Gibran yang sudah pulang kerumahnya. Eby dan Rakha memutuskan akan tinggal bersama Gibran dimana pun ada Gibran mereka akan ikut jangan lupakan Al. Al pastinya juga Mereka ingin menjaga Gibran,
Rakha dan Al melihat Gibran yang dari tadi sibuk dilemari. Mengacak-acak baju
"Nyari apa Gib" Al
"Eh kak gak ada. Kok"
"Serius gak ada" Rakha
"Enggak kok. Oh iya kak kamarku siapa yang bersih-bersih"
"Ya bibi. Siapa lagi"
"Oh gitu"
"Emangnya kenapa sih Gib" Eby
Gibran seperti mengode Eby namun Eby masih tetap gak paham
"Kenapa" Al
"Itu hemmm gimana ya"
"Apa Gibran" Rakha
"Laper bang" Gibran hanya mengeles saja
Ditengah malam Gibran yang sepertinya bingung dikamarnya. Hanya memandangi langit2 atapnya
Sebenarnya ada Eby disampingnya mengerjakan tugas. Rakha dan Al tentu mereka juga namun mereka sibuk dengan tugas kuliah nya karena 1 bulan lamanya mereka masuk bisa dihitung
"Bosen"
Mereka langsung menoleh
"Kalau tau gini lebih baik gua dirumah sakit aja sih"
"Hemmm Gibran mau apa" Rakha
"Main game yuk" Eby
"Ayukkkk" Gibran yang bersemangat
Sesi Eby melawan Gibran semua teriak-teriak diruang tengah itu
"Sekarang abang dan kakak" Eby
"Gua dukung Abang Rakha" Gibran
"Kalau gua mau dukung ka Al"
Semua tersemangat untuk permainan ini
"Ayo kak Al kalahan mereka" Eby
"Kiri lagi kak. Kiri" Eby sedangkan Al fokus dengan permainan nya
"Bang pokoknya abang harus menang. Gak boleh kalah" Gibran
"Siappp tenang aja kita kalahan mereka" Rakha
"Terus bang kiri. Kiri" Gibran
"Kanan bang. Itu ayoo" Eby
Suasana rame namun Gibran terdiam tiba-tiba matanya buram. Dia juga sempat menggelengkan beberapa kali kepalanya agar rasa sakitnya menghilang.
"Gollllll. lihat Gib kita menang" Rakha
"Yah kak Al mainnya gak sungguh-sungguh sih jadinya kalahkan" Eby
"Rakha tadi curang" Al
"Curang dari mana. Tanya aja ke Gibran emang aku curang"
"Bener gak Gib" Rakha menoleh ke Gibran
Gibran sudah memengangi kepalanya menyandarkan dirinya kesofa menahan sakit sambil memejamkan matanya
"Gib. Kenapa dek" Rakha yang melihat itu langsung panik
Gibran tetap tak menjawab dia memilih menahan rasa sakit itu
"Akhhhhh" meremas kepalanya sendiri
"Dek. Dek mana yang sakit" Al yang sudah berpindah tempat
"By. Obat by. Obatnya Gibran ambilin" Rakha
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Waktu (Tamat)
Teen Fiction#Seorang anak mencari jati diri #pemuda tak menyerah Gibran mempunyai keluarga pada umumnya namun semua berubah 85 derajat. #lelaki yang ingin dicintai #dia dikejar oleh waktu waktu terus berjalan namun dirinya belum mendapatkan yang dia cari