-Part 28-

886 136 18
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam dan anggota keluarga Choi masih berada diruang tamu sambil mengobrol dengan santai. Haeiz pula memutuskan untuk ke kamarnya agar tidak mengganggu moment berharga bagi adiknya itu.

Dan sekarang Rosie sudah bersandar dengan manja ditengah kedua Kakaknya itu.

"Kalian menginap disini saja ya. Ada banyak kamar kosong kok" ujar Rosie.

"Apa tidak merepotkan?" Tanya Jinhyun.

"Mama ngomong apaan si. Tidak mungkin merepotkan lah. Lagian sudah lama juga aku tidak menikmati waktu bersama kalian" sahut Rosie.

Jinhyun tersenyum "Mama senang karena bisa berkumpul bersama kalian semua. Selama ini juga Mama sama Papa kesepian si"

Dahi Rose mengernyit "Kesepian? Memangnya kemana Kak Jisoora sama Kak Jenniefer?"

"Kedua Kakak kamu itu lebih suka menginap di apartment mereka" sahut Dongwon.

"Kalian punya apartment!?" Kaget Rosie menatap kedua Kakaknya secara bergantian.

"Punya si. Apartment Kakak juga dekat sama rumah sakit jadi kalau Kakak harus kerumah sakit awal pagi, Kakak akan menginap di apartment Kakak saja" jelas Jisoora.

"Kakak juga menginap di apartment Kakak karena apartment itu dekat sama butik. Lalice juga sering menginap disana" lanjut Jenniefer.

Rosie mendengus ketika mendengar kata kata Kakak keduanya itu.

"Lalice mulu si!" Batinnya kesal.

Jisoora pula menahan tawanya ketika menyadari perubahan wajah adik bungsunya itu.

"Kapan kapan kamu menginap di apartment Kakak ya" ajak Jisoora.

"Tidak tidak!" Sambar Jenniefer "Rosie harus menginap di apartment aku"

"Bagaimana aku bisa menginap di apartment Kakak kalau Lalice ada disana?" Balas Rosie.

"Apartment Kakak punya 2 kamar. Cukup untuk kita lah. Kamu bisa tidur dikamar tamu dan Kakak bisa tidur sama Lalice" ujar Jennifer.

"Jadi Kakak tidak sudi tidur sama aku?" Tanya Rosie seakan tersakiti.

"B-Bukan seperti itu maksud Kakak!" Balas Jenniefer panik "Kakak fikir kamu tidak akan nyaman makanya Kakak tidak mengajak kamu tidur sama Kakak" jelasnya agar sang adik tidak salah faham.

"Terserah deh!" Ketus Rosie beralih memeluk Jisoora "Mendingan aku menginap di apartment Kak Jisoora saja"

Jisoora tersenyum bangga "Nah, ini baru adik Kakak"

"Rosie~" rengek Jenniefer.

"Hushh hushh, kesana deh" usir Rosie.

Jenniefer melotot. Hey, bisa bisanya adiknya itu mengusir dirinya.

"Yakkk! Berani ya kamu mengusir Kakak!" Kesal Jenniefer.

Rosie memasang wajah polosnya "Kamu siapa? Memangnya kita kenal?"

Jenniefer menggembungkan kedua pipinya. Mata kucingnya terus menatap Rosie dengan tajam.

Bukannya merasa takut, Rosie malah tertawa "Kak Ji, ada kucing garong nih" adunya.

"Tenang saja, Kakak akan melindungi Rosie" balas Jisoora memeluk Rosie.

"Ck, aku ngambek sama kalian!" Ketus Jenniefer dibalas kekehan dari kedua saudaranya.

"Kalian seperti anak kecil saja" Komentar Dongwon yang sedari tadi menyaksikan ketiga anaknya itu.

"Aku memang masih kecil Pa" sahut Rosie.

Dongwon dan Jinhyun terkekeh "Eoh, kamu memang masih kecil dan Papa belum siap melihat kamu punya pacar"

"Asal Papa tahu, anak bungsu Papa ini lagi dekat sama Loey loh" sambar Jenniefer.

Rosie mendengus. Kakak keduanya itu benar benar cepu.

"Aku sama Abang Loey hanya temanan ya" sambar Rosie.

"Yakin temanan hurm?" Goda Jenniefer.

"Loey teman kalian itu?" Tanya Jinhyun.

"Iya Ma. Loey sendiri yang ngomong sama aku kalau dia dekat sama Rosie" sahut Jennifer.

"Kamu suka sama Loey?" Tanya Dongwon kepada Rosie.

"Pa, aku sama Abang Loey hanya temanan loh. Kita ketemu juga waktu ulang tahun perusahan Papa. Dia sosok yang baik juga si. Waktu itu hanya dia yang menjadi teman curhat aku" jelas Rosie.

Dongwon mengangguk faham "Papa memang kenal sama Loey. Dia anak yang baik kok. Kalau kamu bersama dia juga Papa akan setuju"

Rosie memutuskan untuk diam. Dia bahkan tidak pernah berfikir untuk mempunyai hubungan percintaan dengan mana mana cowok karena selama ini dia hanya berfikir tentang kebahagiaannya bersama keluarga kandungnya.

"Apa Mama sama Papa sudah mengantuk? Ayo kekamar kalian" ajak Rosie mengalihkan perbicaraan.

"Ayo" sahut Jinhyun.

Mereka akhirnya berganjak menuju kelantai atas.

"Ini kamar Mama sama Papa. Didepan kamar kalian ini ada kamar aku. Di pojokan itu kamar Abang Haeiz. Dan disamping kiri itu pula ada kamar kosong. Anggap saja seperti mansion kalian sendiri ya" ujar Rosie.

"Baiklah sayang. Terima kasih" ujar Jinhyun berganjak memasuki kamarnya diikuti oleh sosok sang suami.

"Terus Kakak sama Jenniefer tidur dimana?" Tanya Jisoora.

"Apa kalian ingin tidur bersama aku? Aku ingin menikmati waktu aku bersama kalian"

Kedua Kakaknya itu sontak tersenyum "Itu yang kita inginkan" sahut Jisoora antuasis.

Rosie ikut tersenyum lantas dia menarik kedua Kakaknya untuk memasuki kamarnya itu.

"Woahhh. Kamar kamu aesthetic banget" puji Jennifer.

"Tidak heran si. Rosie memang anak yang aesthetic sejak dari kecil" balas Jisoora menatap kamar sang adik dengan kagum.

"Kalian bisa mengganti baju kalian. Pakai saja piyama aku yang ada di lemari" ujar Rosie.

"Baiklah" sahut keduanya.

Singkat ceritanya, Rosie bersama kedua Kakaknya sudah mengganti baju mereka dengan piyama yang lebih nyaman dan sekarang mereka hanya rebahan dan mengobrol dengan santai diatas kasur sehingga rasa kantuk menghampiri ketiganya.

Hah~

Ini benar benar moment yang cukup bermakna untuk Rosie. Dia bahagia ketika melihat kedua Kakaknya itu terus tertawa tanpa rasa canggung lagi ketika bersamanya.

"Tuhan, tolong jangan hilangkan tawa mereka"







Santai dulu sebelum badai menerpa😌


  Tekan
   👇

I'm Your Sister ✅(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang