33 - pacaran

3.5K 114 0
                                    

Chapter 33: pacaran

Sesuai informasi yang diumumkan tadi, kini seluruh anak-anak osis sedang berkumpul di lapangan indoor GHS.

Masing-masing anak osis kini sibuk mengerjakan tugas yang diberikan buk Lydia sang pembina osis. Ada yang menyapu lapangan, mengecek kursi yang rusak untuk diganti, menghias tepi lapangan dan tugas lainnya.

Beruntung saja Sella dan Chalisa hanya diberi tugas untuk mengecek barang-barang yang rusak di lapangan indoor ini karena mereka datang terlambat dan semua tugas juga hampir selesai.

Setelah beberapa saat anak-anak osis itu bekerja sekarang lapangan indoor GHS nampak lebih bagus dan bersih, mungkin karena efek kerja keras para anak osis yang sangat bersemangat.

Buk Lydia bersorak senang melihat hasil kerja para anak-anak osis yanh sangat sempurna dan tidak ada yang mengecewakan.

“Ibu ucapakan terimakasih sebesar-besarnya atas usah kalian untuk sekolah ini. Ibu berharap acara yang kita buat ini akan dikenang sepanjang masa dan berjalan sesuai rencana.” ucap buk Lydia dengan pengeras suara kepada seluruh anak-anak osis yang sedang berkumpul membentuk barisan.

“AMIN” sorak serempak seluruh anak-anak osis ketika mendengar ucapan buk Lydia.

“Sekarang kalian semua boleh pulang kerumah masing-masing. Sekali lagi ibu ucapkan terimakasih!” Ujar buk Lydia sebelum pergi meninggalkan area lapangan.

Seluruh anak-anak osis yang sedang berbaris tadi mulai membubarkan diri meninggalkan area lapangan. Tak terkecuali Sella dan Chalisa yang kini ikut bersiap-siap pulang.

“Yeah pulang cepet lagi!” sorak Sella kesenangan sambil memasukkan barang-barang kedalam tas.

“Syukurlah sel, jadi aku bisa cepet-cepet pulang buat kerja. Ayok pulang bareng!” ajak Chalisa sambil berjalan meninggalkan area lapangan.

Sella langsung mengandeng tangan Chalisa menuju area parkiran. Sekarang mereka berdua seperti saudara kembar yang berjalan beriringan.

Tapi ketika hendak keluar dari area lapangan, seorang pria dari arah belakang memangil nama Chalisa.

“Chalisa! Boleh berbicara sebentar?” tanya pria itu sambil tersenyum tipis kearah Chalisa yang sudah membalikkan badannya.

“Marvel?!” kaget kedua perempuan itu serempak.

Sella langsung menyenggol tangan Chalisa agar gadis itu cepat mengiyakan ajakan Marvel.

“Sana sa! Gue pulang dulu, byee semangat sa!” pamit Sella sambil meninggalkan area lapangan sambil terkekeh geli.

Uhuk

Marvel sedikit terbatuk singkat menghilangkan suasana canggung diantara mereka berdua.

“Ekhem, Chalisa boleh berbicara sebentar? Ada yang mau gue sampein.” Ujar marvel melirik Chalisa

Chalisa menganggukan kepalanya membalas ucapan Marvel. “Boleh, mau bicarain soal apa?”

“Hm, gue sebenarnya mau jujur sama lo. Ini soal perasaan gue selama ini ke lo sa. Gue sebenarnya–

ALEXA || New Life ✓ (tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang