49 - kecewa

3.2K 91 0
                                    

Chapter 49: kecewa

Malam ini terasa sangat asing bagi Alexa entahlah perasaannya saat ini benar-benar tidak enak. Hati nya terus gundah memikirkan sesuatu. Perasaan nya mengatakan akan terjadi sesuatu yang besar dikemudian hari.

Alexa sudah beberapa kali mengelilingi kamarnya ini bahkan sudah beberapa kali bolak-balik dari dapur menuju balkon tapi pikiran buruknya tak kunjung hilang.

Sekarang jalan satu-satunya agar pikiran buruknya hilang adalah tidur. Alexa langsung berjalan menuju ranjangnya dan merebahkan badannya disana. Alexa berusaha memejamkan matanya agar rasa kantuk menghampiri nya. Waktu terus berjalan tapi rasa kantuk itu belum juga kunjung datang.

Setelah beberapa saat berperang dengan pikirannya Alexa akhirnya memutuskan untuk turun kelantai bawah menuju dapur. Sekarang kunci satu-satunya agar dia cepat tertidur adalah meminum coklat panas.

Alexa langsung bergegas berjalan keluar kamarnya menggunakan sendal jepit bergambar kelinci. Dengan langkah gontai dia menuruni tangga yang mengarah langsung kedapur. Sesampainya dia disana Alexa langsung membuat minuman coklat panas itu.

Selang beberapa lama berkutat di daerah dapur Alexa kini duduk disofa ruang tamu sambil menyeruput coklat panas yang baru saja dia buat.

Alexa beberapa kali membuka hapenya untuk melihat pesan yang masuk tapi tidak ada satupun yang mengirimi nya pesan. Tapi tiba-tiba ada satu pesan yang masuk dihapenya hingga membuat Alexa melotot sempurna membacanya.

~0o0~

Disebuah apartemen yang mewah kini terbaring seorang pemuda yang masih betah menutup matanya hingga tak menyadari sinar matahari sudah masuk melalui celah-celah gordennya yang tertutup. Pemuda itu adalah Nevan. Kemarin malam dia dan teman-temannya sedang mengadakan pesta disebuah bar ternama hingga pagi menjelang. Karena tidak ingin ketahuan oleh sang bunda, bahwa dia baru pulang dari sebuah bar, Nevan pun memutuskan untuk pulang ke apartemen pribadi nya.

Untung saja kemarin Nevan tidak meminum alkohol terlalu banyak sehingga dia tidak terlalu mabuk.

Selang beberapa saat Nevan pun mulai membuka matanya secara perlahan. Nevan merenggangkan otot tangannya yang kaku sesudah bangun tidur. Ketika kesadarannya sudah bangkit sempurna, Nevan pun beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk menyegarkan badan.

Sesudah dia bersih-bersih Nevan langsung bergegas untuk pulang kerumah orangtuanya.

~0o0~

Hari minggu ini berjalan seperti biasanya bagi Alexa, berhubung hari ini libur sekolah mama Citra mengajak nya untuk joging pagi mengelilingi jalanan komplek perumahan nya.

Sebenarnya sudah sejak tadi Alexa menolak untuk ikut dengan Citra tapi yang namanya keras kepala akan melekat selalu disifat mamanya. Citra terus memaksa sang putri untuk ikut dengan berolahraga pagi ini dan alhasil Alexa sekarang ikut menemani sang mama tercinta mengelilingi komplek. Untuk papa Theo dia tidak ikut karena harus mengurus masalah mendadak yang terjadi di perusahaan nya.

Diperjalanan Alexa terus saja mendumel tidak jelas dibelakang Citra, entah apa yang dipikirkan gadis satu ini. Walaupun dengan langkah berat Alexa terus mengikuti langkah Citra yang sudah berjalan lebih dahulu didepannya.

Citra yang melihat putri nya berjalan malas-malasan pun mulai menegurnya.

“Alexaa.. jalan yang cepet, jangan malas-malasan masih muda juga. Kamu ini gimana sih jalan kayak siput, mau mama tinggalin?” Ujar Citra melirik kearah sang putri yang berada dibelakangnya.

ALEXA || New Life ✓ (tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang