-Part 26-

854 137 11
                                    

Sedang santai mengobrol bersama sang Mama, sosok yang dihindari malah muncul membuat mood Rosie seketika berubah.

"Untuk apa kamu kesini!?" Tanya Hana dengan tidak suka.

"Rosie bisa kesini kapan saja dia mau" sambar Jinhyun.

"Mommy tidak suka ya orang asing masuk kedalam keluarga kita!" Marah Hana.

"Bagaimana sama Lalice? Dia juga orang asing" balas Rosie datar.

"Lalice sudah saya anggap seperti cucu saya sendiri! Dia bukan orang asing!" Ujar Hana tegas.

Rosie menghela nafasnya dengan kasar "Ma, aku pulang dulu ya" pamitnya.

"Menginap disini saja sayang. Mama masih rindu sama kamu" ujar Jinhyun sedih.

"Tidak tidak! Dia tidak boleh menginap disini" sambar Hana.

"Aku tidak ingin membuat keributan. Aku pulang saja. Kalau Mama mau ketemu sama aku, hubungi saja aku" ujar Rosie memeluk sang Mama sebentar sebelum bangkit dari sofa.

Gadis ini menatap Hana dengan tatapan yang sulit diartikan "Tidak pernah aku duga kalau Grandma yang dulunya memanjakan aku malah menggantikan posisi aku" lirihnya lantas kakinya melangkah pergi dari sana.

Sementara Hana sontak bungkam. Dia menatap kepergian Rosie dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku tidak ingin kehilangan anak aku lagi. Jadi aku mohon sama Mommy, tolong jangan ikut campur urusan keluarga aku" ujar Jinhyun melangkah pergi dari sana.

*
*

Gara gara masih terlalu awal, Rosie memutuskan untuk menemui Eulgi sekalian melakukan terapi agar ingatannya bisa segera kembali.

"Sekarang ceritakan semuanya kepada Kakak agar Kakak bisa membantu kamu" ujar Eulgi.

Dahi Rosie mengernyit "Apa lagi yang harus aku ceritakan? Bukannya Kakak memang sudah mengetahui semuanya?"

Eulgi menghela nafasnya dengan kasar "Kakak memang sudah mengetahui kisah hidup kamu. Hanya saja Kakak tidak tahu perasaan kamu dan apa yang kamu sembunyikan"

Rosie semakin bingung "Aku tidak menyembunyikan apa apa"

"Penyakit fikiran. Itu cukup berbahaya. Kamu seakan masih ada didalam bayangan masa lalu kamu. Itu juga yang bikin kamu sulit untuk membuat ingatan kamu kembali"

Sekarang Rosie mula mengerti "Aku tidak bisa melakukan apa apa Kak. Kejadian itu membuat aku takut sehingga aku tidak ingin mengingatinya. Tapi sekarang aku terpaksa mengingati semuanya karena aku harus membuktikan kalau aku adalah Rosie yang sebenar"

Eulgi menggenggam kedua tangan Rosie "Ini saatnya untuk kamu membuka diri kamu dengan keluarga kamu. Ceritakan semua yang kamu alami kepada mereka agar mereka juga bisa membantu kamu. Kakak yakin kamu akan merasa lega ketika kamu melepaskan semua rasa yang terpendam dihati kamu selama ini"

Rosie menunduk "A-Aku tidak ingin Mama sama Papa sedih" lirihnya.

"Mereka memang akan sedih. Tapi Kakak yakin kamu bisa meyakinkan mereka kalau semuanya bukan salah mereka"

"Apa ini keputusan yang tepat?"

Eulgi mengangguk tanpa ragu "Ini keputusan yang tepat. Ini juga demi kebaikan kamu"

Rosie terdiam selama beberapa detik sebelum dia akhirnya mengangguk "Baiklah. Aku akan melakukan saran Kakak"

"Bagus. Ini baru adiknya Kakak" puji Eulgi mengelus kepala Rosie.

*
*

Pintu ruangan operasi dibuka dan keluarlah sosok Jisoora bersama benerapa orang Suster yang sudah bernafas lega.

"Selamat Dokter Choi. Operasinya berhasil" ujar seorang Suster.

Jisoora tersenyum "Semuanya berkat kalian juga" ujarnya membuat yang lain ikut tersenyum "10 menit lagi kalian pindahkan Tuan Heo kedalam ruang inapnya" lanjutnya memberi arahan.

"Baiklah Dok"

"Saya permisi" pamit Jisoora lantas dia melangkah pergi memasuki ruangannya.

Ting!

Baru saja duduk diatas kursi, ponselnya malah mengeluarkan notifikasi.

Raut wajahnya yang tadinya capek langsung saja berubah menjadi senang ketika membaca pesan yang dikirim oleh sang adik.

"Cie, senyum sendiri nih" goda Kyle.

"Loh, kapan lo masuk!?" Kaget Jisoora.

"Baru saja kok. Lo saja yang tidak sadar gara gara sibuk ngebalas chat dari pacar" balas Kyler tersenyum menggoda.

Jisoora mendengus "Pacar apaan si. Gue di chat sama adik gue ya"

"Adik lo yang mana?"

"Rosie. Dia mengundang gue sama keluarga gue untuk makan malam dimansionnya"

Kyle mengangguk percaya "Sejujurnya gue masih bingung sama cerita lo. Bagaimana adik lo bisa selamat dari kecelakaan itu? Dan kenapa juga dia dibawa pergi menjauh dari kalian?"

"Gue juga masih bingung soal itu Kyle. Tapi tidak apa apa deh. Melihat adik gue yang selamat saja gue sudah bersyukur banget"

"Kapan kapan lo kenalin gue sama adik lo yang itu ya"

"Iya, nanti gue kenalin"

Jisoora melihat jam diponselnya "Sekarang sudah jam 6. Gue pulang duluan ya"

"Iya. Gue juga bakalan pulang nih"

"Terus siapa saja yang ada dirumah sakit?"

"Tenang saja. Ada Dokter Jyeon, Dokter Chae sama Dokter Shaeron"

Jisoora mengangguk faham "Gue duluan ya" pamitnya bergegas menyambar barang barangnya sebelum berlari pergi dari sana.

*
*

Dimansion Rosie, terlihatlah beberapa orang asing yang sudah berada didapur untuk menyiapkan makan malam.

"Kamu memesan jasa koki? Ada apa memangnya?" Bingung Haeiz yang baru saja pulang dari perusahan.

"Aku mengundang keluarga aku untuk makan malam disini. Seperti yang Kak Eulgi bilang, sudah saatnya aku menceritakan kejadian masa lalu aku kepada mereka" jelas Rosie.

Haeiz mengangguk faham "Itu artinya Abang akan ketemu calon mertua bukan?"

Rosie sontak menatap sang Abang dengan kesal "Apa Abang serius sama perasaan Abang? Aku tidak ingin Abang mempermainkan hati Kak Jisoora. Walaupun Abang adalah Abang aku, aku tetap tidak akan tinggal diam kalau Abang menyakiti Kakak aku!" Ancamnya penuh penekanan.

Haeiz terkekeh kecil "Abang belum gila untuk mempermainkan hati wanita seperti Jisoora itu. Dia sosok yang baik dan Abang tidak tega untuk menyakiti hatinya. Kamu tenang saja. Abang akan meyakinkan perasaan Abang duluan sebelum Abang melamar Kakak kamu itu"

Rosie akhirnya tersenyum "Aku percaya sama Abang"

"Ya sudah. Abang akan bersih bersih duluan" pamit Haeiz berjalan kekamarnya.










  Tekan
    👇

I'm Your Sister ✅(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang