38

48 4 16
                                    

Setelah satu Minggu dirumah sakit akhirnya haru di perbolehkan pulang namun masih dalam pengawasan dokter dan ia masih harus menggunakan kursi roda untuk membantunya bergerak.rita pun ikut pulang kerumah haru karena ia berjanji akan membantu merawat haru.

"Rita-ya bisa tolong bibi sebentar?"ucap Lisa yang sedang sibuk memasak untuk makan malam,makanan haru berbeda dari yang lainnya,ia harus memakan makanan sehat."tentu saja bibi,apa yang harus aku lakukan?".tanya nya yang langsung berlari kecil ke dapur,Rita sebelumnya sedang menemani haru yang sedang berlatih menggerakkan kakinya yang patah.

"Tolong masukkan makanan haru ke tempatnya,bibi harus membuat sup ikan untuk paman mu,karena sudah seminggu lebih selama dirumah sakit dia tidak memakan sup kesukaannya, karenanya ia memintanya sekarang ".ujar Lisa,yang tentunya di angguki oleh Rita ."kalau begitu apakah aku boleh minta dimasakkan sesuatu juga bibi?".tanya nya "tentu saja boleh,apa yang kau inginkan sayang".seru lisa dengan senang hati,selama kepergian rose,Lisa memperlakukan Rita sama seperti anaknya sendiri,ia tidak pernah membeda-bedakan perlakuannya ke Rita maupun ke haru

."aku mau sup ikannya juga tapi aku ingin bagian ekor nya untukku,boleh ya?ya ya?".seru rita sembari membujuk Lisa untuk memberikan bagian ekor untuknya,yang biasanya jika haru sehat pasti mereka berdua akan berebut untuk mendapatkan bagian ekornya."tentu saja sayang, ekornya untukmu".balas Lisa.
"Yesss..tapi jangan kasih tau dengan haru oppa ya,dia nanti pasti tidak akan terima" ujarnya yang sekarang sibuk membantu Lisa memasak.

Makan malam sudah selesai dengan sedikit keributan kecil yang terjadi karena perebutan sup ekor ikan itu.haru mengatakan bahwa Rita merebut bagian ekor yang seharuusnya jadi miliknya sedangkan Rita tidak juga mau mengalah,ia mengatakan bahwa bibinya sudah berjanji dan mengatakan itu untuknya.perdebatan tersebut terus berlangsung dengan Rita yang tetap menyuapi haru.

Setelah selesai,hanbin dan Lisa sedang duduk bersantai sedangkan haru meminta Rita untuk membantunya menuju ke kamarnya,membantu memapah tubuh haru melewati tangga menuju lantai dua."augh kenapa kau berat sekali oppa?".keluh Rita namun tetap membantu hari menaiki tangga."sudah ku bilang sejak kemarin harusnya oppa tidur di kamar tamu di lantai satu saja supaya tidak susah naik turun tangga, terlebih lagi kau manja sekali dan tidak mau jika paman hanbin yang membantumu, selalu saja aku yang kau siksa untuk memapah tubuh beratmu, menyebalkan". ocehnya yang membuat hanbin dan Lisa yang mendengarkannya pun terkekeh,mereka merasa rumahnya selama 2 hari mereka kembali dari rumah sakit menjadi sangat ramai karena ocehan Rita dan haru,mereka menyukainya.

"Sudahlah,kau pikir aku tidak lelah mendengar ocehanmu dari kemarin? ocehanmu membuatku rasanya ingin menghimpit kepalamu dengan bantal saat tidur".balas haru sekali lagi membuat Rita kesal karena ucapannya."Aiss kalau begitu berjalan saja kau ke kamar mu sendiri!itu pintunya tinggal 2 langkah lagi,aku ingin pulang saja!".Rajuk Rita yang kemudian melepaskan pegangannya dari tubuh haru yang membuat haru kehilangan keseimbangannya dan hampir terjatuh namun dengan cepat Rita kembali memeganginya dan kembali bergumam."lihatkan,kau tidak bisa melakukan apapun tanpaku jadi jangan menyebalkan seperti itu dan membuatku kesal".

Mereka sampai di kamar dan haru meminta Lisa untuk menyingkirkan semua barang yang berhubungan dengan mimpi lamanya selain gitar kesayangannya dan Rita bersedia membantu meskipun sesekali mereka terus berdebat, memperdebatkan hal yang seharusnya tidak perlu di debatkan.

Haru banyak mengaturnya yang membuat Rita semakin kesal."menyebalkan, kalau saja kau tidak sakit mungkin sudah ku patahkan tanganmu".gumam Rita yang sekarang selesai memasukkan semua barang' itu ke dalam kardus.
Setelah semuanya selesai,ia ke kamar mandi untuk mencuci tangannya yang sudah terkena beberapa debu saat beres beres tadi.

"Oppa sekarang sudah waktunya minum obat". ucapnya yang bergerak menarik sebuah meja kecil yang penuh dengan obat obatan yang harus haru konsumsi dan membawanya tepat disamping kasur haru.

"Rita-ya tak bisakah aku berhenti minum obat?aku sudah mual rasanya melihat semua obat itu,kenapa obatnya banyak sekali,bau kamar ini saja sudah terasa seperti bau obat dan obatnya juga sangat pahit".rengek haru yang terus ia ulangi setiap ingin meminum obatnya.

"Ini obat makanya pahit,kau harus menghabiskan semuanya supaya cepat bisa berjalan sendiri,dan supaya cepat sehat,karena kau sangat menyebalkan dan manja sekali saat sakit.dan tidak ada obat yang manis kecuali obat untuk anak kecil". ocehnya sembari membuka beberapa obat untuk memudahkan haru meminumnya.

"Ada obat yang manis dan lebih ampuh dari ini".ucap haru dengan nada yang sedikit menggoda namun karena Rita sibuk dengan semua obat obatan itu,ia hanya menanggapinya tanpa melihatnya."hhmm apa itu,kalau ada katakanlah biar aku bisa memberikanmu obat tanpa harus mendengarkan semua keluhan yang membuatku pusing". santainya yang sekarang sudah selesai menyiapkan semua obat itu dan hendak berbalik menghadap haru untuk menyuruhnya meminumnya namun gerakannya terhenti karena haru lebih dulu meraih pipinya dengan sebelah tangannya dan mencium bibirnya.

Rita terkejut dengan pergerakan cepat itu, membuatnya menahan dada haru dengan kedua tangannya,namun haru kembali memegang ceruk lehernya dan menariknya dengan sangat lembut untuk memperdalam ciumannya,saking lembutnya membuat Rita terbawa suasana dan mulai menikmatinya dengan mata yang terpejam, menikmati setiap sapuan bibir lembut haru diatas bibirnya .menyadari bahwa Rita mulai menikmatinya membuat pergerakan bibir haru sedikit menuntut seolah meminta lebih.

Ia sedikit mengigit bibir bawah Rita yang membuat Rita melenguh dan membuka akses untuk haru masuk lebih dalam."rita-ya, bolehkah,?". tanyanya disela sela ciuman itu,ia bertanya sebelum lebih jauh memperdalam ciumannya.

"Eeunghhh".Rita hanya melenguh menanggapinya,yang membuat haru merasa mendapatkan izin untuk masuk lebih dalam dan perlahan mengigit lidah Rita yang membuat Rita rasanya sangat kalang kabut dan kewalahan dengan segala pergerakannya.

Ciuman itu selesai setelah Rita meminta haru berhenti dengan menepuk nepuk dadanya pelan sebagai kodenya.dan ciuman itupun terjadi cukup lama dari biasanya yang membuat Rita malu dan memerah setelah kesadarannya kembali.
"Itu obat yang aku maksud".ucap haru santai tanpa memperdulikan Rita yang sangat amat malu sekarang.

"Lalu maksudmu,oppa akan menciumi ku terus setiap ingin meminum obat?!"tanya Rita dengan sedikit menaikkan nada bicaranya untuk menutupi rasa gugupnya.
"Bukankah kau sendiri yang bilang tadi akan memberikannya jika aku menyebutkan apa obatnya ".haru terus menggodanya yang membuat Rita sudah tak tahan kemudian bergerak pergi dari sana untuk menenangkan jantungnya sendiri setelah menyuruh haru kembali meminum obatnya.

"Haha dia menggemaskan sekali"

we're NOT butterflies{End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang