Bab .46

4.1K 623 27
                                    

My Dear Queen
Sebuah Penawaran
06.06.24





Hari telah sore saat Lan Wangji kembali ke kediaman Wei. Melihat sang ibu yang sedang berbicara dengan Wanyin di taman dengan bayi Bolin dalam pelukannya, lelaki itu mendekat untuk menyapa.

"Selamat sore, Jenderal." Wanyin memberi hormat pada Lan Wangji yang membalas hormatnya dalam diam, lelaki itu lantas memberi hormat pada sang ibu yang tersenyum saat sang putra mendekat dan mengusap pelan pipi Bayi Bolin yang tertawa ketika melihatnya.

"Weiying di mana?"

Nyonya Lan Yi tersenyum mendengar sang putra yang langusng menanyakan menantunya. "Dia di kamar, tadi ibu lihat dia membawa beberapa buku dari perpustakaan milik ayahnya, jadi kurasa dia sedang membaca."

"Baiklah." Lan Wangji berniat pergi ketika Wanyin kemudian bertanya.

"Apa suamiku masih belum bisa kembali dari bertugas, Jenderal?"

Lan Wangji terdiam sejenak sebelum kemudian mengangguk. "Ya. Tunggu saja sampai tugasnya selesai."

Lan Wangji tidak berbohong, Lan Xichen memang sedang bertugas untuk sembuh demi keluarga kecilnya.

"Oh, baiklah. Asalkan dia baik-baik saja, maka aku akan dengan tenang menunggunya."

"Dia akan baik-baik saja." Lan Wangji kemudian menatap Bayi Bolin yang mengulurkan tangan seolah meminta gendong padanya. "Itu adalah tugas yang harus dia lakukan untuk kalian."

Lan Yi menatap sang putra dalam diam. Wanita itu segera mengerti bahwa ada hal yang disembunyikan Lan Wangji dari mereka. Hanya saja ... pada saat ini, ia hanya ingin mempercayai semua penilaian anaknya. Bahwa apapun yang belum dikatakan putranya, maka itu pasti adalah hal terbaik.

.....

Setelah menyapa Wei Chang di ruang keluarga, Lan Wangji masuk ke kamarnya, baru saja jenderal itu akan memanggil 'sang istri' saat maniknya melebar demi mendapati Wuxian berada di ujung tangga lantai dua, berniat melompat turun langsung ke lantai satu dengan melemparkan dirinya.

"Weiying!"

Lan Wangji melempar jubah dan tas ransel berisi perkamen yang dirinya bawa, lalu dengan sigap menerima tubuh Wuxian yang benar-benar melompat.

Braaak!

Jenderal itu terjatuh terlentang dengan Wuxian di atas tubuhnya, sejenak meredakan keterkejutan masing-masing, ia kemudian duduk untuk melihat sang omega.

"Kau baik-baik saja? Apa yang kau lakukan tadi?!"

"Oh." Wuxian menggaruk kepala dan tersenyum. "Aku ... sedang meniru perbuatanmu."

"Apa?"

"Begini, bukankah akhir-akhir ini kau tidak lagi naik turun dengan tangga? Kau ... sungguh sangat keren saat melompat dari lantai dua ke lantai satu begitu saja, jadi ... aku membaca buku 'pelatihan ketahanan tubuh' milik ayah dan berusaha melakukan hal yang sama denganmu." Wuxian memperlihatkan buku yang kemudian ia ambil dari kantung hanfu miliknya.

Lan Wangji yang sejenak tadi merasa jantungnya dipalu hingga sakit memegangi kepala.

"Kenapa? Apa teknikku salah?" tanya Wuxian mencoba membaca kembali bab tentang 'latihan meringankan tubuh' pada buku di tangannya.

"Weiying, kau baru saja sembuh." Lan Wangji menatap pemuda yang masih duduk di pangkuanya.

"Aku baik-baik sa-"

"Tapi aku tidak." Lan Wangji menatap Wuxian yang terkejut dan sontak melihatnya hingga manik keduanya bertemu. "Kau janji tidak akan membuatku khawatir, kan?"

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang