36

43 2 5
                                    

Sebulan setelah kepergian rose,Rita telat lulus dari SMAnya dan sekarang ia mulai mengurus segala keperluan yang di perlukan untuk di terima di salah satu universitas,Rita memilih sekolah desainer karena ingin mewujudkan mimpi ibunya.ia memilih Paris sebagai tempatnya melanjutkan pendidikannya tentu saja  dengan beasiswa dan semua biaya nya di hasilkan dari asuransi jiwa ibunya dan hasil menjual tanah dan toko kue ibunya dan juga tak lepas dari pantauan keluarga Lisa yang tidak mungkin membiarkan Rita hidup susah begitu saja.

Untuk ruka,ia melakukan pendidikannya di universitas yang sama dengan kekasihnya yang sudah lebih dulu berkuliah disana.dan haru,ia masih saja mencoba untuk menggapai mimpinya menjadi seorang idol dan bulan ini adalah kesempatan terakhir nya karena jika kali ini ia gagal lagi maka akan sangat sulit untuknya karena usianya yang sudah dewasa.

Sore ini Rita masih mengurus pendaftarannya yang lebih sulit dari perkiraannya karena memang semuanya ia lakukan sendiri.rita berada di tempat fotocopy,ia menunggu haru yang berjanji akan menjemputnya.dan sesuai apa yang haru katakan,ia menunggu disana setelah selesai menfotocopy yang ia butuhkan.beberapa menit ia menunggu namun kedatangan haru belum juga terlihat dan Rita tidak heran karena memang haru sering terlambat dalam hal apapun.

Haru yang sekarang mengendarai motornya untuk menjemput Rita setelah ia kembali dari rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya.penyakitnya tak lagi begitu parah karena ia rutin memeriksanya dan mengobatinya,hanya sesekali ia merasa pusing saat tubuhnya terlampau lelah oleh karena itu orangtuanya dan juga Rita tak begitu mengkhawatirkannya lagi.
Dan yang lebih membuat haru senang lagi adalah saat pengecekan tadi, kesehatannya sudah semakin membaik,ia tak sabar memberitahukan Rita hal ini.karenanya Ia sekarang bergegas menjemputnya.

Ntah apa yang Ia pikirkan,namun saat  berhenti di lampu merah ia menelepon Rita, berpura-pura menanyakan Dimana Rita menunggu meskipun sebelum ia berangkat tadi Rita sudah menelponnya,mungkin karena ia terlampau senang.

"Halo,oppa sudah sampai dimana?"suara Rita terdengar dari ponselnya."sebentar lagi oppa akan sampai rita-ya,dan kau tau,aku punya kejutan untukmu". sahutnya dengan senyum yang mengembang yang sama sekali tak bisa Rita lihat.haru kemudian melajukan motornya saat lampu yang awalnya merah sekarang sudah berganti hijau dengan satu tangan yang masih memegang ponsel di telinganya yang tertutup helm karena panggilan masih tersambung.

"Oppa sedang berkendara sekarang?".tanya Rita karena ia bisa mendengar suara motor haru yang sedang berjalan dan angin yang berhembus."hah?apa yang kau bilang?!"tanya haru yang tidak begitu jelas mendengar apa yang Rita katakan.

"Oppa sedang berkendara sekarang!?"tanya Rita kembali dengan sedikit berteriak."iya,oppa sedang diatas motor, sebentar lagi sampai!".balas haru

"Yaa!! kenapa oppa menelpon ku kalau sedang berkendara?!kau bisa terjatuh nanti sudahlah aku matikan saja telponnya,hati hati ya!".teriak rita yang kemudian mematikan sambungan dan kembali memainkan ponselnya.

Sedangkan haru yang merasa panggilan sudah terputus itu pun hendak memasukan ponselnya kedalam saku celananya namun sedikit tersangkut yang membuatnya haru melihat ke arah sakunya bukan jalanan.namun saat ia sedang sibuk memperbaiki letak ponselnya,ia tidak menyadari bahwa arah laju motornya tak lagi lurus,arah motornya sedikit berbelok ketengah jalanan yang cukup ramai.
Saat ia menyadarinya dan saat ia akan menabrak mobil di depannya,ia langsung membanting stir motornya ke pinggir jalan yang membuatnya menabrak pembatas besi jalanan dengan cukup keras dan membuat tubuhnya terpelanting cukup jauh.

Kejadiannya terjadi begitu cepat, bagian depan motornya hancur tak berbentuk.sedangkan haru,ia tak lagi sadarkan diri dengan helm yang masih berada di kepalanya,darah mengalir di dekat tubuhnya terbaring.beruntungnya disana cukup ramai yang menyaksikan kejadian itu dan mereka bergegas menelepon ambulans untuk membawa haru ke rumah sakit.
Tak ada korban selain haru sendiri yang keadaannya cukup parah.

we're NOT butterflies{End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang