Bab. 56

4K 611 69
                                    

My Dear Queen
Penantian
21.07.24







Wuxian masih ingat kejadian itu.

Hari membahagiakan di mana dirinya akhirnya resmi menjadi ratu Gusu Lan, menjadi pasangan bagi Lan Wangjinya yang tampan.

Ia begitu bahagia.

Hingga ia kemudian menemukan sebuah kilau dari kejauhan yang terlihat mencurigakan. Dan benar saja, saat ia memincingkan mata, siluet seorang lelaki terlihat berdiri tegap di atas dahan pepohonan dengan sebuah panah di tangannya.

Wuxian ingat ia secara refleks memeluk Lan Wangji dan membalik posisi keduanya. Lalu ... rasa sakit itu menghunjam ke dadanya hingga dengan cepat membuat pandangannya buram dan perlahan menghitam.

Saat Wuxian akhirnya berhasil membuka kembali matanya, ia telah berada di sini. Dalam perbatasan antara dunianya dan dunia My Dear Queen.

Pada lorong bercahaya yang terbingkai oleh lembaran-lembaran halaman novel yang telah ia ubah alurnya. Ia memaksa tinggal, meski sang 'penulis hitam' telah menyuruhnya pulang.

Dari papan biru muda yang hanya menampilkan tulisan ketika ia bertanya itu, Wuxian tahu bahwa hari di mana dirinya akhirnya memasuki My Dear Queen, jiwa Wei Xian juga telah dikirim ke dunianya untuk menciptakan alur dalam cerita lain bagi penulis kurang kerjaan ini dalam menciptakan kisah untuk tokohnya.

Wuxian tidak tahu bagaimana itu mungkin. Maksudnya, jika My Dear Queen adalah sebuah dunia nyata sama seperti dunianya, maka Wei Xian mungkin saja bisa melakukan perjalanan dan menempati tubuhnya, sama seperti yang dirinya lakukan.

Namun ... My Dear Queen adalah sebuah novel! Dunia tidak nyata yang diciptakan dari imajinasi seorang penulis yang bahkan Wuxian ragukan kewarasaannya karena 'si hitam' ini bahkan menuliskan gender di mana lelaki bisa mengandung!

Dan Wei Xian ... pemuda itu tidak lebih hanyalah sebuah karakter karangan penulis ini.

"Haaah ...."

Wuxian menghela nafasnya. Tatapannya kembali tertuju pada sebuah dinding transparan yang menampilkan sosok serupa dirinya di seberang sana yang tak mampu ia jangkau, pemuda yang memejamkan mata dalam diam itu terlihat begitu muda dan tampan. Usianya kini mungkin telah bertambah menjadi dua puluh tahun.

Dia adalah Wei Xian. Sosok antagonis dalam novel yang berhasil Wuxian ubah takdirnya.

Sosok yang ditakdirkan mati dalam My Dear Queen.

Wuxian yang duduk di salah satu sudut dalam lorong yang terus bergerak itu kembali membaca dalam diam deretan tulisan tentang bagaimana keadaan My Dear Queen setelah dirinya pergi.

Pada satu baris kalimat yang selalu membuat hatinya begitu sakit hingga air matanya luruh tanpa bisa dirinya kendalikan.

Bahwa lelaki yang hampir tak pernah memperlihatkan ekspresi dengan lantang itu ... Lan Wangjinya ... menangis.

Untuk pertama kalinya lelaki itu terseguk dengan keras, hingga semua orang yang menyaksikan bagaimana raja itu bersimpuh di sisi ranjang, mengecup telapak tangan yang dingin dan memohon dengan kesungguhan agar ratunya kembali ... ikut menangis dalam diam.

Memang secara mengejutkan, perbedaan tinggi keduanya membuat anak panah yang seharusnya menembus jantung Lan Wangji itu hanya mengenai tulang Skapula atau tulang belikat bagian atas milik Wei Xian. Hingga mematahkan dan merusak jaringan sel di sekitar sana.

Dan menurut Wei Jingyi, ini seharusnya tidak berakibat fatal karena tidak melukai organ vital seperti jantung, meski kemudian ia juga dibuat frustasi pada kesadaran adiknya yang tak juga kembali.

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang