20

82 4 5
                                    

Setelah meninggalkan danielle yang mengamuk dan menangis mendengarkan apa yang Rita katakan.

Rita segera menuju ke toilet dan menggerutu disana karena pakaiannya basah.

"Aisss dia pikir aku hanya akan diam saat membully ku,,sudah untung ku bantu dia agar bisa dekat dengan haru oppa tapi malah tidak tau diri.kalau begini harusnya dari dulu aku tidak membantunya, harusnya aku dengarkan kata haru oppa..aiss kau bodoh rita-ya...a-ahh tidak,,dia yang bodoh".

"Awas saja..akan ku adukan dia ke haru oppa nanti,biar dia yang akan memarahi si Danielle itu.berani beraninya dia memperlakukan adik kesayangan Haru oppa seperti ini".
ocehnya kesal didalam bilik toilet itu.

"Dan sekarang apa yang harus aku lakukan.ponsel ku juga tidak dibawa aauhhggg.. kenapa hari ini aku soal sekali ".rengek Rita yang kesal dan semakin kesal saat ponselnya tidak dibawa.

Beruntungnya diluar ada yang mengetuk pintu itu dari luar.seorang siswi kelas satu yang tidak sengaja mendengarkan ocehan Rita sedari tadi.

"Annyeonghaseyo sunbaenim..maaf aku tidak sengaja mendengarkannya.hhmm apa ada yang bisa aku lakukan?".ucap sopan siswa itu yang berniat membantu.

"Aaa syukurlah ada kau.. bisakah kau ke kelasku dilantai dua dan ambil seragam olahraga diloker?kata sandinya 0526 ".ucap Rita  ke siswi yang baik itu dan memberikan sandi lokernya yang ber angka tanggal lahirnya haru dan tanggal lahirnya.

"Nee sunbaenim.. tunggu sebentar ya". balasnya yg segera menuju ke kelas.

Sementara itu,sorenya di dance akademi.semua murid pelatihan akan diuji didepan perwakilan agensi yang nanti akan memilih mereka.

"Aku harus terpilih".ucap haru yang bersiap siap di depan lokernya, namun tiba-tiba kepalanya terasa sakit.

"Aakk.......tidak boleh sekarang,jangan sekarang tolong,aku harus lulus tes sekarang". ucapnya memegang kepalanya yang sakit.

Namun sialnya saat kondisinya tidak baik itu pemilihannya segera dimulai dan semua murid harus berkumpul dan menunggu giliran untuk tampil .

Haru mau tidak mau harus menahan sakit yang luar biasa.sebelum menuju ke tempat pengujian ia meminum obatnya yang selalu di siapkan didalam tasnya, berharap sakit itu akan berkurang saat gilirannya tampil nanti."kau tidak boleh seperti ini harutoo!!".

Saat di ruangan tes,sudah ada beberapa penguji dan tentu saja murid pelatihan.beruntungnya kelompok satu tampil lebih dahulu, membuat haru bisa menunggu obatnya bekerja.

Setelah beberapa waktu, kelompok satu tampil dengan sangat bagus membuat kagum yang ada disana.
Dan sekarang saatnya giliran kelompok haru yang tampil.

Haru mencoba menahan sakitnya dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menampilkan yang terbaik.sejauh ini haru baik' saja meskipun beberapa kali hampir jatuh namun di pertengahan ia sudah tidak kuat.ia tiba-tiba terjatuh dan pingsan yang membuat yang lain panik dan segera membawa haru ke ruang perawatan.

Setelah di lakukan pertolongan pertama, syukurnya haru tidak kenapa-napa dan pelatih membiarkan haru beristirahat sembari menunggu ibunya datang untuk menjemputnya.karena ibunya sudah diberi tahu saat haru pingsan tadi.

Haru yang tersadar pun langsung menyesali dirinya sendiri karena ia tau bahwa ia sudah pasti gagal dan tidak akan terpilih.

Ia menangis karena harapannya untuk menggapai mimpinya pupus lagi karena penyakitnya.ia merasa putus asa dan hendak membentur kan kepalanya ke dinding,namun ditahan oleh ibunya yang baru saja tiba.

"Haru..!! Hentikan sayang..".ucap Lisa yang terkejut dan langsung memeluk putranya.

"Eomma...aku gagal lagi eomma,aku gagal lagi".Isak haru didalam pelukan ibunya.

we're NOT butterflies{End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang