Bab. 37

3.7K 535 28
                                    

My Dear Queen
21.06.24










"Bisakah ... kami bermalam di sini?"

"Wa, Wanyin, apa yang kau lakukan?!" Wuxian bergegas maju, menyingkirkan tubuh sang jenderal yang agaknya masih terpaku kaget di depan pintu, ia menarik tangan Wanyin untuk masuk dan merebut buntalan dalam pelukannya yang menggeliat kedinginan.

"Kau sudah gila Wanyin! Bagaimana jika Bolin-" Wuxian berniat marah, tetapi melihat omega yang terlihat pucat oleh dingin dan agaknya tangisan di sana membuat hatinya tidak tega, ia dengan segera masuk ke dalam kamar, melepas semua pakaian Bolin dan membungkus kembali bayi yang telanjang itu dengan selimut tebal.

"Jenderal, kemarilah."

"Oh." Lan Wangji beranjak dan menerima dengan hati-hati buntalan bayi yang diberikan Wuxian. Mahluk kecil yang rupanya kedinginan itu kini mulai tenang setelah kehangatan selimut dan dekapan orang dewasa membuatnya yang seharusnya masih tidur, kini kembali merasakan kantuk.

Karena Bolin telah tenang dalam dekapan Wangji, Wuxian kemudian menarik Wanyin untuk masuk ke kamarnya dan berganti pakaian setelah sebelumnya meminta tolong pada pelayan yang dibawa sang ayah untuk membuatkan minuman. Di mana sang pelayan bergegas menuju dapur untuk menyalakan perapian kembali.

Melihat istrinya yang dirawat Wuxian, dan sang bayi yang tenang dalam pelukan sang jenderal, Lan Xichen menghela napas dan kini melihat pada Lan Yi di depannya.

"Nyonya, saya-"

Bruk!

"Ya Tuhan, Xichen!"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Lan Xichen ambruk di depan Lan Yi yang kembali memekik kaget ketika dia membuka tudung alpha muda itu dan menemukan banyak sekali memar dan bekas darah yang terlihat diusap begitu saja.

"Weiying, Lan Zhan, cepat tolong!" Lan Yi memeluk Lan Xichen erat, tangannya gemetar ketika mengusap bekas luka di kepala lelaki itu yang masih bahkan masih mengalirkan darah.

"Ada apa ini?" Mendengar keributan, Huaisang bangun, di mana Wangji langsung memberikan Bolin pada pemuda yang masih setengah sadar di sana, sedang Wuxian yang meminta Wanyin menyelesaikan berpakaian juga keluar.

Lan Wangji segera mengangkat Xichen ke atas kursi bambu, sementara Wuxian kemudian membangunkan sang ayah untuk membantu melihat kondisi lelaki itu.

"Tuan Wei, tolonglah anak ini ...." Lan Yi menangis sembari menggenggam tangan Xichen yang hanya diam dengan napas yang tidak teratur.

Wei Chang yang segera menyadarkan diri, mengangguk dan mulai memeriksa nadi Lan Xichen.

"Suamiku?" Wanyin yang akhirnya keluar setelah memakai pakaian milik Wuxian terkejut pada kondisi suaminya. Pasalnya, mereka berkemas dan pergi dari istana tanpa sekalipun lelaki itu membuka tudung hitamnya.

"Duduklah di sana, biarkan ayahku yang merawat suamimu." Wuxian membawa Wanyin dan Huaisang yang menggendong Bolin ke kursi makan.

Melihat sang ayah yang sibuk mengobati, Wuxian memutuskan untuk membantu si pelayan membuat minuman hangat, sementara Huaisang yang segera mengerti situasinya kemudian menyerahkan Bolin ke tangan Wanyin untuk membantu Wuxian menyeduh beberapa herbal yang setahunya bisa digunakan untuk luka lebam dan mengatasi cuaca dingin.

"Pendarahan luar telah berhasil aku obati, tapi aku membutuhkan Jingyi untuk melihat apa dia mengalami pendarahan pada bagian dalam tubuhnya. Karena akan berbahaya jika terjadi penggumpalan di area vital." Wei Chang meletakkan kain berlumuran darah pada baskom yang dibawakan Huaisang. Sebagai anak yang telah lama mengikuti keluarga Wei, dia memang terbiasa tanggap untuk membantu proses pengobatan, terutama jika itu dilakukan oleh Wei Chang yang telah ia anggap sebagai ayahnya.

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang