Bab. 10

5.3K 724 34
                                    

My Dear Queen
15.03.24




Hari ini anggota keluarga Wei melakukan kunjungan resmi ke rumah jenderal Lan Wangji setelah akhirnya sebulan berlalu dari waktu pernikahan. Sesuai adat, mereka akan membawakan kain, makanan, perabot, dan juga uang yang kesemuanya ditentukan oleh pihak lelaki, atau dalam hal ini Lan Wangji sebagai Alpha dari Wuxian.

Berbeda dengan kebudayaan pernikahan di dunia asal Wuxian di mana mahar diberikan pihak lelaki pada wanita, pada dunia novel si penulis hitam ini, sebaliknya.

Mahar akan diberikan pihak keluarga perempuan pada lelaki sebagai modal awal agar anaknya yang dipersunting dapat hidup sejahtera dalam menjalani kehidupan rumah tangga, sedangkan pihak pria akan bertanggung jawab pada keseluruhan dana pesta, juga tempat tinggal.

Wuxian ingat, saat Wei Xian menikahi raja Yuchen, Ibu suri meminta banyak sekali hal yang kesemuanya dikabulkan oleh sang ayah yang bahkan rela menjual beberapa toko obat miliknya.

Namun Lan Wangji, bukan hanya tidak memberikan pesanan khusus, jenderal itu bahkan secara pribadi meminta agar yang dibawakan adalah kebutuhan Wuxian saja. Agaknya Jenderal itu berpikir perabotan di rumahnya mungkin tidak cukup nyaman digunakan oleh Wei Xian yang notabene dirawat serupa pangeran sejak kecil.

.....

Wei Chang dan beberapa pelayan lelaki tengah mengatur ulang kamar Lan Wangji yang selama ini digunakan Wuxian, di mana ranjang kecil di sana diganti oleh ranjang besar dengan rangka yang kokoh, dan lemarinya juga diganti agar lebih layak untuk menyimpan pakaian tanpa khawatir bahwa perabotan besar itu akan sewaktu-waktu jatuh menimpa ranjang di sisinya mengingat salah satu kakinya hampir habis dimakan rayap.

Jika diperbolehkan, Wei Chang sebenarnya ingin mengganti semua perabotan di rumah itu yang diangapnya telah terlalu tua, hanya saja ia menghormati keputusan Lan Wangji yang mengatakan bahwa mereka hanya harus membawa semua keperluan Wei Xian saja.

Namun setelah melihat situasi, dia kemudian meminta ijin untuk membawakan tambahan satu set tempat duduk juga ranjang baru bagi Nyonya Lan Yi, karena ketika ia merapikan kamar yang ditunjuk Wei Xian sebagai kamar yang ia tiduri selama ini, lelaki tua itu segera mengerti, bahwa putra dan menantunya tidur terpisah.

"Adik, apa sebenarnya yang sedang kau pikirkan? Apa kau tidak suka kami datang melihatmu?" Jingyi menatap adik bungsunya yang sedari tadi hanya diam sembari memakan camilan yang dibawakan kakaknya.

"Bukan begitu, Ge." Wuxian menghela nafas. Tatapannya jatuh pada sang ayah yang membantu Nyonya Lan Yi membuat adonan kue. Lan Wangji belum kembali, dan si menteri rese yang sering datang berkunjung tanpa permisi itu, Xue Yang, juga belum menampakkan batang hidungnya seharian ini.

"Lalu ada apa, Weiying? Katakan saja pada kami." Yuan mengusap kepala adik bungsunya itu.

Wuxian terdiam sejenak sebelum bertanya pada keduanya. "Apa gege tahu apa itu dana militer?"

"Ha?" Si kembar Yuan dan Jingyi saling melirik dengan wajah keheranan, sama seperti sang ayah yang melirik pada ketiganya yang berkumpul di ruang tengah, di mana dari dapur, obrolan mereka terdengar jelas.

"Tentu kami tahu, tapi kenapa kau menanyakan tentang itu?" Jingyi penasaran.

"Begini," Wuxian menelan camilan di mulutnya, lalu menaikkan satu kakinya ke kursi hingga dua kakaknya mengerutkan kening bersamaan. "Aku ingin tahu, bagaimana caranya mendapatkan dana militer lain jika istana tidak mau memberikannya."

"Apakah ini perbuatan ibu suri?" tanya Yuan yang dianggukkan Wuxian.

"Dia bukan hanya terus memotong dana militer setiap tahunnya, tetapi kali ini dia bahkan menolak memberikanya dalam tiga bulan ke depan!"

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang