Gibran pulang seperti biasanya. Ruang tamu sudah ramai dengan Al dan Miko hanya 2 orang namun seperti dipasar
"Dek baru pulang" Al yang menyapanya terlebih dahulu karena Gibran setiap pulang tak akan mengucapkan apapun
Dia sudah terbiasa. Dulu dia selalu mengucapkan salam namun tak ada yang respon mangkanya Gibran setiap pulang langsung menuju kekamarnya
"Baru aja"
"Dek main dulu yuk" Gibran menatap Miko. Namun Miko hanya bermain telponnya
"Udah ada bokaplo gua keatas dulu"
Sebenarnya Gibran hanya ingin diakui.Ditangga itu Gibran "akhshs" suara agak pelan Gibran memengangi kepala nya. Miko tau itu dia terkejut
Miko udah lama memperhatikan anak itu sakit kepalanya. Mual. Sampai mimisan. Namun Miko tetap saja gengsi
Gibran melanjutkan jalannya sambil memperkuat pegangan ditangga itu. Al yang tidak tau itu. Karena Al fokus dengan gamenya
"Kak ayah keatas dulu ya. Mau ambil cas hp"
"Oke yah"
Sampai diatas Miko mendengar Gibran yang muntah-muntah dikamar mandi.
Jadi disini kamar setiap kamar ada kamar mandi. Namun diantar kamar Al dan Gibran juga ada kamar mandi luar
Gibran belum sempat kekamarnya jadi dia menggunakan kamar mandi itu
Miko melihat nya Gibran begitu lemas dilantai. Sambil memukul-mukul kepalanya sendiri
"Dia kenapa. Kenapa dia sering memukul kepalanya. Ya Allah tolong lindungi anak hamba. Tolong jangan membuat saya menyesal sebelum saya mengakuinya" batinnya
Miko yang melihat Gibran menangis seperti menahan sakit tangannya masih memukul kepalanya
Beberapa menit Gibran seperti sudah setabil. Dia keluar dari toilet itu Miko yang sudah hilang entah kemana
Gibran setelah mandi dan berganti baju. Melihat jam menunjukan pukul 11 malam
"11" gumamnya
"Apakah aku harus kemo. Tapi uangku gak akan cukup" melihat buku rekening nya
"Harus gimana ya. Mati apa hidup"
Tok tok tok suara ketok pintu
Gibran langsung menyembunyikan bukunya
Al langsung masuk
"Gua pikir udah tidur kok gak ada suara"
"Belum bentar lagi. Kenapa?"
"Gua mau tidur sini"
"Ngapain. Lo punya kamar kak"
"Bodoamat" dia langsung tidur dikasur Gibran
Gibran menghela nafas panjang, dan berbaring disamping Al
"Dek lampu lo kenapa redup sih. Kayaknya kemarin gua minta pak Jo ganti lampu deh"
"Kalau tidur. Tidur aja jangan banyak pertanyaan kak. Aku ngantuk sumpah nih"
"Iya deh iya. Oh iya dek lo tau gak Rakha mau ulang tahun, kira-kira kado apa yang cocok untuk dianya, dirayakan gak lo tau dek "
Tak ada jawaban ternyata gibran udah tidur mana udah ngorok
****
Hari minggu seperti biasa Gibran akan pergi ke cafe pagi sampai toko tutup. Karena cafe sangat lah ramai ketemu waktu libur sekolah
Gibran sudah berkemas namun Al masih saja tidur.
"Enak ya jadi elo kak. Iri gua" gumannya
"Jujur gua mau kayak elo" Gibran langsung pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Waktu (Tamat)
Teen Fiction#Seorang anak mencari jati diri #pemuda tak menyerah Gibran mempunyai keluarga pada umumnya namun semua berubah 85 derajat. #lelaki yang ingin dicintai #dia dikejar oleh waktu waktu terus berjalan namun dirinya belum mendapatkan yang dia cari