36. perpisahan

1.2K 103 12
                                    

Gibran yang ada dirungannya

"Hy" Liam

"Bagaimana Om"

"Kamu nyakin melakukan ini" liam, Gibran menggangguk

"Tadi Gibran lihat mama tertawa bahagia saat mendengar ada pendonor untuk bang rakha. Aku juga ikut bahagia" Gibran

"Tapi om..."

"Om aku gak mau ambil kebahagiaan mama lagi om. Biarlah aku saja yang pait. Pada lagi tadi ayah. Ayah saat bersyukur"

"Kakak kamu tadi nanyain kamu" ucap Liam

"Kak Al" Liam mengangguk

"Om bilang apa kedia"

"Om bilang kamu gak bersama om. Setelah kejadian itu kamu pergi tadi dia tidak percaya seperti nya Om tinggal aja"

Gibran terdiam

"Gibran apapun yang terjadi besok pas operasi kamu harus bangun"

"Om jika Gibran gak bangun tolong makamin Gibran disamping bunda ya"

"Gak kamu udah janji sama om kamu bangun. Atau om gak akan lakukan operasi itu"

"Iya Om. Gibran janji kok"

******

Gibran dengan baju rumah sakit keruangan Rakha yang masih belum terbangun karena kecelakaan itu

Gibran dibantu oleh Liam agar bisa masuk

"Lucu ya bang. Ternyata kita saudara kandung. Bedanya lo dikelilingi oleh orang sayang sama lo. Gua(berhenti) gua gak tau bang kalau gua" menetiskan air matanya

"Seharusnya aku gak egois soal kemarin. Kalau  gak mau donorin banyak yang nangis dan banyak yang kecewa. kemarin semua marahin aku bang"

"Bang nanti kalau abang bangun, jangan nyari aku ya. Abang harus hidup sehat jangan sia-sia in hidup kedua ya" sambil tersenyum

Melihat Rakha dengan alat-alat medis dan menggunakan alat untuk napas itu.

Gibran membuat surat dan memasukkan kekantong Rakha

"Gua gak pandai nulis bang. Jika abang nemuin aku bersyukur tapi jika tidak aku juga tidak berharap"

"Aku seneng bang selama ini aku bekerja dengan mu. Mengenal mu, kita sempat canda tawa, masak bareng"

Gibran melihat jam tangannya
"Aku harus pergi bang, jangan kangen aku ya bang" sambil tersenyum getir

Liam memberikan waktu Gibran 10 menit. Karena Gibran dari kemarin meminta untuk bertemu dengan Rakha

"Sekarang bagaimana aku bisa ngomong sama kak Al" batinnya

Dia terdiam diruangan sendiri menunggu hari esok

Dia mengambil telvonnya membuat Vidio pendek

*****

"Gibran kamu siap" Liam mendorong kursi roda

Gibran Mengatur napas "iya Om Gibran sangat siap"

Gibran masuk terlebih dahulu keruangan operasi itu

Sebelum operasi Gibran telah mengirim vidio ke Al melalui email.

Gibran sudah terbaring dan para dokter sudah memasang alat untuk Gibran

Rakha datang dengan para suster dan dokter. Gibran menoleh ke arah Raka

Tersenyum sebelum Gibran kehilangan kesadarannya.

5 jam Operasi itu berjalan. Semua orang menunggu diluar

Aku Dan Waktu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang