Bab.33

4.2K 545 38
                                    

Chapter. 33
Menjadi Berbeda Hanya untukmu






"Weiying."

Wei Yuan yang mendapati adiknya kembali menguap menepuk pundaknya lembut. "Kembalilah ke kamarmu dan tidur, Ayah juga." Kini tuan muda pertama Wei itu melihat pada sang ayah yang juga terlihat lelah.

Wuxian yang merasa dirinya akan segera terlelap mengangguk dan pergi dengan memeluk lengan sang ayah yang tersenyum lembut padanya. Sementara Wei Yuan segera mendekati adik kembarnya, untuk membopong Jingyi yang tertidur di kursi ke atas ranjang pemuda itu sendiri.

Tabib muda muda itu akhirnya dibebaskan pada sore hari setelah sidang batal dilakukan pasca pengakuan sang palapor yang kabur dan saat ini masih dicari untuk diselidiki mengenai siapa yang menyuruhnya melakukan hal tercela itu.

Komandan Boya yang segera mengerti situasinya bahkan mengatakan dia akan datang sendiri ke klinik esok hari untuk meminta maaf secara resmi dan membersihkan segala tuduhan yang telah diberikan pada Tabib Jingyi.

Sejak Jingyi pulang, Wuxian telah memonopoli kakak keduanya itu, ia mengikuti pemuda itu ke kamarnya, menunggu hingga Jingyi selesai mandi dan terus menanyakan 'apa Gege baik-baik saja' hingga mereka selesai makan malam dan kembali lagi ke kamar Jingyi untuk berbicara bersama Yuan dan sang ayah.

Mungkin karena lelah, Jingyi dengan mudah tertidur bahkan saat mereka masih berbicara beberapa hal, dan Wei Yuan yang melihat adik bungsunya terus menguap akhirnya meminta pemuda itu dan sang ayah ke kamar mereka sebelum ia membopong sang saudara kembar ke atas ranjangnya sendiri.

"Kau kembali?"

Lan Wangji yang duduk di kursi pada lantai bawah kamar Wuxian meletakkan kertas di tangannya ketika pemuda itu mengangguk, melempar hanfu luarnya sembarang dan menuju kamar mandi untuk mencuci wajah sebelum melangkah ke lantai atas ruangan tidurnya.

"Kau mau tidur?" tanya Wuxian pada sang jenderal yang merapikan hanfu yang dirinya lempar.

"Sebentar lagi."

"Baiklah." Wuxian kembali menguap dan meneruskan langkah menuju lantai atas kamarnya, meninggalkan Lan Wangji yang sepertinya masih sibuk mengurus beberapa gulungan perkamen di depannya.

Tidak lama, Lan Wangji yang baru saja memasuki lantai dua kamar tidur terdiam menatap Wuxian yang saat ini tengah duduk di depan jendela, menatap bulan sembari mengguncang kakinya yang terjulur dari pagar pembatas.

"Weiying."

"Oh," Wuxian menoleh dan tersenyum saat sang jenderal duduk di sisinya. Wajah lelaki itu yang masih memiliki beberapa titik air menandakan dia telah membersihkan diri di lantai satu seperti kebiasaannya.

"Bukankah kau bilang mau tidur?"

Wuxian diam. Ia juga tidak mengerti mengapa tidak juga terlelap padahal matanya sungguh sangat mengantuk, hingga ia kemudian menyadari bahwa beberapa bulan ini ia memiliki sebuah kebiasan baru sejak Lan Wangji mengajukan usulan untuk sekamar bersama.

Yup! Ia akan selalu tidur dalam dekapan Lan Wangji.

Jika kalian bertanya apa ini tanda bahwa dia mulai belok, maka Wuxian akan bersumpah demi 'Emeror's Smile' bahwa Ia masih sangat normal. Sungguh! Maksudnya dia menyukai wanita cantik dan segala sesuatu yang menggemaskan tentang mereka.

Mungkin ingatannya tentang apa yang terjadi pada Wei Xian di penjara bawah tanah membuatnya bahkan merasa lebih baik dirinya mati daripada melakukan hal-hal mesum seperti yang dilakukannya dan Lan Wangji dengan lelaki lain. Karena membayangkannya saja telah membuatnya sedemikian jijik!

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang