Rosie menatap mereka semua dengan datar. Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu sehingga Rosie hanya bisa tersenyum miris.
Tanpa aba aba, Rosie bangkit dan ingin berlalu pergi dari sana.
"Rosie" panggil Jinhyun menghentikan langkah Rosie.
Secara tiba tiba Jinhyun membawa Rosie kedalam dakapannya "Hiks maafkan Mama. Mama sama Papa sudah berusaha mencari keberadaan kamu tapi tetap saja tidak berhasil" isak Jinhyun.
Rosie memejamkan matanya dengan air matanya yang terus mengalir keluar. Walaupun dia tidak bisa mengingat sosok itu dengan jelas, dia masih saja bisa merasakan kehangatan didalam pelukan itu bahkan pelukan itu membuat dirinya merasa tenang.
Tidak tinggal diam, Dongwon ikut bangkit dan memeluk keduanya dengan erat "Maafkan Papa. Semuanya salah Papa"
Selama beberapa menit, hanya isak tangis mereka yang kedengaran. Rosie tidak membalas pelukan keduanya namun tetap saja gadis ini menikmati pelukan itu.
"Kalian yakin aku anak kandung kalian?" Tanya Rosie setelah pelukan dilepaskan.
"Mama yakin Nak. Kamu memang anak kandung Mama" sahut Jinhyun tanpa ragu.
"Cukup sulit untuk aku percaya semua ini" keluh Rosie.
"Mungkin saja dia bukan Rosie. Lagian sudah 16 tahun berlalu" sambar Seojin menatap Rosie dengan tatapan tidak sukanya.
"Rosie, kita kerumah sakit untuk melakukan test DNA ya" bujuk Jinhyun "Mama yakin kamu memang anak kandung Mama tapi Mama butuh bukti agar mereka semua percaya" lanjutnya.
"Aku sibuk" singkat Rosie.
"Ayolah Sayang" pinta Jinhyun.
Melihat wajah Jinhyun yang terus memohon itu, Rosie merasa tidak tega. Dia menghela nafasnya dengan kasar sebelum mengangguk "Baiklah" pasrahnya.
Kini tatapan Rosie tertuju kearah Jisoora dan Jenniefer yang hanya diam. Jika Jinhyun dan Dongwon adalah orang tuanya, itu artinya kedua gadis itu adalah Kakaknya bukan?
"Kalian tidak ingin memeluk Rosie?" Dongwon bertanya kepada kedua anaknya.
"Apa semua ini?" Jenniefer akhirnya bersuara "Bukannya kalian bilang kalau Rosie sudah meninggal?"
"Itu artinya aku hantu" sambar Rosie dengan santai.
Jenniefer sontak mendelik kearahnya dengan tatapan tajam. Kenapa bisa bisanya adiknya itu menjadi sosok yang tengil? Ck, menyebalkan!
"Aku butuh penjelasan. Aku yakin selama ini ada yang Kak Jisoora sembunyikan dari aku" ujar Jenniefer menatap Jisoora dengan tajam.
"Mwoya? Kenapa Kakak yang harus menjelaskannya? Mendingan Papa saja yang menjelaskannya" protes Jisoora.
"Aku mau Kakak yang menjelaskannya" ujar Jenniefer dengan tegas.
Jisoora menghela nafasnya dengan kasar "Baiklah baiklah. Sebenarnya Rosie memang masih hidup. Hanya saja kita semua terpaksa berbohong sama kamu. Kamu mengalami trauma atas kecelakaan itu. Gara gara itu juga kita semua pindah ke sini karena tidak ingin trauma kamu semakin parah. Kita berbohong sama kamu dengan mengatakan kalau Rosie sudah meninggal karena kita hanya ingin kamu fokus sama penyembuhan kamu tanpa khawatir soal Rosie yang masih menghilang" jelasnya.
Jenniefer sontak meneteskan air matanya "Hiks kenapa Kakak tega" isaknya.
"Maaf, Kakak terpaksa. Ini juga demi kebaikan kamu" lirih Jisoora.
"J-Jadi dia benaran R-Rosie?" Tanya Jenniefer menatap Rosie dengan mata berkaca kaca.
"Bukan. Aku hantu" sahut Rosie datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Sister ✅(TERBIT)
Fiksi PenggemarSetelah hampir 16 tahun berpisah, Rosie akhirnya kembali bertemu keluarga kandungnya namun ternyata posisinya sudah digantikan sehingga kehadirannya malah tidak dihargai. Jenchulichaeng📌 Siblings📌 Fanfiction📌