Sosok Dongwon dan Jinhyun yang ditunggu tunggu akhirnya tiba dan sekarang mereka semua sudah berkumpul di ruang tamu mansion.
"Itu kenapa Rosie bisa luka?" Tanya Jinhyun khawatir.
"Dipukul sama Jenniefer tuh" balas Jisoora sementara Jenniefer hanya memutar bola matanya dengan malas.
"Apa Mama sama Papa tidak melihat tangan Kak Jisoora?" Tanya Jenniefer.
"Tangan kamu kenapa Ji!?" Kaget Dongwon.
"Tidak ada apa apa kok Pa" sahut Jisoora.
"Cukup Kak!" Sentak Jenniefer "Sampai kapan Kakak ingin menutupi semua ini lagi?"
"Tenang anak anak!" Tegas Dongwon "Sekarang jelasin sama Papa Mama, apa yang sebenarnya kalian sembunyikan!"
"Kak Jisoora diserang sama orang yang menerror kita" ujar Jenniefer.
"Kalian di terror!?" Kaget Jinhyun.
Tanpa persetujuan kedua saudaranya, Jenniefer langsung saja menceritakan semuanya dari awal.
Sudah pasti hal itu membuat orang tuanya kaget sementara kedua saudaranya hanya bisa pasrah.
"Kenapa kalian tidak ngomong soal ini dari awal?" Tanya Dongwon menahan emosinya.
"Maaf Pa. Semuanya salah aku. Aku tidak ingin membawa kalian dalam masalah ini dan aku lagi berusaha mencari dalang utamanya. Soal apa yang terjadi kepada Kak Jisoora ini, aku benar benar tidak sengaja. Aku sudah membayar Bodyguard untuk menjaga Kak Jisoora sama Kak Jenniefer dari jauh tapi sepertinya Bodyguard yang menjaga Kak Jisoora sedikit lengah. Maafin Ma, Pa" ujar Rosie merasa bersalah.
"Kita juga tidak bisa menyalahkan Rosie atas apa yang terjadi ini" ujar Jinhyun mengelus lengan sang suami.
Dongwon menghela nafasnya dengan kasar "Papa sudah menyelidiki Tuan Han. Dan ternyata dia memang investor yang sudah mencuri uang perusahan kamu. Orang suruhan Papa berjaya menahan Tuan Han yang berusaha kabur. Sekarang pilihan ada ditangan kamu. Apa kamu ingin melepaskan dia atau melaporkannya kepada polisi?"
Rosie kelihatan berfikir "Serahkan saja kepada aku Pa. Aku akan menyelidiki dia duluan sebelum menyerahkannya kepada polisi"
"Berikan saja alamat kamu. Nanti Papa akan meminta orang suruhan Papa untuk menghantar Tuan Han kesana"
"Baiklah Pa"
"Tunggu tunggu!" Sambar Jenniefer "Kita lagi bahas kejadian yang berlaku kepada Kak Jisoora tapi kenapa kalian membahas soal perusahan kalian?"
"Karena aku yakin Tuan Han ada kaitan sama orang yang menerror kita" sahut Rosie.
"Kenapa kamu bisa yakin Rosie?" Tanya Jisoora bingung.
"Hanya firasat aku" sahut Rosie santai.
Jenniefer memutar bola matanya dengan malas "Ck, tidak jelas"
"Apa pun masalah yang terjadi, bukannya Mama sudah menghalang kalian melakukan kekerasan?" Timpal Jinhyun menatap ketiga anaknya.
"Maksud Mama?" Tanya Jisoora.
"Jen, kenapa kamu memukul adik kamu? Mama pernah ngomong sama kalian kalau kalian tidak boleh melakukan kekerasan sama saudara kalian sendiri. Kalian sudah lupa sama nasihat Mama dulu?" Tanya Jinhyun dengan serius.
"Aku tidak sengaja Ma. Aku khawatir gara gara Kak Jisoora terluka makanya aku reflek menampar Rosie" jelas Jenniefer membela dirinya.
"Reflek juga tidak mungkin berkali kali Jen" sambar Jisoora "Gara gara kamu, pipi gembul kesayangan Kakak ini harus bengkak" lanjutnya sedikit mendumel.
Jenniefer mempoutkan bibirnya "Bukannya pipi gembul aku ini pipi kesayangan Kakak huh?"
"Pipi Rosie juga kesayangan Kakak" balas Jisoora menoel pipi Rosie dengan gemes.
"Shhh sakit Kak" ringis Rosie.
Jisoora terkekeh "Maaf maaf. Kakak lupa kalau pipi kamu bengkak"
Rosie mendengus "Pokoknya Kak Jen harus bertanggungjawab! Gara gara Kakak, pipi aku bengkak"
"Baiklah baiklah, maafkan Kakak" ujar Jenniefer merasa sedikit bersalah.
Secara tiba tiba, gadis ini bangkit dan berlalu pergi dari sana. Tidak lama kemudian, dia kembali dengan membawa ice bag.
"Sini Kakak kompres" Jenniefer dengan berhati hati mengompres pipi bengkak sang adik.
Jika dilihat dari dekat, pipi adiknya itu sedikit membiru dan itu membuat Jenniefer semakin merasa bersalah.
Cup
Rosie tersentak ketika merasakan bibir hangat Jenniefer menempel dipipi bengkaknya itu.
"Maafin Kakak ya. Waktu itu Kakak khawatir sama Kak Jisoora dan Kakak juga marah sama orang yang sudah menyakiti Kak Jisoora itu makanya Kakak tidak sengaja melampiaskan emosi Kakak kepada kamu" ujar Jenniefer dengan mata berkaca kaca.
Rosie tersenyum "Tidak apa apa Kak. Aku mengerti. Kalau aku diposisi Kakak, aku juga mungkin melakukan hal yang sama"
"Posisi Kakak? Memangnya Kakak ada di posisi apa?" Bingung Jenniefer.
Namun Rosie menggeleng "Lupakan saja"
"Kakak berada di posisi fikiran Kakak diracuni oleh seseorang" batin Rosie melirik Lalice yang sedari diam itu.
"Mama harap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi. Ingat, kalian itu saudara. Kalian harus mempertahankan ikatan persaudaraan kalian" ujar Jinhyun dengan tegas.
"Baiklah Mama" sahut ketiga anaknya dengan kompak.
"Hari ini Kakak menginap disini ya" ujar Rosie.
"Tapi Kakak sudah janji sama Lalice kalau Kakak akan menginap di apartment Lalice" ujar Jenniefer.
"Kakak harus bertanggungjawab atas apa yang Kakak lakukan. Kakak sudah membuat pipi aku sakit" ujar Rosie dengan memelas.
Jennifer menghela nafasnya dengan kasar lantas dia menatap Lalice "Lice, malam ini Kakak menginap sama Rosie ya. Besok malam Kakak akan ke apartment kamu"
Lalice tersenyum tipis "Tidak apa apa Kak, aku mengerti"
Sementara Rosie tersenyum kemenangan. Dengan sengajanya dia memeluk Jenniefer "Kak Nini" panggilnya dengan manja.
"Adiknya Kakak lagi mau manja hurm?" Tanya Jenniefer mengelus kepala Rosie.
Rosie mengangguk dengan mempoutkan bibirnya "Peluk aku Kak"
Jenniefer terkekeh kecil "Manja sekali adik Kakak ini" ujarnya memeluk Rosie.
Ketika Jenniefer memeluk Rosie, Rosie langsung menatap Lalice dengan smirknya bahkan dia sudah menjulurkan lidahnya untuk meledek gadis itu.
Lalice langsung saja memutar bola matanya dengan malas "Akan aku pastikan hanya aku adik kesayangan Kak Jenniefer" batinnya berseru dengan kesal.
Tanpa mereka sadar, ada sosok Jisoora yang memperhatikan apa yang dilakukan oleh Rosie. Gadis ini hanya bisa tertawa dalam diam ketika melihat wajah menyebalkan adiknya itu.
"Ternyata Rosie tengil juga ya" batin Jisoora terkekeh geli.
Tekan
👇

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Sister ✅(TERBIT)
FanfictionSetelah hampir 16 tahun berpisah, Rosie akhirnya kembali bertemu keluarga kandungnya namun ternyata posisinya sudah digantikan sehingga kehadirannya malah tidak dihargai. Jenchulichaeng📌 Siblings📌 Fanfiction📌