-Part 19-

757 107 12
                                    

Rosie menelan ludahnya dengan kasar ketika Jisoora dan Jenniefer terus menatapnya dengan serius untuk meminta penjelasan.

"Apa maksud kamu Rosie?" Tanya Jisoora.

Rosie menghela nafasnya dengan kasar "Kalian lupa kalau aku pernah bilang sama kalian soal kecelakaan yang terjadi dulu? Aku dibawa pergi sama seorang pria dan pria itu yang memasukkan aku ke panti asuhan"

"Jadi sekarang pria itu kembali mengincar kamu?" Tebak Jenniefer.

Rosie mengangguk singkat "Dia muncul setelah aku kembali bersama kalian. Sepertinya sosok itu memang tidak ingin aku bersama kalian"

"Dan sekarang apa rencana kamu?" Tanya Jisoora.

"Abang sama Daddy aku lagi menguruskan semuanya. Sekarang mereka lagi menyiapkan rencana agar sosok yang bersembunyi itu muncul" sahut Rosie.

"Kamu punya Abang?" Bingung Jenniefer.

"Abang Haeiz. Dia juga anak angkat Daddy"

"Kamu terus saja ngomong soal Daddy kamu. Apa kamu tidak punya Mommy?" Tanya Jenniefer penasaran.

Rosie menggeleng "Daddy tidak pernah menikah. Awalnya Daddy punya pacar tapi pacarnya sudah meninggal gara gara sakit dan sehingga sekarang Daddy setia sama pacarnya itu. Daddy tidak punya pewaris jadi dia mengadopsi aku sama Abang Haeiz"

"Bagaimana kamu bisa bertemu sama mereka?" Tanya Jisoora.

"Aku belum siap untuk menceritakannya" sahut Rosie membuat kedua Kakaknya mengangguk faham.

"Kamar tamu ada disamping kamar aku. Kalian bisa tidur disana. Aku duluan" pamit Rosie bergegas berganjak kekamarnya.

"Ayo beresin semua ini terus kita tidur. Kakak capek banget" ujar Jisoora mengajak Jenniefer membereskan sisa makanan mereka.

*
*

Bunyi alarm diponselnya itu membuat Rosie akhirnya terbangun dari mimpi indahnya. Seperti biasa, Rosie akan bangun tepat pada jam 5 pagi.

Setelah mandi dan bersiap siapa, Rosie berganjak turun untuk menikmati secangkir coffee.

"Kak Jen!?" Kagetnya ketika menemukan sosok Jenniefer yang kelihatan melamun di meja makan.

"Rosie? Kamu sudah bangun?" Tanya Jenniefer tersadar dari lamunannya.

"Seperti yang Kakak lihat" sahut Rosie "Kakak juga kenapa sudah bangun?"

"Kakak tidak bisa tidur" jujur Jenniefer.

Rosie hanya mengangguk singkat sebelum pandangannya tertuju kearah makanan yang sudah terhidang dimeja makan.

"Kakak siapin sarapan?"

"Iya. Kakak tidak tahu kamu mau makan apa si jadi Kakak hanya bikin nasi goreng kimchi"

"Aku belum pernah mencobanya" gumam Rosie.

Dahi Jenniefer mengernyit "Apa kamu lupa kalau dulu kamu suka banget sama nasi goreng kimchi yang dibikin sama Mama? Gara gara itu juga Kakak meminta Mama untuk mengajar Kakak memasak nasi goreng kimchi dan Kakak sering memasak nasi goreng kimchi ini ketika Kakak merindukan kamu"

Rosie tersenyum tipis "Maaf, aku belum ingat soal itu"

Jenniefer mengangguk singkat "It's okay, Kakak mengerti"

"Kamu mau minum apa? Biar Kakak siapkan" Tanya Jenniefer

"Aku mau coffee"

"Baiklah" Jenniefer bergegas kedapur untuk menyiapkan coffee sementara Rosie sudah duduk dibangku dimeja makan.

"Selamat pagi Rosie" sapa Jisoora menghampiri Rosie.

"Pagi Kak" balas Rosie singkat.

"Kakak pinjam baju kamu dulu ya" ujar Jisoora cengesan.

"Iya, pakai saja"

"Dimana Jenniefer?"

"Ada apa Kakak mencari aku?" Sambar Jenniefer menghampiri mereka dengan membawa nampan yang berisi 1 cangkir coffee dan 2 gelas susu.

"Kamu belum mandi?" Tanya Jisoora.

"Aku mandi dimansion saja deh. Lagian kita juga akan pulang setelah sarapan bukan?" Ujar Jenniefer. 

"Kalian masih meminum susu?" Tanya Rosie menatap kedua Kakaknya secara bergantian.

"Susu bagus untuk ketinggian. Kakak yakin Kakak akan bertambah tinggi" jelas Jisoora.

Rosie memasang wajah datarnya "Pertumbuhan kalian sudah terhenti"

"Yakk!" Kedua Kakaknya berseru kesal.

Rosie hanya menggedikkan bahunya dengan acuh sebelum dirinya beralih menikmati sarapannya itu.

"Jadi bagaimana? Apa enak?" Tanya Jenniefer antuasis.

"Biasa saja" balas Rosie.

Jenniefer mencebik "Jujur saja kamu suka bukan?"

"Aku belum terbiasa sama masakan Korea tapi untuk permulaannya, ini tidak buruk si" sahut Rosie acuh.

"Apa hari ini kamu sibuk?" Jisoora bertanya kepada si bungsu.

"Aku akan ke perusahan seperti biasa" sahut Rosie.

"Terus kamu?" Jisoora beralih bertanya kepada Jenniefer.

"Aku? Hari ini aku tidak akan ke butik. Aku akan menemani Lalice berbelanja" sahut Jenniefer.

"Apa dia tidak punya teman yang lain selain Kakak?" Sambar Rosie dengan tidak suka.

"Kenapa memangnya? Lagian selama ini juga Lalice yang sering menemani Kakak berbelanja jadi sekarang Kakak akan menemani dia" jelas Jenniefer.

Rosie mendengus. Dia menghabiskan secangkir coffee lantas dia menyambar tasnya "Aku duluan. Pastikan nanti kalian mengunci pintu mansion. Kuncinya tinggalkan saja di pos satpam" Rosie berujar dengan datar lalu kakinya melangkah keluar dari mansion meninggalkan kedua Kakaknya itu.

"Apa dia lagi pms? Tingkahnya tiba tiba saja berubah" Bingung Jenniefer.

"Kamu yang bikin dia kesal" sambar Jisoora.

"Mwoya? Kenapa aku?!" Protes Jenniefer.

"Jangan bahas soal Lalice ketika Rosie bersama kita" tegur Jisoora.

"Kenapa si? Lalice seperti adik kita sendiri bukan? Lagian aku ingin Rosie sama Lalice akrab. Aku yakin mereka bisa menjadi teman yang baik"

Jisoora menghela nafasnya dengan kasar "Keras kepala banget si" keluhnya dengan pelan.

:
:

Dengan sosok Ash yang terus mengikutinya dari belakang, Rosie berganjak memasuki cafe miliknya itu untuk memantau para pekerjanya.

"Selamat pagi Ms!" Sapa Chaera dengan semangat "Ms mau pesan apa?"

"Dua hot Americano"

"Mau minum disini atau takeaway?"

"Takeaway"

"Ditunggu ya Ms" Chaera bergegas meminta sang barista untuk menyiapkan pesanan Rosie sementara Rosie sudah berjalan jalan mengelilingi cafe nya yang masih sepi itu.

"Ini pesanan Ms" ujar Chaera membuat Rosie kembali menghampiri kasir.

"Berapa harganya?"

"Ms tidak perlu membayarnya. Lagian ini juga cafe milik Ms" ujar Chaera.

Rosie menghela nafasnya dengan kasar "Jangan panggil aku Ms. Panggil saja Kakak seperti biasa"

"Memangnya tidak apa apa?" Polos Chaera.

"Tidak apa apa. Lagian karyawan yang lain juga sudah tahu kalau kamu adiknya Kakak"

"Arrasso Kak"

Setelah mengambil pesanannya itu, Rosie akhirnya kembali memasuki mobilnya untuk menuju ke perusahan.



  Tekan
   👇

I'm Your Sister ✅(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang