Gibran yang giat bekerja mengantar makanan kesana kemari. Cafe sangat lah rame di hari minggu apalagi konsep yang Gibran rasannya berhasil membuat daya tarik pemuda
"Akhhss" Gibran memegangi kepalanya yang begitu terasa sangat sakit. Pusing itu yang dia rasakan
"Gib, gib" Asep teman kerjanya menolongnya
"Duduk dulu. Loo kenapa" tanyanya namun Gibran hanya menggeleng
"Lo pulang aja deh gib. Muka lo pucet" Bodan temn kerjanya
"Iya lagian lo udah dari pagi kerja" Asep
"Cafe rame nanti kalian keteteran" Gibran
"Gampang bisa kita atur" Bodan
"Biar gua istirahat bentar deh. Trs nanti lanjut lagi" Gibran
"Hemmm keras kepala nih bocah" Asep
"Ya udah loo butuh apa" Bodan
"Ambilin tas gua diloker" Gibran
Setelah tas diambil dan meminum obatnya dia menyadarkan kepalanya ditembok. Dan memejamkan mata dahulu
20 menit Gibran lebih baik
"Gib. Lo gapapa kan" Eby yang baru datang itu
"Gapapa by gua cuma kecapean"
"Lo udah dari pagi" Gibran menggangguk
"Ya udah gua kerja dulu"
"Gua bantuin"
"Terserah"
"Lo istirahat aja gib, lo pucat. Takut pingsan gua" Eby yang melihat bibir Gibran pucat
"Gak enak sama anak-anak aku juga udah istirahat kok tadi"
"Tau tuh by. Tadi kita udah suruh nih bocah pulang. Tapi ngeyel gak mau pulang" Asep yang tiba-tiba datang
Gibran dan Eby bekerja
Eby menyatat pesanan Gibran dan lainnya mengantar makanan
"Wihhh oke juga Rak cafe elo" Kevin
"Dari dulu udah oke"
"Konsepnya masuk nih" Al
"Berapa hari kerjainnya Rak" Noah
"5 harian lah" Raka
"Ide lo bener-bener mantap mennn, gak salah gua jadi sahabat lo" Al
"Ini juga dibantu sama adik gua + sahabat itu" Raka
"Ohh yang lo sering cerita in anak SMA yang udah kerja sama elo 1 tahun itu" Noah
"Karyawan pertama elo kan" Kevin
"Bener"
"Bearti tuh bocah kelas 2 dong sekarang" Al
"Iya dia juga gak pernah adsen kerja. Liburnya aja kadang di ambil kadang enggak" Raka
"Giat bener masih muda. Gak kayak kita mageran" Noah
"Lo aja kali gua enggak" Al
"Loo bang kesini" Eby
"Kamu bantu disini by" Raka
"Iya bang. Gua bantuin kasihan anak-anak keteteran, apalagi sahabat ku mukanya udah pucat tetap aja kerja"
"Dia sakit"
"Gak tau dah bang. Capek bilanginnya suruh pulang. Malah jawab gua butuh uang"
"Tambahin bang gajinya. Dia juga rajin kerjanya kan" tambah Eby
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Waktu (Tamat)
Teen Fiction#Seorang anak mencari jati diri #pemuda tak menyerah Gibran mempunyai keluarga pada umumnya namun semua berubah 85 derajat. #lelaki yang ingin dicintai #dia dikejar oleh waktu waktu terus berjalan namun dirinya belum mendapatkan yang dia cari