-Part 20-

784 111 15
                                    

Kedatangan Rosie diperusahan langsung saja disambut oleh para karyawan yang sudah menyapanya dengan sopan sementara Rosie juga membalas sapaan itu dengan ramah.

"Ash, ini untuk kamu" Rosie memberikan satu cup hot Americano yang dibelinya itu kepada Ash.

"Terima kasih Ms" dengan sopannya Ash mengambil minuman yang diberikan oleh Rosie.

"Seperti biasa, kamu bisa menunggu di cafe perusahan. Aku akan menghubungi kamu kalau aku ingin keluar" ujar Rosie berganjak memasuki ruangannya.

"Baiklah Ms" sahut Ash dengan patuh.

Rosie menatap berkas berkas yang ada diatas mejanya itu dengan wajah pasrahnya. Dia sudah bosan melihat berkas berkas itu namun dia harus tetap bekerja walaupun dia tidak pernah menyukai pekerjaanya itu.

Tok Tok Tok~

"Masuk"

Ceklekk~

Pintu dibuka dan masuklah sosok Airin, sekertaris yang selama ini membantu memantau perusahan ketika Rosie masih belum menjadi CEO perusahan.

"Ms, ini ada berkas yang perlu Ms tandatangan" ujar Airin.

Rosie menerima berkas yang dihulurkan oleh Airin itu lantas dia membacanya sebelum meninggalkan tandatangannya "Ini project di Jeju?"

"Iya Ms. Dana untuk project nya sudah pas jadi Ms hanya perlu tandatangan agar project pembinaan Mall di Jeju akan segera dilaksanakan" jelas Airin.

"Kerja yang bagus" puji Rosie dengan tanganya yang sudah menandatangani berkas itu.

Airin tersenyum seteleh mendengar pujian langsung dari sang atasan "Terima kasih Ms"

"Apa jadwal saya untuk hari ini?" tanya Rosie mengembalikan berkasnya kepada Airin.

"Ms punya jam kosong setelah jam makan siang"

"Baiklah. Nanti waktu makan siang, saya harus keluar. Sepertinya saya akan kembali ke perusahan besok pagi. Kamu pantau perusahan ya. Kalau ada apa apa, langsung saja kabarin saya"

"Baiklah Ms. Kalau tidak ada apa apa lagi, saya permisi" Setelah mendapat persetujuan dari sang atasan, Airin akhirnya membungkuk sopan lantas dia berjalan keluar dari ruangan itu.

:
:

Waktu demi waktu terus berlalu dan kini jam juga sudah menunjukkan pukul 1 petang. Rosie masih saja fokus mengerjakan pekerjaannya itu tanpa menyadari kalau dia harus segera menjemput sang Abang di bandara.

Ting~

Dengan meregangkan lehernya, Rosie menyambar ponselnya untuk melihat pesan yang dikirim oleh seseorang yang tidak dikenali.

Unknow Number

-Jauhin keluarga Choi kalau lo mau mereka selamat-

-Lo siapa mau ngatur-ngatur gue hah?-

-Gue ada disekitar lo Rosie-

-Urusan lo hanya sama gue. Jangan pernah lo menyakiti keluarga gue-

"ARGHHH" Rosie berteriak kesal. Dia sudah berusaha menghubungi nomer itu namun nomer itu sudah tidak aktif.

Diusapnya wajahnya dengan kasar sehingga pandangannya tertuju kearah jam yang ada didalam ruangannya itu "Abang pasti sudah tiba" gumamnya buru buru membereskan barang barangnya. Tidak lupa juga dia menghubungi Ash untuk segera membawanya pergi.

I'm Your Sister ✅(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang