Bab. 51

3.7K 615 69
                                    

My Dear Queen
Sumpah Seorang Raja
16.07.24








"Nyonya, apa yang terjadi?"

Lan Yi yang sedang dibuat kebingungan terkejut mendapati Wei Chang, Yuan, dan Jingyi yang tiba di depan Paviliun Wang dengan mengendarai dua kuda.

"Anda kemari?" Lan Yi segera menghampiri para lelaki Wei di sana dengan diikuti beberapa dayangnya. "Apa Weiying sudah ditemukan?"

"Belum, tapi Tuan Xichen mengatakan ada beberapa tempat yang harus kami periksa, karena ini sering digunakan ibu suri untuk mengurung tawanannya."

"Dan di mana itu?" Lan Yi meraih lengan hanfu Wei Chang.

"Penjara bawah tanah." Jingyi menjawab dengan cepat.

"Ya Tuhan." Nyonya Lan Yi menutupi mulutnya. Ia ingat bagaimana dirinya merasa begitu frustasi meski hanya ditempatkan di sana beberapa hari sebelum akhirnya ia kehilangan kewarasan.

Meski berada di bawah otoritas kerajaan. Tapi penjara bahwa tanah dijaga oleh para mantan narapidana yang bisa dikatakan berwatak bengis. Dan karena fungsinya adalah untuk mengurung para penjahat yang telah keterlaluan melakukan pembangkangan terhadap kerajaan, maka pihak militer kerajaan bahkan seolah membiarkan ketika para penjaga ini kemudian melakukan sesuatu yang tidak bermoral kepada tawanannya. Sekalipun itu adalah hal yang sama sekali bertentangan dengan aturan.

Tempat itu ... adalah neraka!

"Lalu kita harus mencarinya ke sana!" Lan Yi menatap ketiganya.

"Kami hanya tamu di sini, Nyonya. Jadi saya harus menemui Yang Mulia dan meminta ijin untuk mendapatkan akses ke sana." Wei Chang berkata kembali.

"Oh, itu benar." Lan Yi mengangguk dengan kalut.

"Lalu di mana Yang Mulia? Bukankah satu jam lagi beliau akan menjalani sumpah untuk pelantikannya menjadi raja?" Yuan berusaha melihat ke dalam Paviliun di mana hanya para dayang dan Kasim yang berdiri di sana dengan wajah khawatir.

"Ya Tuhan, benar!" Lan Yi yang kalut pada akhirnya melupakan hal ini. Ia meraih lengan Wei Chang dan menatapnya. "Tuan, tolong antarkan aku ke Paviliun Heng, Lan Zhan terpancing amarah, dia berniat menemui ibu suri dan mungkin akan menyakitinya!"

"Apa?!" Wei Chang jelas terkejut, karena jika sampai raja yang belum melakukan sumpah menyakiti anggota kerajaan yang lebih tua, maka dia tidak berhak menerima tahta.

"Cepatlah!" Lan Yi menarik lengan Wei Chang yang kebingungan.

"Tapi Nyonya, saya harus menggunkan kereta untuk membawa Anda."

"Benar Nyonya, tidak akan baik dilihat-"

"Tidak ada waktu!" Lan Yi menyela ucapan Yuan. "Aku akan naik di belakangmu!"

"Apa?!"

Wei Chang terkejut ketika Lan Yi memintanya naik, akan tetapi melihat bahwa situasinya memang rumit, lelaki itu kemudian segera naik ke kudanya dan membantu Lan Yi duduk di belakangnya. Sementara Jingyi naik ke belakang Yuan.

Wanita yang masih menjabat sebagai ratu agung—karena Lan Wangji belum mengambil sumpahnya sebagai raja—itu kemudian memberi perintah pada para dayangnya agar menutup Paviliun Wang dan merahasiakan kepergian raja.

Wei Chang dan kedua putranya melajukan kudanya menuju Paviliun Heng dengan arahan Nyonya Lan Yi, keempatnya bergegas turun dan berlari masuk dengan khawatir saat melihat lima pengawal yang menjaga paviliun itu telah terkapar di tanah, sedang dua dayang yang diperintahkan melayani Huo Ting sebelum wanita itu diadili telah bersujud ketakutan tanpa berani memperlihatkan wajahnya.

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang