-Part 10-

897 110 11
                                    

Flashback on

Mata yang terpejam itu perlahan lahan terbuka. Sekujur badannya terasa sakit bahkan kepalanya sudah terasa pusing. Tangan mungilnya beralih menyeka cairan yang ada didahinya "Darah? Kepala Ochie berdarah" paniknya.

Secara tiba tiba seorang pria yang memakai topi menghampirinya "Ternyata masih hidup"

"Uncle siapa?" tanya Rosie mengernyit kesakitan.

Tanpa menjawab, pria itu langsung menggendong Rosie lantas dia membawa Rosie pergi dari sana. Rosie yang memang sudah kesakitan itu tidak mampu meronta ronta lagi dan akhirnya dia tidak sadarkan dirinya.

Beberapa bulan kemudian~

Lenguhan kecil kedengaran didalam ruang inap yang serba putih. Sosok yang sudah 8 bulan terbaring koma itu akhirnya membuka matanya secara perlahan lahan.

"Omo, kamu sudah sadar" Seorang Suster yang berada disana bergegas berlari untuk mendapatkan Dokter.

Tidak butuh waktu yang lama, ruangan itu kembali dipenuhi oleh seorang Dokter dan beberapa orang suster.

"Apa kamu ingat siapa kamu?" Sang Dokter mula bertanya.

Sosok yang terbaring lemes itu hanya bisa menggeleng kecil. Sekujur badannya terasa kaku bahkan suaranya seakan tercekat membuat dirinya tidak boleh bersuara.

"Apa yang terjadi Dok?" Seorang pria memasuki ruangan itu.

"Anak ini sudah sadar dan kondisinya sudah stabil. Tapi benturan keras itu membuat dia hilang ingatan"

"Jadi kapan dia bisa pulang?"

"Dia masih harus menginap disini selama beberapa hari agar pulih sepenuhnya"

"Baiklah"

Sang Dokter melemparkan senyuman tipis sebelum berpamitan pergi diikuti oleh para Suster.

"Choi Rosie Skyler, itu nama lo"

Sosok yang terbaring itu mengernyit "I-Itu nama aku?" akhirnya dia mampu mengeluarkan suaranya.

Pria itu berdehem "Lo harus segera sembuh"

"D-Dimana orang tua aku?"

"Lo tidak punya orang tua. Lo hanya membesar dipanti asuhan"  Pria itu berbohong

"Panti asuhan itu apa?" polos Rosie.

"Tempat untuk anak anak yang tidak punya keluarga seperti lo"

"Terus sekarang aku dimana?" tanya Rosie lagi.

Pria itu mendengus "Lo dirumah sakit. Mendingan lo istirahat. Jangan banyak bicara. Gue keluar duluan"

Rosie menatap kepergian pria misterius itu dengan tatapan polosnya. Dia bingung dengan apa yang terjadi. Ketika dia berusaha mengingati sesuatu, kepalanya sontak merasa pusing.

Flashback off

Rosie menyelesaikan ceritanya. Dia belum siap untuk menceritakan semua yang terjadi karena itu hanya akan membuat dirinya kembali mengingati masa lalu yang ingin sekali dia lupakan.

"Jadi kamu koma selama 8 bulan?" Ulang Jenniefer.

Rosie mengangguk singkat.

"Terus bagaimana kamu bisa ketemu keluarga angkat kamu itu?" Tanya Dongwon.

Rosie menghela nafasnya dengan kasar "Maaf, aku belum siap untuk menceritakannya"

"Tidak apa apa sayang, kita mengerti. Kamu kembali dengan selamat saja sudah membuat kita semua bersyukur" Ujar Jinhyun pengertian.

Rosie berdehem kecil "Bisa aku istirahat?"

"Kamu tidur sama Kakak saja ya" Ajak Jenniefer.

"Tidak tidak. Kamu sudah tidur sama Lalice jadi biarin Rosie tidur sama Kakak" sambar Jisooraa dengan cepat.

"Rosie, kasur Kakak gede loh. Kita bisa tidur bertiga" Bujuk Jenniefer.

"Rosie, mendingan kamu tidur sama Kakak. Kasur Kakak bisa bikin kamu nyaman loh" Jisoora ikut membujuk sang adik.

"Rosie, ayo kekamar kamu. Abaikan saja kedua Kakak kamu itu" Timpal Jinhyun bergegas membawa Rosie kelantai atas tanpa mempedulikan teriakan protes anak pertama dan anak keduanya itu.

"Ini kamar kamu. Disamping kamar kamu itu kamar Kakak kedua kamu terus didepan kamar kamu itu kamar Kakak pertama kamu. Nah, yang dipojokan itu kamar Mama Papa terus disampingnya ada kamar tamu" jelas Jinhyun diangguki oleh Rosie.

Ceklekk

Pintu kamar dibuka dan Jinhyun menggandeng anaknya untuk masuk "Sudah dari dulu Mama menyiapkan kamar ini untuk kamu. Mama juga sering membersihkan kamar ini karena Mama yakin kamu akan kembali. Semoga kamu suka sama kamar ini ya. Kalau ada sesuatu yang bikin kamu tidak nyaman, kamu ngomong saja sama Mama ya"

"Aku suka kamarnya" sahut Rosie tersenyum ketika melihat dekorasi kamar yang bernuansa biru seperti warna kegemarannya.

"Syukurlah kalau kamu suka. Sekarang kamu istirahat. Mama keluar" pamit Jinhyun berganjak keluar dari kamar sang anak.

Setelah mengunci pintu kamarnya, Rosie langung saja membaringkan dirinya diatas kasur yang empuk itu.

"Gue harus terbiasa" gumam Rosie.

Rosie mengeluarkan ponsel dari saku celananya lantas dia menghubungi Daddy angkatnya itu.

"Daddy"

"Hello Princess. Kamu baik baik saja?" Tanya Deonwoo.

"Aku baik baik saja Dad. Sekarang juga aku lagi dimansion keluarga Choi. Mereka memaksa aku menginap disini"

"Baguslah. Itu artinya kamu bisa belajar untuk akrab sama mereka"

"Aku akan coba Dad. Ngomong ngomong, apa Abang Haeiz sibuk?"

"Tadi Daddy sudah menghubungi dia kok. Dia masih di Canada untuk mengurus masalah project disana"

"Apa perlu aku ke Canada untuk membantu Abang?"

"Tidak perlu sayang. Abang kamu masih bisa menguruskan semuanya kok. Lagian urusan Daddy juga sudah hampir selesai jadi Daddy bisa ke Canada untuk membantu Abang kamu"

"Baiklah Dad. Tapi Daddy tidak boleh capek capek. Daddy harus istirahat. Jangan terlalu difikirkan soal pekerjaan. Aku sama Abang masih bisa menguruskan semuanya kok"

Deonwoo terkekeh kecil "Baiklah Princess"

"Aku tutup dulu ya Dad. Mau tidur"

"Selamat malam"

"Selamat malam juga Daddy"

Tut~

Panggilan berakhir. Rosie langsung meletakkan ponselnya diatas nakas dan dia memutuskan untuk segera tidur karena dia sudah benar benar merasa capek.

.
Tekan
   👇

I'm Your Sister ✅(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang