Bab. 29

4.3K 512 15
                                    

My Dear Queen
07.06.24








"Anda belum tidur?"

"Oh, Nyonya Lan Yi." Wei Chang yang sedari tadi duduk sendirian pada kursi malas di depan kamarnya terkejut, ia berdiri dan mempersilakan Lan Yi duduk pada salah satu kursi di sisinya.

"Anda sendiri sepertinya kesulitan tidur." Lelaki itu tersenyum sembari menuang teh pada cangkir yang telah disiapkan pelayan pada meja di antara keduanya.

"Aku hanya ingin melihat kembali Guqin milik Sanren sebelum besok kami kembali ke pondok."

Wei Chang terdiam sejenak. "Sebenarnya ... jika kalian tidak keberatan, kalian bisa tinggal di sini. Ada banyak ruangan di rumah ini, dan-" Wei Chang menghentikan ucapannya saat menoleh dan mendapatkan wajah Lan Yi yang terlihat sedih. "Oh, astaga. Maafkan aku, aku sungguh tidak berniat meremehkan rumah Anda atau apapun."

"Tidak ... bukan begitu." Lan Yi mengibas tangannya, "tapi kami memang harus tetap tinggal di pondok sesuai perjanjian kebebasan yang diberikan Huo Ting. Selama dia mengira aku masih gila, dan melepaskanku dari hukuman gantung atas tuduhan yang dirinya berikan. Sama seperti Lan Wangji yang tidak boleh melepaskan jabatannya." Lan Yi menghela nafas. "Kami mungkin baru bisa bebas setelah aku membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Dan itu ... akan sulit."

Wei Chang mengangguk dalam diam.

"Hanya saja ... aku memang selalu sedih setiap kali mengingat bahwa keluargaku mengalami nasib seperti yang telah diramalkan Sanren."

Wei Chang menoleh pada Lan Yi yang menatap langit malam. Menerawang bintang di sana dan membayangkan wajah sahabatnya.

"Sanren mengatakan Huo Ting akan menjadi malapetakan bagi keluarga kami. Tapi ... aku mengabaikan peringatannya hingga semuanya berakhir seperti ini. Ini semua salahku ...."

Wei Chang kini menghela nafasnya. "Ini bukan salah Anda. Ibu suri Huo Ting ... sepertinya memang akan selalu menimbulkan petaka pada siapa pun yang berurusan dengannya."

"Maksud Anda?" Lan Yi melihat pada Wei Chang yang kembali menghela napas sebelum berbicara.

"Beberapa malam yang lalu, aku mendapat kabar dari salah satu menteri fraksi timur yang membayar seorang dayang di Paviliun ratu untuk melaporkan situasi di sana. Dan dia mengatakan ... ratu baru saja mengalami keguguran."

"Ya Tuhan ...." Lan Yi menutup mulutnya, "Tapi bukankah tidak ada pengumuman kehamilan-" Wanita itu tiba-tiba terdiam. Ia hampir lupa bahwa salah satu aturan di istana adalah; kehamilan seorang ratu atau selir hanya akan diumumkan pada rakyat saat usia kandungan telah empat bulan berjalan.

"Apa yang terjadi?" tanya wanita itu akhirnya.

"Dari yang aku dengar, ini karena ratu sempat berselisih dengan raja mengenai dekrit pengangkatan selir yang dikeluarkan."

"Dekrit pengangkatan selir? Tepat tiga bulan setelah pesta pernikahan kerajaan?"

Wei Chang mengangguk. "Yang aneh adalah ... tidak ada satu menteri pun yang merasa diri atau keluarganya terpanggil untuk seleksi pencalonan selir, dan bahkan tidak ada yang melihat seleksi diadakan sama sekali."

Lan Yi terdiam sejenak. "Tapi jika ini adalah dekrit pengangkatan, maka seharusnya calon selir dan keluarganya telah setuju, bukan?"

"Itulah yang entah mengapa membuatku khawatir. Anda tahu bahwa semenjak berkuasa, ibu suri selalu mengubah aturan dasar di dalam istana sesuai kehendaknya, kan?"

Lan Yi mengangguk. Bagaimana dia tidak tahu. Karena pengangkatan Zixuan menjadi raja saat ini juga sejatinya telah melanggar beberapa aturan dasar tentang 'batasan usia' yang sejak dulu diterapkan dalam kerajaan. Tindakan curang yang dilakukan ibu suri demi mewariskan tahta kepada sang putra telah lama membuat banyak kalangan gerah dan melakukan protes pada kekuasaannya.

(TAMAT) My Dear QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang