Happy Reading ✨️
***
Zaky menuruni undakan anak tangga di rumahnya dengan sedikit cepat. Namun, ketika kakinya sudah menapak di lantai satu ia tidak menemukan orang yang diharapkannya. Sore ini keluarga mereka akan kedatangan tamu spesial. Calon istri Erza hendak bertandang ke kediaman Zhafir untuk mengenal lebih dekat Redyna dan Gavin sebagai orang tua Erza.
Anak laki-laki itu mencoba bersabar menghadapi abangnya yang satu ini sejak dia pulang dari Surabaya. Erza selalu melupakan janjinya. Pria itu berkata akan mengajak Zaky untuk menjemput sosok Aziza di G&Z Hotel, tetapi setelah Zaky sudah rapi begini, Erza malah pergi tanpanya. Kenyataan ini sudah Zaky konfirmasi pada satpam yang berjaga di depan.
Tungkainya melangkah malas saat masuk ke dalam rumah, dirinya tidak ingin lagi menangis seperti tadi pagi. Cukup pagi hari saja ia menangisi Erza, tidak setelahnya. Nanti abangnya itu malah besar kepala dan makin-makin membuat janji palsu yang menyebalkannya.
“MAMANG!!!”
Pekikan riang itu membuat Zaky membalikkan tubuh dengan cepat. Raut sendu yang sempat terpampang di wajahnya tergantikan kala melihat keponakan satu-satunya yang baru turun dari mobil dan berlari menuju arahnya.
“Mamang, tankep Yiyi!”
Zaky dibuat tertawa mendengar perintah Lili, lantas ia segera mengambil ancang-ancang menangkap tubuh kecil itu.
Hap!
Tangkapan yang sangat tepat. Tubuh kecil Lili sudah berada di gendongannya dengan sempurna. “Hai, cantik,” sapa Zaky seraya memberi kecupan di pipi gembul itu.
“Mamangna Yiyi.” Tangan mungil Lili terulur memeluk leher sang Mamang. Ia menyandar nyaman di bahu Zaky.
“Hati-hati jatuh,” sela Cira mengingatkan. Melihat Lili yang digendong ala koala oleh Zaky, Cira khawatir adik iparnya belum kuat menahan bobot Lili dan kemudian putrinya itu terjatuh.
“Aman, Mbak.” Zaky berusaha meyakinkan istri abang pertamanya. Lalu mereka memasuki rumah bersama-sama. “Kalian langsung dari rumah Om Fahmi?” tanyanya. Sedikit tahu Zaky soal itu karena Vian sempat menceritakannya.
Anggukan singkat Adam berikan. Pria satu anak itu duduk di samping sang istri, tangannya meraih rubik milik Zaky di atas meja kaca dan mulai fokus terhadap mainan tersebut.
“Yang lain pada ke mana, Za?” Pertanyaan dari Cira sedikit mengurai kegiatan Zaky yang sedang mengobrol bersama Lili.
Adik bungsu Adam itu menegakkan tubuhnya sebelum menjawab, “Emm ... Mama Papa lagi siap-siap, Kak Vivi masih tidur, kalau Jaja lagi jemput calonnya.”
“Bangunin Vian. Acara penting begini dia malah asyik-asyik tidur,” cetus Adam tanpa mengalihkan fokusnya dari rubik.
“Biarin aja Kak Vivi tidur. Dia baru kelar operasi dini hari, habis itu langsung nemuin Jaja di hotel. Pas pulang ke rumah, Kak Vivi belum istirahat lagi malah lanjut nemenin aku.” Suara anak itu terdengar ketus kala diingatkan alasan Vian menemaninya padahal pria itu butuh istirahat yang cukup.
Sial, ini semua gara-gara Erza yang lebih memedulikan Aziza ketimbang adiknya!
Zaky jadi penasaran dengan calon istri abangnya yang sampai membuat Jaja-nya melupakannya dengan cepat. Se-wow apa sih cewek itu, batin Zaky mendengus.
“Lho? Udah pada sampe?” tanya Redyna kala melihat anak, menantu, dan cucunya sudah berada di ruang tengah. Sementara Gavin terus mengekori istrinya di belakang.
Pria paruh baya tersenyum gemas saat netranya menangkap sosok mungil kesayangannya. Gavin berjalan cepat mendahului Redyana dan menghampiri Lili yang belum menyadari kehadirannya. Tangan yang sudah menunjukkan tanda-tanda keriput itu gegas mengangkat tubuh mungil sang cucu tinggi-tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Very Much [On Going]
Romance[Yuk, follow dulu akun ini sebelum membaca] * Cerita ini adalah season kedua dari 'The Angry Husband'. * Bagi kalian yang ingin membaca 'Love Very Much', disarankan untuk membaca 'The Angry Husband' terlebih dahulu supaya lebih mudah memahami alurny...