Bab. 45

4.2K 570 33
                                    

My Dear Queen
Rencana Perlawanan
05.06.24




Hari itu Jiang Yanli pergi menemui sang raja di Istana Utama, entah mengapa sejak Ibu Suri mengatakan hal mengejutkan tentang siapa ayah kandung lelaki itu sebenarnya, ia mulai bersikap aneh.

Dari kasim yang selalu membersamainya, Yanli tahu bahwa raja itu mulai menghindari pertemuan dengan ibu suri dengan mengggunakan namanya, tidak apa jika itu benar. Masalahnya ... itu juga adalah kebohongan. Karena telah beberapa Minggu ini Yanli tidak melihat Raja Zixuan.

Jika bertemu pun, alpha muda itu hanya akan mampir dan membicarakan hal tak menentu yang Yanli tak tahu ke mana arah tujuannya. Sang raja ... bukan hanya menghindari ibu suri, tetapi juga dirinya.

Ratu Jiang Yanli mengerti jika mungkin suaminya merasa marah atas apa yang dikatakan sang ibu suri, hanya saja mengapa dirinya juga dilibatkan dalam kemarahan itu? Ini mau tidak mau membuatnya merasa bahwa sang raja mungkin sejatinya juga marah atas perbuatannya yang merugikan Tabib Jingyi.

"Ratu."

Jiang Yanli tersenyum saat raja akhirnya bersedia menemuinya. Wanita itu maju dan memeluk sang alpha yang terkejut dan hanya berdiri diam di sana.

"Akhirnya kau mau menemuiku, aku merindukanmu, Zixuan."

Manik alpha muda itu bergetar. "Yanli!" bisiknya memeluk erat sang ratu yang telah lama dirindukannya.

Bisa dikatakan, sejak menyatakan cinta pada wanita yang beberapa tahun lebih tua darinya ini, Jiang Yanli tidak pernah sekalipun mengambil inisiatif menyatakan suka atau rindu lebih dulu darinya. Selama ini, ratunya hanya mengatakan itu seolah mengulangi perkataannya saja. Jadi, terkadang Zixuan muda sering kali bertanya, apakah sang ratu benar mencintainya? Atau dia hanya terlalu takut menentang perasaan yang dimiliki seorang calon raja?

"Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau menghindari bertemu denganku?" Yanli melepas pelukan dan menatap alpha di depannya yang menggeleng pelan.

"Aku hanya terlalu malu."

"Apa?" Jiang Yanli mengerutkan keningnya. Ia menoleh pada para dayang dan kasim yang masih berjaga tak jauh dari mereka untuk pergi sebelum membawa sang raja ke ruangan di sisi kanan Istana Utama yang memiliki tempat tidur besar untuk beristirahat sang raja.

"Apa maksud perkataanmu, Yang Mulia?"

"Panggil saja aku Zixuan, Yanli. Aku mohon."

Jiang Yanli terdiam sejenak sebelum kemudian mengangguk. "Baiklah. Zixuan."

Zixuan memejamkan mata. "Kau dengar yang dikatakan ibuku, kan? Bahwa aku ... bukan anak kandung raja. Dan kau tahu apa artinya, kan?"

Jiang Yanli hanya diam, terlalu takut menjawab pertanyaan yang pasti akan mengantarkan orang biasa menghadapi tiang gantungan.

"Ibuku telah berselingkuh dengan lelaki bernama Guangshan itu, Yanli. Dan aku ini bukan anak Raja Lan, tetapi anak haram hasil dari hubungan gelapnya!"

Jiang Yanli terdiam sepenuhnya.

"Aku begitu malu menunjukkan wajahku pada orang lain." Zixuan menghela nafasnya. "Aku ... selama ini membanggakan bahwa ayahku adalah Raja yang sempurna, pemimpin yang bijak, figur sempurna untuk seorang ayah. Lelaki itu menyayangiku meski aku tahu itu mungkin tak sebesar rasa sayangnya pada Wangji Gege."

Zixuan mengusap wajahnya yang merasa akan segera memiliki air mata. "Aku bahkan diam-diam menerima tahta ini karena ingin membuktikan bahwa bukan hanya Lan Wangji saja yang dapat menjadi hebat seperti mendiang raja, tapi aku juga ... karena aku juga memiliki darahnya."

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang