Bersamaan dengan Rita yang didalam mobil ruka tadi,haru baru saja di telepon ibunya sesaat setelah Lisa selesai menelpon Rita,suaranya terengah-engah ketika berlari menuruni tangga dan kemudian menuju motornya,
Ia sama terkejutnya dengan yang lain.dan satu hal yang membuatnya semakin sedih adalah ketika bagaimana kemarin rose mengatakan sesuatu padanya
Kemarin, ketika ia,Rita dan rose bersama dan setelah Rita menghilang dibalik pintu kamar mandi.haru terus mencoba mengajak rose untuk mengobrol sampailah dimana rose berkata kepadanya.
"Haru-ya,,kau sangat menyayangi putri bibi kan?".tanya rose,tentu saja dengan cukup lama dan terbata-bata."bukankah itu sudah jelas bibi,dan bibi tentu saja sudah melihatnya sendiri".balas haru dengan tersenyum,ia sedikit merasa deg-degan karena ditanya seperti itu, meskipun sudah sering di tanya seperti itu namun sekarang terasa lebih serius."Hhmm,tentu saja,bibi bisa melihatnya,namun maksud bibi, apakah kau menyayanginya hanya sebatas teman?adik kaka?atau lebih dari itu?".lanjut rose yang tentunya masih terbata-bata yang membuat haru harus mencerna lebih lama apa yang rose katakan.
"Bibi,sejujurnya aku sangat menyayangi putrimu bibi dan itu lebih dari yang bibi bayangkan dan mungkin lebih dari yang Rita sendiri bayangkan.atau bolehkah aku mengunakan kata MENCINTAI untuk mewakili apa yang ku rasakan?ku berharap bisa menggunakan kata itu di depanmu dan kau pun mengizinkannya bibi".
Apakah haru mengakui perasaannya ke rose sekarang? sejujurnya haru tidak khawatir rose melarang karena haru cukup percaya diri kalau rose akan membiarkannya mencintai putrinya itu,namun tetap saja rasa deg-degan tidak bisa ia hindarkan ketika ibu dari perempuan yang ia idamkan selama ini bertanya seperti itu.
Rose yang mendengar jawaban itupun sudut bibirnya terangkat, tersenyum karena merasa bersyukur putrinya dicintai oleh orang yang tepat, menurutnya.namun ia tidak akan memaksa Rita jika Rita tidak menyukai haru.
"Haru-ya, apapun kata yang kau gunakan,bibi bisa melihat ketulusan disana dan-"rose menjeda perkataan karena nafasnya terasa cukup sesak."-bolehkah bibi memintamu untuk menjaganya jika sesuatu yang buruk terjadi pada bibi? rasanya tidak ada orang yang bisa melakukan itu dengan tulus selain dirimu nak.dan seperti yang kau tau,dia tidak pernah dekat dengan lelaki manapun selain dirimu ntah apapun alasannya,mungkin karena ia mempunyai ayah seperti itu jadi ia sedikit sulit mempercayai laki-laki,tapi sejauh ini yang bibi lihat dia sangat mempercayai mu dan terkadang bergantung padamu.bibi minta maaf karena ini terkesan memaksa dan menambah tanggung jawab untukmu tapi bisakah kau melakukan itu? setidaknya jika sesuatu yang buruk terjadi padaku?".
Rose bersungguh sungguh dengan apa yang ia katakan, dan tentu saja haru mengiyakan semua permintaan rose karena tanpa di pinta pun haru sudah melakukan itu sedari dulu tanpa paksaan.Hari itu rasanya haru sangat bahagia karena diberikan tanggung jawab itu,sangat bahagia tanpa menyadari bahwa apa yang dikatakan rose itu pesan terakhir untuknya.
Dan sekarang,haru berkendara dengan sangat cepat menuju ke rumah sakit,mungkin nanti akan ada polisi lalulintas yang menghubunginya karena berkendara dijalan umum dengan kecepatan yang berlebih namun siapa yang peduli sekarang apapun akan ia lakukan asal bisa dengan cepat sampai tujuannya.
Butuh beberapa menit yang ia gunakan untuk sampai ke rumah sakit itu dan tentu saja ia langsung berlari menuju ruangan,dan saat sampai disana dan membuka pintu,ia bisa melihat Rita yang bersimpuh di tepi ranjang ibunya, menatap ibunya dengan tangan yang mengusap-usap tangan ibunya sendiri berharap bisa membangunkan ibunya dan tentu saja masih meracau dan terisak. Haru pun langsung menuju kearahnya dan langsung menarik tubuh Rita untuk masuk kedalam dekapannya.
"Rita-ya-". panggil haru dengan terengah-engah, hatinya sangat hancur melihat kondisi Rita saat ini.selama ini tak pernah ia lihat Rita segancur ini dan menangis sejadi-jadinya seperti ini sebelumnya,Rita yang mereka kenal,Rita yang haru kenal adalah Rita yang kuat.
"Oppa-".tangis Rita pecah untuk yang kesekian kalinya saat berada didalam pelukan haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
we're NOT butterflies{End}
عاطفية"hei apa kau memiliki seorang yang kau sukai di sekolahmu?"tanya seorang wanita yang duduk di sebelahnya. "aku?"gadis kecil itu bertanya kembali.iya kau,jawab wanita itu. "hmm aku menyukai teman sekelas ku,dia pandai bernyanyi". jawabnya sambil meni...