-Part 17-

800 107 2
                                    

Hari demi hari terus berlalu dan Rosie juga sudah mula sibuk dengan urusan pekerjaannya. Itu membuat dirinya tidak mempunyai banyak waktu untuk bertamu kemansion keluarga kandungnya. Namun dia tidak pernah lupa untuk mengirim pesan kepada sang Mama agar Mamanya itu tidak merasa khawatir.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Rosie masih berada di perusahannya dengan berbagai berkas penting yang menemaninya.

Ting~

Dengan segera Rosie menyambar ponselnya lantas dia membaca pesan yang dikirim oleh sang Abang.

Abang Haiez

-Rosie, apa kamu sibuk?-

-Aku sedikit sibuk di perusahan. Ada apa Bang?-

-Kamu akhir akhir ini sibuk mulu si. Bukannya Abang sudah bilang sama kamu untuk istirahat?-

-Pekerjaan aku banyak Bang-

-Tapi kamu tidak boleh lembur. Abang khawatir kamu pulang malam malam-

-Arrasso-

-Abang hanya ingin bilang sama kamu kalau Abang akan ke Korea-

-Jjinjja?-

-Iya. Nanti malam Abang akan berangkat ke Korea. Mungkin besok pagi Abang sampai. Kamu jemput Abang ya-

-Okay. Nanti Abang kabarin saja-

-Ya sudah. Abang tutup duluan. Pastikan kamu pulang sekarang-

-Hurm-

Setelah panggilan dimatikan, Rosie memutuskan untuk membereskan barang barangnya untuk pulang.

:
:

Sementara itu disebuah rumah sakit, terlihatlah sosok Jisoora yang baru saja menyelesaikan satu operasi seorang pasien. Raut wajah Jisoora kehilangan capek karena sejak tadi pagi dia belum makan sehingga wajahnya kelihatan sedikit pucat.

"Ji, lo mau kemana?" tanya Dokter Kayle yang merupakan sahabat Jisoora.

"Gue mau pulang. Pekerjaan gue untuk hari ini sudah selesai" sahut Jisoora.

"Ya sudah, lo pulang istirahat saja. Muka lo sudah seperti zombie tuh"

Jisoora mendengus. Kurang ajar sekali sahabatnya itu. Bisa bisanya muka secantik mukanya itu dibilang seperti zombie. Huftt, menyebalkan.

Tanpa berlama lama lagi, Jisoora akhirnya berganjak pergi meninggalkan rumah sakit dengan mengendarai mobil kesayangannya itu.

Disepanjang perjalanan, Jisoora kelihatan berfikir untuk berhenti disebuah restaurant untuk menikmati makan malamnya namun badannya yang terasa capek membuat dirinya memutuskan untuk segera pulang.

Namun secara tiba tiba sebuah mobil menghadang mobilnya. Untung saja Jisoora langsung memberhentikan mobilnya.

"Apa apaan si" gumam Jisoora memutuskan untuk keluar dari mobil.

Bersamaan dengan itu juga, sosok yang menghadang Jisoora ikut keluar dari mobil membuat Jisoora menghentikan langkahnya karena sosok itu membawa pisau.

"K-Kamu siapa?" tanya Jisoora ketakutan.

"Adik lo harus mati" sosok itu akhirnya bersuara.

Rasa takut Jisoora langsung digantikan dengan rasa marah "Apa maksud lo? Jangan sakitin adik adik gue!" marahnya.

Cowok itu mendekat kearah Jisoora. Dia hanya ditugaskan untuk menakutkan Jisoora jadi dia tidak perlu menyakiti sang gadis.

Namun secara tiba tiba satu cahaya mobil menerangi mereka.

Dengan buru buru cowok itu kembali memasuki mobilnya lantas dia berlalu pergi dari sana.

"Kakak tidak apa apa!?" Rosie berlari menghampiri Jisoora dengan khawatir diikuti oleh sosok Ash dibelakangnya.

Tadi, dia didalam perjalanan untuk pulang sebelum dirinya menemukan mobil sang Kakak yang berhenti dipinggir jalan.

"Kamu tidak apa apa?" Jisoora beralih bertanya kepada Rosie membuat gadis blonde itu mengernyit bingung.

"Kenapa malah aku yang ditanya?"

"Cowok tadi bilang kalau adik Kakak harus mati. Makanya Kakak khawatir sama kamu dan Jenniefer" jelas Jisoora.

"Ms, sepertinya pria tadi adalah sosok yang diincar oleh Tuan Deonwoo" ujar Ash.

Rosie terdiam. Jika cowok itu adalah incaran Daddynya, itu artinya cowok itu adalah sosok yang membawanya kabur ketika kecelakaan yang terjadi dulu bukan?

"Maksudnya apa?" Tanya Jisoora curiga.

"Tidak ada apa apa" sambar Rosie dengan cepat "Mendingan sekarang Kakak pulang" lanjutnya.

"Apa Kakak bisa ikut sama kamu?" Tanya Jisoora.

"Nde?! Kakak serius!?" Kaget Rosie.

"Kenapa? Kamu tidak sudi?" Tanya Jisoora dengan sedih.

Rosie menghela nafasnya dengan kasar "Baiklah baiklah, Kakak bisa ikut aku pulang" pasrahnya.

Dia beralih menatap Ash "Kamu ikut mobil Kak Jisoora dari belakang" arahnya.

"Baiklah Ms" sahut Ash.

"Ayo" ajak Jisoora membukakan pintu mobilnya untuk sang adik.

Rosie tersenyum tipis sebelum berganjak memasuki mobil Kakaknya itu.

*
*

Dengan menunduk takut, cowok yang hampir saja mencelakai Jisoora itu berjalan memasuki sebuah markas.

"Apa berhasil?" Tanya sosok pria yang duduk disebuah bangku.

"A-Aku sudah memberi peringatan kepada Jisoora tapi tiba tiba saja ada yang datang untuk menyelamatkan Jisoora"

Pria itu bangkit menghampiri sang cowok.

Plakkk

Langsung saja dia melayangkan tamparannya "Bodoh! Bagaimana kalau identitas kamu kebongkar hah!?"

"M-Maaf Daddy"

"Pokoknya kamu harus menerror keluarga Choi agar keluarga mereka hancur! Ini juga arahan dari Mommy kamu!"

"Baiklah Daddy. Aku akan melakukan arahan Daddy sama Mommy"

"Bagus. Setelah itu kita harus membunuh Rosie"

Dahi cowok itu mengernyit "M-Membunuh Rosie?"

"Kamu tidak perlu takut. Biar Daddy saja yang membutuh Rosie. Tugas kamu hanya perlu menakuti anak anak keluarga Choi yang lain"

"Kapan Daddy akan membunuh Rosie?"

"Sekarang bukan saat yang tepat. Keluarga angkat Rosie lagi mencari keberadaan Daddy makanya Daddy harus sembunyi. Kamu harus memastikan diri kamu tidak ketahuan"

"Baiklah Daddy!"












  Tekan
   👇

I'm Your Sister ✅(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang