Gibran berjalan dengan rasa cemas dengan kecepatan rata-rata dirumah tidak ada Miko Al pingsan mbok siti pasti kebingungan
Ditengah jalan ada seorang pria yang di hadang oleh 5 preman
"Wow" semua menoleh ke Gibran
"Anak ingusan mending kamu pergi"
"Gibran" Miko yah yang dibegal adalah Miko ayahnya sendiri
Gibran menoleh ke suara itu
"Tau gitu yang kalian begal dia, gak bakalan kesini gua" ucap Gibran"Lo pergi atau lo tau akibatnya"
"Dah nanggung disini gua"
Dan Gibran berantem sama begal tersebut 5 vs 1.
"Gibran" teriak Miko saat Gibran kena tonjok
"Gibran" Gibran jatuh namun dia bangun
"BANGSAT" ujar Gibran menemukan darah dipinggir mulutnya
Gibran mengajar mereka tanpa ampun. Seperti melampiaskan kekesalannya kepada orang
Miko hanya melihat Gibran yang bener-bener marah
"PERGI KALIAN SEMUA. PADA TOBAT KALIAN SEMUA" teriak Gibran
Miko mendekati Gibran
"Akhss" lirih Gibran sambil memegangi kepala nya
Miko menyentuh pundak Gibran seketika Gibran langsung ambruk
"Gib. Gib. Bangun nak" Miko menepuk pipi Gibran
"Akss. Sa-sakit" Gibran langsung pingsan
"GIBRAN jangan tutup matamu. Bangun. Gib bangun" tetap menepuk pipi anaknya
*****
Gibran terbaring dikamarnya. Miko yang panik ke 2 putranya pingsan
"Gimana mil" Miko memanggil Mila ke rumahnya
"Al banyak pikiran sampai dia demam, tapi tenang demamnya juga udah turun"
"Alhamdulillah. Gibran dia gapapa kan"
"Hemmm"
"Dia tadi nolongin aku dari preman. Lukanya bagaimana"
"Lukanya sudah aku obatin. Dia aku impuls, kau harus bawa dia kerumah sakit ko"
"Dia gak ada yang parahkan kenapa harus kerumah sakit"
"Kalau kamu sayang dia bawa dia kerumah sakit. Kita cek karena aku menemukan kejanggalan ditubuh anakmu"
"Gibran sehat dia baik-baik saja. Kau saja yang salah"
"Aku peringatkan sekali lagi Ko. Jika kamu sayang dia kita cek"
"Nanti aku akan bawa dia"
Mila menggangguk "jangan sampai kau menyesal ya" akhir dari percakapan itu
Miko pergi kekamar Al dia melihat Al tertidur dengan pulas dia mengecek tubuh Al sudah dingin tidak panas lagi
"Kak sehat-sehat nya. Ayah gak mau kehilangan kakak" sambil mengecup kepala anaknya
Miko yang ragu untuk membuka pintu kamar Gibran
Setelah masuk Miko melihat seluruh kamar. Kosong yang dirasakan, warna abu-abu tembok dan tak ada apapun ditembok itu terasa sepi
Melihat Gibran dengan impuls ditangannya dan muka lembab dia hanya menatapnya
"Dia persis seperti kamu ternyata. Bagaimana keadaan mu dan bagaimana anak kita. Maaf jika Gibran bersamaku tidak bahagia. Namun aku tak ingin jika suatu hari nanti kamu mengambil nya dariku. Aku tak siap"
"Aksj" Gibran sadar
"Gib"
"Kok aku disini"
"Kamu lupa kamu selamat kan saya" menoleh ke kiri
Mencoba mengingat "oh iya. Ha kak Al pingsan udah dibawa kerumah sakit"
"Udah kak Al udah cukup baik"
"Syukurlah"
"Terus ngapain anda disini. Keluar ini kan kamar saya"
"Ini rumah saya"
"Oke" Gibran langsung melepaskan paksa impuls nya Miko hanya melihatnya nyilu
"Hey kamu itu membuang uang saya aja"
Namun Gibran langsung berdiri seketika dia oleng mau dibantu oleh Miko Gibran memegangi tembok
Miko dengan larut tak bisa diartikan
Sesekali dia memegang kepalanya dan memperkuat dirinya sendiri
"Mau kemana kamu" Miko
"Pergi"
"Kamu itu masih sakit. Mau pergi aja"
"Apa urusan anda toh anda tidak peduli dengan saya"
"Kamu ini sudah dirawat gak ada terimakasih kasih"
"Kalau mau pergi, pergi yang jauh sekalian"
Gibran tersenyum mendengar ucapan Miko "tenang saya akan pergi jauh sampai anda tidak akan melihat muka saya lagi tapi bukan sekarang" ucap Gibran
Dan pergi dari kamarnya sampai sempoyongan
"GIBRAN" panggil seorang kakak dari tangga itu
Langsung memeluk adiknya
" kak Al kangen banget sama kamu"
"Maaf kak. Gibran harus pergi"
"Gak gak boleh. Kamu itu masih sakit tuh lihat muka kamu aja masih lembab"
"Ini rumah ayah lo bukan rumah gua jadi gua harus pergi"
"Tidakk. Ayah bilang ke dia ayah juga rindu sama Gibran kan. Jangan suruh pergi yah" namun Miko hanya diam saja
Al tau kalau dia selalu menunggu kepulangan Gibran
"Kamu harus tinggal disini"
"Kenapa bukannya anda bilang ini rumah anda"
"Saya bilang kamu gak boleh pergi. Ya udah jangan pergi" Miko langsung pergi dari situ
Setelah Miko pergi Gibran menatap Al
"Dia suruh gua disini hanya gara-gara lo yang gak mau gua pergi bukan karena dia sendiri"
"Bukan itu gib.." Al ingin bicara dengan Gibran namun dia sudah pergi keatas
Disini seperti Gibran salah paham mengira ayahnya berbuat seperti itu hanya untuk Al bujuk bukan dari dirinya sendiri.
Padahal Gibran hanya ingin ayahnya membujuk dia untuk sendiri Miko
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Waktu (Tamat)
Teen Fiction#Seorang anak mencari jati diri #pemuda tak menyerah Gibran mempunyai keluarga pada umumnya namun semua berubah 85 derajat. #lelaki yang ingin dicintai #dia dikejar oleh waktu waktu terus berjalan namun dirinya belum mendapatkan yang dia cari