24. Sisi lain Miko

1K 74 4
                                    

"kenapa cari gua?" Tanya Gibran yang tiba-tiba datang diruangan itu

"Bisa ngetok pintu dulu gak" Miko

"Gak" jawab singkat Gibran langsung duduk disofa itu

"Tadi kamu kemana"

"Kesekolah kenapa?"

"Jangan boong. Kamu gak kesekolah kamu kerumah sakit"

"Hemmmm. Apa peduli mu"

"Saya tanya nya kamu itu masih anak saya"

"Jahahhah gak salah denger nih gua. Lo bilang gua masih anakmu"

"Gibran jangan bercanda saya serius"

"Oke saya kerumah sakit untuk menghibur anak-anak yang punya penyakit keras"

"Belum pahamnya. Ya Gimana mau paham. Lo aja gak ngerasain. jadi susah juga mau jelasi" jelasnya Gibran

"Gibran kamu dari tadi jawabnya muter-muter"

"Saya malas menjawab. Lo tanya aja sama sahabat mu itu"

Disini yang dimaksud adalah Milla.

Gibran langsung pergi dari ruangan itu tanpa menutup pintu, Miko hanya memperhatikan Gibran sampai pergi

Miko tak bisa berdebat dengan anaknya itu. Karena dia merasa bersalah dengan Gibran

"Tumben dia memakai Hoodie di dalam rumah" gumam Miko yang heran dengan Gibran memakai legan panjang atau hoodie itu

Gibran hanya menutupi bekas suntik ditangan nya agar tak ada yang curiga

*****

Jam 11 malam Miko terbangun dari tidurnya hendak mengambil minum. Karena minumnya habis,

Miko yang mampir kekamar Al. Tapi tak menemukan sosok Al disana

Kalau Al pergi tak mungkin dia tak berpamitan dengan Miko

Miko terus mencari anaknya itu. Kemudian dia mengingat sesuatu

Dia langsung ketempat tujuannya. Bener Miko melihat Al yang tertidur pulas di kamar Gibran.

Miko tersenyum melihat Al yang tidur pulas. Beberapa menit Miko sadar disamping Al tidak ada Gibran

Miko malam ini dibuat pusing dengan 2 anaknya tersebut, yang berpindah-pindah tempat tidur.

Disini Miko kebingungan mencari Gibran karena Miko tak tau pasti Gibran dimana. Dia tak pernah izin mau keluar apapun main

Miko melihat ke parkiran, montor gibran ada. Dia tetap mencarinya. Sambil mengacak-acak rambut nya

"Rumah gua besar gua. Malam malam olah raga gua. Nih tuyul satu dimana sih"

Miko duduk disofa tamu. Memijat dahinya.

Sebelum tidur tadi Miko telvon Milla. Milla bercerita tadi siang Gibran full dirumah sakit, menghibur anak-anak yang mempunyai penyakit keras. Kangker. Tumor dan lain-lain.

Gibran juga dikado gitar oleh orang tua anak-anak itu tanda terima kasih.

Milla mengirim beberapa vidio Gibran bernyanyi. Bermain disana Gibran tertawa dengan lepas

Entah apa yang terjadi Miko begitu senang melihat anaknya itu tersenyum saat lepas

Miko kembali mencari Gibran. Sampai ditaman belakang

Miko melihat sebuah bayangan yang duduk dikursi taman.

Miko sedikit takut apalagi udah Tengah malam. Namun Miko berlahan tapi pasti dia mendekati bayangan itu

Miko melihat Gibran yang menimum soda kaleng dan menghisap rokok.

Miko kanget dengan aksi Gibran

"Gibran kamu ngerokok" suara Miko disamping Gibran

Gibran membuka matanya dan melihat sampingnya

Dengan santai dia membuang muka. Dia sudah tak peduli jika dapat cambukan ataupun Miko akan memarahi nya

Gibran membuang rokok yang tinggal sedikit dan menginjaknya, menimum kembali air kaleng itu

"Ngapain kesini"

"Kamu belum jawab"

"Udah lama. Jadi pelampiasan"

Miko duduk disamping Gibran

Tak ada suara disana. Gibran hari ini benar-benar dibikin pusing dengan orang-orang. Liam. Milla yang bukan siapa-siapa baik banget. Eby yang positif. Raka yang bawel. Al yang tidak bisa ditinggal. Sekarang Miko yang tiba-tiba mencari nya

Gibran mengambil satu rokok dan menyalakannya. Miko hanya melihat aktivitas Gibran

Miko langsung merebut rokok itu

"Gak kamu gak boleh rokok"

"Kenapa sih"

"Gak baik gib. Gak baik untuk kesehatan"

"Jahahhahah senjak kapan lo memperhatikan kesehatan gua. Dahlah lo mikirin kesehatan lo dan kak Al aja"

"Gibran selagi saya bilang enggak, enggak"

"Lo sendiri kan bilang gua lebih baik pergi dari dunia ini. Mungkin dari rokok besok gua mati"

"GIBRANNN" Miko tak habis pikir dengan jalan pikiran anaknya itu

"Kenapa guaa salahh. Loo sendiri ha yang bilang itu. Lo sendiri yang bilang walaupun gua mati lo gak akan peduli. Lo sendiri yang bilang gua bukan anak lo"

"Benerkan. Kenapa sekarang lo ngatur-ngatur hidup gua. Bagus kemarin-kemarin lo gak ngatur hidup gua"

"GIBRAN yang saya lakukan ini untuk kebaikan kamu. Kamu paham"

"JAHAHHAH KEBAikAN DARI SISI MANA. YANG SELALU DICAMBUK. YANG SELALU DIHUKUM. LEBIH BAIK GUA MATI DENGAN CARA GUA SENDIRI. JADI ELO GAK SUSAH-SUSAH MENGOTORI TANGANMU ITU UNTUK BUNUH GUA" Gibran dengan emosinya

Entah kenapa dia emosi sampai segitunya. Dan sekali lagi Miko tak membalasnya dia memilih diam,

Biasanya sekali dia berdebat Gibran akan berakhir sakit. Karena dicambuk atau di kurung. Namun saat ini Miko hanya diam tak menjawab semua ngomongan dari Gibran

******"*

Mimin ya Bingungg sampai lupa gak up🙏

Aku Dan Waktu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang