"kita tidak bisa liwat sini. Banyak penjaga" Al
"Disini juga al" Rakha sementara Gibran yang masih menetralkan kondisinya sendiri
"Dek masih kuat kan" Al
"Gak tau" ujar nya dengan lemas
"Bukannya itu wanita tadi sebenarnya siapa dia" Rakha
"Kita liwat lorong ini sepertinya aman" Al
Mereka berdua membopong Gibran. Dengan berhati-hati mereka keluar dari sana
"Wow siapa itu" teriak penjaga yang mengetahui jika ada orang
"Gawat kita ketahuan" Rakha
Mereka langsung berlari dengan membopong Gibran
"Bang stop" ujar Gibran
"Kita harus cepat Gib. Mereka hampir dekat" Rakha
"Kalian pergilah biarin aku disini. Aku sudah tak kuat lagi berlari" ujarnya
"Tidak" Al
"Naik ke punggungku"
"Aku berat bang"
"Cepat Gibran" Al
Gibran naik punggu Rakha mereka terus berlari
Sampai terkepung dari semua sisi
"Mau lari kemana lagi kalian" preman 1
"Kalian gak akan bisa lari dari sini" preman 2
Rakha menaroh Gibran dipohon besar. Sepertinya Gibran sudah tak sabarkan diri
"Gib tolong bertahan ya" Al
Al dan Rakha sama-sama memutar punggung mereka bertemu
"Apapun hasilnya kita harus hidup Al" Rakha
"Kita harus keluar demi Gibran" Rakha
"Seranggggggg" teriak preman-preman itu
Pertarungan sengit al melawan 3/4 preman Rakha juga begitu
Beberapa preman bisa dilampuhkan namun tak luput mereka berdua juga terkena pukulan
"Gibran" teriak Al yang mengetahui Gibran digendong oleh satu preman
Teriak Al membuat Rakha juga melihat dan hal hasil mereka hilang fokus preman itu ambil kesempatan memukuli mereka berdua
Al dan Rakha hampir hilang kesadaran.. tiba-tiba ada anggota mereka dan bantuan Bara
"Wow anjing pengecut" Bara
"Siapa kalian. Kita gak ada urusannya" preman itu.
"Banyak bacot seranggggg" teriak Bara
Pertarungan kedua kalinya
Al dan Rakha dibantu oleh temannya untuk minggir
"Mana Dafi" Bara ditengah-tengah pertarungan itu yang dia tinggalkan
"Mereka membawanya kembali" Al
"Bangsat" langsung berlari. Diikuti oleh Rakha dan Al.
"Barrr loo salah" rakha
"Mereka bawa dari dimana Al" Bara yang sadar dia tidak tau harus lari kemana. Dengan paniknya dia langsung berlari
"Kesana" menunjukkan
Yang membawa Gibran sudah jauh untung saja mereka ber 3 bisa mengejarnya
"Lepasin adek gua" Al
3 preman itu langsung mengajar mereka. Sementara 2 preman terus berlari
Tak butuh waktu lama mereka tumbang. Bara. Al. Rakha berlari lagi
Sebenarnya Al dan Rakha badannya sudah remuk namun dia tak ingin Gibran kenapa-kenapa. Dia lebih sayang adeknya dari pada nyawanya sendiri
"Berhenti bangsat" Bara yang melempar batu dibawahnya.
Batu itu tepat sasaran mengenai kepala yang membawa Gibran
Dia langsung tumpang dan Gibran terjatuh
"Hebat juga lo" Rakha
"Tinggal satu urusanku kalian bawa Gibran" Bara
Al dan Rakha langsung menghampiri Gibran namun belum sampai ada seseorang wanita itu
"Kalian mendekat lagi. Saya akan menembaknya" ujar wanita itu yang sudah siap. Pistol yang ditangannya mengarah ke Gibran yang terbaring ditanah
"Jangan. Jangan adek gua" Rakha
Mereka terdiam tak bisa berkutik. Merea pasrah dari apa Gibran terkena
"Bawa anak ini" ujar wanita itu
"Jangannnn" Bara
"SARIIIIII" Miko yang baru datang dengan polisi.
"Sar tolong jangan bawa anakku. Tolong jauhkan benda itu"
"Loo kesini, loo bawa polisi. Loo mau anakmu ini mati" yang sudah mengarahkan pistol
Gibran sedikit bangun dia tidak benar-benar pingsan
Tersenyum ke abang kakaknya dan temen-temen serta ayahnya itu
"Sarr kenapa. Kenapa kamu begini sar. Apa salah ku sar"
"Kamu tanya apa salahmu Miko"
"Kamu pasti ingat akukan" Sari
"Kamu dulu dimana Miko. Pas aku butuh kamu. Kamu janji akan membantu ku. Tapi kamu menghilang sampai hiskk(Sari menangis) anakku meninggal"
"Anak ku meninggal Miko kamu dengar itu"
"Kita menunggu mu. Tapi kamu tidak muncul. Anakku meninggal dan suamiku meninggalkan. Kamu puas sudah menghancurkan hidupku" Sari teriak sampai menangis
"Sari aku bisa jelasin. Waktu itu aku datang ke rumah sakit tapi suamimu yang menghalangi ku. Katanya anakmu sudah tak ada dia menyuruhku pergi. Setelah itu aku mendengar besok nya anaknya meninggal"
"Aku baru tau itu rencana suamimu sendiri sarii. Dia ingin anakmu meninggal"
"Kamu boong Miko mana ada seorang ayah ingin anaknya meninggal"
"Aku punya buktinya" Miko menunjukan bebarapa bukti ke Sari
Miko yang sampet mencari tau kenapa suami Sari berboong kepadanya. Malam itu padahal anaknya meninggal pagi hari ini
Untung dia meminta vidio rumah sakit pas suami Sari mendatanginya dan berkata padanya
"Itu jelas Sari. Bukan aku. Aku sudah datang. Malah akuu terus mencarimu tapi keluarga mu dan kamu pindah kota aku pun mencari. Agar tak ada kesalah pahaman seperti ini" Miko
Sari menangis sejadi-jadinya ini ulah suaminya. Suaminya sendiri yang melakukan ini sem
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Waktu (Tamat)
Teen Fiction#Seorang anak mencari jati diri #pemuda tak menyerah Gibran mempunyai keluarga pada umumnya namun semua berubah 85 derajat. #lelaki yang ingin dicintai #dia dikejar oleh waktu waktu terus berjalan namun dirinya belum mendapatkan yang dia cari