saja pulang dari Istana. Keduanya saat ini berada di ruang makan, berdua, karena Bolin berada di kamar Nyonya Lan Yi bersama Huaisang dan Wanyin.

"Ada pemberontak di perbatasan, dan aku harus ke sana untuk mengatasinya." Wangji membereskan beberapa benda dan pakaian yang dibawakan Wuxian dari kamar ke dalam tas gendong yang akan dibawanya.

"Dengan Komandan Mingjue?" tanya Wuxian ketika Mingjue kemudian masuk dari pintu samping pondok.

"Sendiri."

"Saya bertugas mengurus keamanan istana, Tuan Muda. Meski tidak menyukai ibu suri tapi kami juga tidak bisa mengabaikan tugas." Mingjue memberikan beberapa perkamen berisi peta pada Lan Wangji yang memasukkannya ke tas.

"Jangan khawatir, aku akan kembali dalam tiga hari." Lan Wangji menatap Wuxian yang kini mendongak untuk menatap manik keemasan di sana sebelum mengangguk pasrah.

"Baiklah."

"Karena jenderal tidak ada, jadi kami akan memindahkan Wanyin dan Nyonya Lan Yi dulu, lalu disusul Anda dan Huaisang."

"Kenapa begitu?" tanya Wuxian kembali, di mana Mingjue hanya melirik sang jenderal yang kini dalam diam merengkuh pinggang pemuda di depannya.

"Berjaga jika sketsa wajah Tuan Muda Wanyin telah disebar di gerbang perbatasan antara Gusu Selatan dan Gusu barat, maka kami akan memakaikannya baju Anda dan menutup wajahnya. Karena itulah Nyonya Lan Yi juga diperlukan untuk pergi bersama Tuan Muda Wanyin."

"Oh, aku mengerti."

"Tapi jangan khawatir, setelah selesai mengantar Tuan Muda Wanyin, kami akan kembali dalam dua jam untuk membawa Anda, si bayi, dan Huaisang. Prajurit juga akan berjaga di sekitar sini untuk memastikan semuanya aman."

"Aku juga akan menempatkan beberapa pasukan elit di sini."

"Tidak. Jangan begitu. Kondisiku beneran enggak seberapa dibanding perang yang bakal kau hadapi." Wuxian memukul ringan lengan Lan Wangji.

"Tapi-"

"Lagi pula apa yang bisa terjadi di sini selain para ayam yang selalu berisik setiap aku memberi mereka makan?" Wuxian tertawa pada Wangji yang terlihat menahan senyum. "Jadi bawa saja semua prajurit. Kalahkan musuh, dan kembalilah secepat mungkin. Aku akan baik-baik saja di sini."

Lan Wangji akhirnya mengangguk, jenderal itu membawa kepala Wuxian untuk bersandar di dadanya. "Baiklah ...."

Dan melihat keduanya yang telah menjadi semakin lengket, Mingjue bergegas undur diri untuk mempersiapkan kuda, meski sebenarnya dia sungguh ingin protes pada kelakuan dua sejoli kasmaran itu.

Maksudnya, tidak sadarkah mereka bahwa dia jomlo?!

.

.

.

"Kau akan baik-baik saja, kan?" Nyoya Lan Yi mengusap kepala Wuxian yang mengangguk.

"Tenang saja, Ibu. Lakukan perjalanan dengan aman, aku akan baik-baik saja di sini." Wuxian tersenyum pada sang mertua dan Wanyin yang telah memakai penutup wajah di sisinya. Keduanya saat ini telah berada di dalam kereta untuk menuju kediaman Wei.

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang