Bab. 52

3.8K 639 44
                                    

My Dear Queen
Bertemu Kembali
17.07.24











"Yuan." Panggil Jingyi menatap kakaknya yang melihat dengan cemas. "Adik kita ... aku mendengar dua denyut jantung dalam nadinya."

"A, apa?!" Wei Yuan membulatkan mata.

"Adik kita memiliki dua denyut jantung!"

Pengumuman yang dikabarkan Jingyi ini membuat Tuan Wei Chang terkejut, dan karena lengah, ia kemudian mendapat pukulan dari Wen Chao hingga lelaki itu menabrak sel penjara dan mengakibatkan bunyi gaduh yang membuat si kembar sontak mengalihkan tatapan pada sang ayah yang terbatuk darah di sana.

"Lelaki itu!" Yuan berniat bangun ketika Jingyi menahan lengannya.

"Bawa adik keluar, aku akan mengurus manusia satu itu."

"Apa?!" Yuan kaget, karena jujur, dibanding ilmu berpedangnya, Jingyi masih bisa dikatakan amatir. Namun, melihat tekad di wajah adiknya, Yuan setuju.

Lelaki itu terlebih dahulu memeriksa bagian bawah tubuh sang adik, dan saat tidak mendapati noda merah di sana, ia menghela napas. Setelah melihat pada ayahnya untuk segera pergi dari sana, Yuan bergegas menggendong Wuxian—mengingat semua penjaga penjara juga hampir dikalahkan—hanya Wen Chao saja yang tersisa.

Melihat sang ayah dan saudaranya pergi, Jingyi mengeluarkan beberapa jarum dari lengan hanfunya, di mana melihat itu, bukan hanya Xue Yang dan para pengawal kerajaan saja yang dibuat kebingungan, tetapi juga Wen Chao yang saat ini tertawa terbahak-bahak.

"Tertawalah, karena ini terakhir kalinya kau bisa melakukannya." Jingyi melesat, dengan kecepatan yang tidak diduga semua orang, ia menancapkan jarum-jarum di sepuluh ruas jarinya ke beberapa titik tubuh Wen Chao yang seketika terdiam dan ambruk tanpa bisa bergerak.

"Woah, apa itu?" Xue Yang mengusap darah di sudut bibirnya. Melihat dengan takjub bagaimana tabib itu dengan cekatan meletakkan kembali jarum-jarum kecil yang setahunya digunakan untuk akupuntur ke lengan hanfunya.

"Aku tidak mahir perpedang, tapi jarum dan peralatan medis, mereka sahabatku." Jingyi tersenyum melihat Wen Chao yang bahkan tidak bisa menggerakkan bibirnya. Ia mendekati Wen Chao yang ambruk di lantai penjara. "Jarum yang kugunakan memiliki racun, jadi tidak perlu memaksa menggerakkan tubuhmu, itu hanya akan menambah sakitnya."

Lelaki Wei itu kemudian berdiri. "Tapi tidak perlu khawatir, saat racunnya hilang, efek kaku di tubuhmu juga akan berhenti, tetapi ... bagian bawah tubuhmu, juga tidak akan pernah kaku kembali." Jingyi menoleh dan tersenyum mengerikan pada dua penjaga penjara yang berniat menyerangnya diam-diam.

Di mana bukan hanya dua penjaga itu saja yang sontak bersimpuh, tetapi Xue Yang dan para pengawal Mingjue juga sontak memegangi bagian tengah selangkangan mereka.

Orang bilang yang kuat bisa membasmi, tetapi ternyata yang cerdas jauh lebih bisa membinasakan.

.

.

.

Lan Wangji duduk ke kursi tahta setelah selesai melakukan upacara pengambilan sumpahnya sebagai raja untuk melakukan yang terbaik demi kerajaan Gusu Lan. Sedangkan Lan Yi yang akan diangkat sebagai ibu suri kini menghadapi penolakan dari beberapa menteri dari dua fraksi karena tuduhan pembunuhan yang masih melekat padanya.

"Kami menginginkan persidangan untuk Nyonya Lan Yi, Yang Mulia. Bagaimapun, dia telah diusir dari istana dengan tuduhan pembunuhan terhadap mendiang raja." Salah satu menteri memberikan argumennya.

"Bisakah kita tunda hal itu?"

"Jangan begitu, Yang Mulia. Jangan karena beliau adalah ibu Anda maka Anda mengabaikan kejahatan yang telah dilakukannya." Menteri lain menimpali.

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang