Kedatangan Rosie di cafe membuat para pekerja langsung menyambut kedatangannya. Beruntung sekali ini masih terlalu pagi jadi cafe mereka masih belum dibuka.
"Ini Ms Rosie, pemilik cafe ini. Mulai hari ini, Ms Rosie akan memantau cafe" jelas Ash.
Para pekerja langsung membungkuk sopan kepada Rosie "Saya akan terus memantau kinerja kalian jadi pastikan kalian semua bekerja dengan baik" ujar Rosie menatap pekerjanya satu persatu sehingga tatapannya tertuju kpada sosok yang menunduk seakan takut itu.
"Baiklah Ms" ujar para pekerja dengan kompak.
"Apa disini ada yang bernama Chaera?" tanya Rosie bersmirk.
Dengan ragu ragu sosok yang menunduk itu mengangkat satu tangannya.
"Ikut saya" arah Rosie berganjak memasuki ruangannya membuat sosok yang dipanggil olehnya itu bergegas menyusulnya.
Kini Rosie sudah duduk disofa didalam ruangannya sementara sosok Chaera hanya berdiri didepan Rosie dengan wajah yang gugup.
"Duduk" arah Rosie.
Tanpa membantah, Chaera berganjak duduk disofa didepan Rosie "A-Ada apa Ms memanggil saya?"
"Bukannya kamu masih kuliah?" tanya Rosie.
"Ms-"
"Chaera" potong Rosie "Jangan formal sama aku. Aku Kakak kamu bukan?"
Chaera sontak menatap Rosie dengan mata berkaca kaca "Kak Rosie" lirihnya.
Rosie tersenyum tipis "Maaf karena Kakak tidak ingat soal kamu. Tapi percayalah, Kakak merasa nyaman bersama kamu seakan kita punya ikatan"
Chaera hanya mengangguk. Tidak apa apa Rosie hilang ingatan, asalkan Rosie kembali bersama mereka dengan selamat.
"Kamu tidak kuliah?" tanya Rosie lagi.
Chaera menggeleng "Aku sudah berhenti kuliah"
"Mwoya? Kenapa bisa?"
"Kuliah memerlukan uang yang banyak dan aku tidak punya uang. Uang tabungan orang tua aku juga sudah habis" jelas Chaera.
"Apa Mama sama Papa Kakak tahu soal ini?"
"Tidak. Aku tidak ngomong sama mereka soal ini"
"Kenapa? Bukannya mereka masih bisa membantu kamu untuk biaya kuliah kamu?"
"Aku tidak ingin merepotkan keluarga Kakak lagi. Lagian Grandpa sama Grandma pernah bilang sama aku kalau aku tidak berhak untuk menikmati kekayaan keluarga Choi"
Rosie menghela nafasnya dengan kasar. Kenapa juga Grandpa dan Grandma nya itu harus kejam seperti itu huh?
"Kalau begitu, biar Kakak saja yang membantu kamu. Kekayaan Kakak bukan milik keluarga Choi kok" ujar Rosie.
"Jangan Kak. Sudah saatnya aku mandiri makanya aku memutuskan untuk bekerja" tolak Chaera.
"Yakin tidak akan menyesal dengan pilihan kamu ini?" tanya Rosie memastikan.
Chaera mengangguk tanpa ragu "Aku yakin"
"Bagaimana kalau kamu menjadi manager di cafe ini? Kakak butuh seseorang untuk membantu Kakak memantau cafe. Lagian Kakak juga bakalan sibuk sama pekerjaan Kakak"
"Kakak serius?"
"Kakak serius. Jadi, apa kamu mau?"
"Aku mahu Kak. Terima kasih. Aku akan berusaha yang terbaik untuk cafe ini"
Rosie tersenyum puas. Melihat Chaera yang bersemangat membuat dirinya mengingati sosok masa lalunya. Apa pun yang terjadi, dia tidak akan membiarkan Chaera melalui penderitaan yang pernah dia lalui.
Ting!!
Bersamaan dengan itu, ponsel Rosie mengeluarkan notifikasi. Dengan segera Rosie menyambar ponselnya untuk membaca pesan yang dikirim oleh sang Papa.
Papa
-Rosie, apa kamu sibuk?-
-Tidak. Kenapa?-
-Grandpa sama Grandma kamu sudah pulang. Kamu kemansion ya. Mereka ingin bertemu sama kamu-
-Apa penting?-
-Rosie, mereka ingin banget ketemu sama kamu. Pulang ya-
-Arreosso-
-Papa tunggu kedatangan kamu-
Rosie menghembuskan nafasnya dengan kasar setelah membaca pesan yang dikirim oleh sang Papa lantas dia beralih menatap Chaera.
"Apa kamu tahu Grandpa sama Grandma sudah pulang?"
Chaera mengangguk "Tadi Aunty Jinhyun sudah kirim pesan kok. Aku diundang untuk makan siang bersama kalian"
"Jadi kamu bakalan kemansion?" tanya Rosie.
"Aku tidak ingin pergi tapi aku terpaksa pergi untuk menyambut kepulangan Grandpa sama Grandma walaupun mereka benci sama aku"
Rosie melihat jam dipergelangan tangannya "Mendingan kita berangkat sekarang saja"
"Kita? Maksud Kakak?"
"Kita berangkat bersama"
"Tapi aku harus bekerja"
"Tidak apa apa. Kamu bisa mula bekerja besok saja. Sekarang ayo ikut sama Kakak"
"Kakak yakin?"
"I'm serious Park Chaera"
Chaera menelan ludahnya dengan kasar "Aku akan mengganti baju aku duluan" dengan buru buru Chaera berganjak keruangan ganti baju sementara Rosie menghampiri kasir.
"Ms Rosie" sapa sosok barista.
"Bilang sama yang lain kalau Chaera adalah adik saya dan mulai hari ini dia akan menjadi manager di cafe ini"
"Baiklah Ms"
"Kak" Chaera menghampiri Rosie.
"Ayo berangkat" ajak Rosie menggandeng Chaera menuju kemobilnya.
:
:Disepanjang perjalanan, hanya suasana hening yang menyelimuti mereka. Sejujurnya keduanya masih merasa canggung walaupun dulu mereka cukup akrab.
"Chaera" panggil Rosie memecahkan keheningan.
"Iya Kak?" sahut Chaera.
"Apa kamu dekat sama Aunty Seojin?"
Chaera menggeleng "Aunty Seojin itu galak. Aku tidak suka sama dia" jelasnya dengan polosnya.
Rosie mengangguk setuju "Sepertinya dia juga benci sama Kakak"
"Aneh si soalnya dulu Aunty Seojin sayang banget sama Kakak" komentar Chaera.
"Yang benar kamu? Tidak mungkin lah Aunty Seojin sayang sama Kakak"
Chaera terkekeh kecil "Aku serius loh. Dulu Aunty Seojin sering bikin cookies untuk Kakak. Dan Aunty Seojin terus saja menangis ketika Kakak hilang"
Dahi Rosie mengernyit "Aneh si"
"Mungkin Aunty Seojin sudah belajar melepaskan kepergian Kak Rosie makanya sekarang dia seakan tidak percaya kalau Kak Rosie kembali"
Rosie mengangguk singkat "Ada benarnya si"
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Sister ✅(TERBIT)
FanfikceSetelah hampir 16 tahun berpisah, Rosie akhirnya kembali bertemu keluarga kandungnya namun ternyata posisinya sudah digantikan sehingga kehadirannya malah tidak dihargai. Jenchulichaeng📌 Siblings📌 Fanfiction📌