Bab.48

3.9K 589 33
                                    

My Dear Queen
Perang di Antara dua sisi
12.07.24









Saat rombongan Lan Wangji bergerak menuju istana, sorak sorai dari masyarakat yang berada di kanan dan kiri jalan terdengar. Agaknya, rakyat memang lelah ditekan oleh peraturan tak berdasar dan pajak yang semakin tinggi, hingga memilih mendukung kudeta yang dilakukan oleh mantan putra mahkota mereka.

Namun tentu saja tidak semua orang pro akan tindakan Lan Wangji ini, para pejabat dan bangsawan yang kebanyakan berasal dari Fraksi Barat yang selama ini hidupnya diuntungkan dengan sistem pajak juga telah mengambil bagian dalam membela ibu suri.

"Aku dengar ada sekitar lima ratus orang yang bergabung dengan tentara kerajaan semalam." Mingjue yang berkuda di sisi Lan Wangji mengabarkan.

"Lima ratus orang?" Lan Wangji melihat pada Mingjue yang mengangguk.

"Mata-mata yang aku kirim mengatakan mereka adalah awak kapal dari beberapa kapal dagang yang saat ini menepi di dermaga. Aku tidak paham bagaimana mereka pada akhirnya bergabung dengan prajurit ibu suri, tapi jumlah mereka mungkin akan cukup menyusahkan pasukan kita."

Lan Wangji mengangguk. "Mungkin ini bantuan dari ayah kandung Zixuan."

"Oh, lelaki yang bernama Guangshan itu?" tanya Xue yang yang dianggukkan Lan Wangji.

"Raja Bowen mengatakan bahwa dia adalah seorang bangsawan di Kerajaan Song. Kekayaannya melimpah, dan dia memiliki banyak kapal dagang yang melewati jalur-jalur strategis."

"Cukup aneh bahwa lelaki seperti itu menjadi selingkuhan ibu suri." Xue Yang berkata kembali.

"Raja Bowen mengatakan dia telah memiliki keluarga, tetapi istrinya belum juga memiliki anak. Lelaki itu, si Guangshan pada dasarnya hanya mengelola harta warisan dari mendiang orang tua istrinya." Mingjue menambahkan.

"Wah ... benar-benar pasangan yang serasi." Xue Yang yang berkuda si sisi kiri Lan Wangji berdecak, "tetapi, dengan semua orang yang kita miliki saat ini, mungkin akan sulit menembus istana utama."

Lan Wangji hanya mengangguk dalam diam. Dia tahu tidak akan mudah menembus pertahanan istana di mana dirinya juga ikut andil dalam merancang lapisan demi lapisan pertahanannya, tapi ... kekuatan ini juga bukannya tanpa celah.

Jadi ... meski saat ini jumlah prajurit yang berada di sisinya hanya sedikit, tetapi Lan Wangji optimis, bahwa dia akan bisa memenangkan pertarungan ini.

.

.

.

"Bagaimana persiapannya?" Wei Chang yang saat ini ada di gudang obat herbal—sebagai tempat yang digunakan untuk mengatur beberapa prajurit yang akan menjadi tambahan kekuatan sesuai perintah Lan Wangji—bertanya pada salah satu pengawalnya.

"Semuanya sudah dilaksanakan dengan baik, Tuan. Raja Bowen juga telah memberi kabar." Lelaki yang memberi hormat dengan menundukkan kepala itu melihat Wei Chang yang menghela napas.

"Baiklah," ucap lelaki itu kemudian. Sebagai seorang jenderal ini bukan pertarungan pertamanya, akan tetapi, karena yang melakukan ini adalah sang menantu, entah mengapa ia juga ikut khawatir.

"Apa ada yang bisa aku bantu?"

Wei Chang dan si kepala pengawal menoleh pada sosok yang berjalan dengan satu tongkat yang menopang kaki kanannya.

"Tuan Xichen, mengapa Anda sudah bangun dari tempat tidur?" Wei Chang mendekat dan membawa lelaki muda yang masih terlihat pucat itu untuk duduk di salah satu kursi ruang depan.

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang