51

1K 86 8
                                    

Gibran seperti sudah menahan rasa sakit dari tadi namun dia tak memperlihatkan ke saudaranya lainnya

"Gib lo gapapa kan" Al kuatir karena Gibran sudah pucat

Gibran tersenyum lebar
"Aman kak"

Rakha menggeser badannya agar dia lebih dekat dengan Gibran

"Sini tidur dipundak Abang. Abang tau kamu lagi kesakitan" Gibran menurut perkataan abangnya

Dia memejamkan matanya agar rasanya menghilang

"Uhukk uhukk" Gibran berbatuk-batuk

"Akhhh" suara pelan Gibran namun rakha mendengar

"Gib. Aman" Gibran mengangguk lemah

Al yang dari tadi mencari cara untuk keluar dari sana

"Bang. Sa-sakit" dari tadi ditahan akhirnya dia sudah tak kuat menahan rasa sakitnya. Dia mengeluh ke Rakha

"Gib tahan nya. Kita pasti bisa keluar"

"Wowwww bukain Anjingggg"teriak Al

"Akhhhh uhukkk uhukkk hiskk. Akhhhss" teriak berbatuk sampai menangis yang dirasakan oleh Gibran

"Sabar-sabar Gib. Aku tau kamu kuat" dengan rasa kuatir Rakha masih menenangkan dirinya dan Gibran

"Tolongggg. Tolongggg" teriak Al dan rakha

Plakkk (bunyi pintu yang dipukul)

Al didorong oleh pria besar itu sampai jatuh

"Jangan coba-coba keluar dari sini" ujar pria itu

"Kalian bisa diam tidak" wanita itu

"Tolong. Tolong adek saya. Bawa dia kerumah sakit" rakha meminta tolong

"Apa yang kamu bilang tolong. Ha tolong. Saya gak salah dengar"

"Tolong kamu lihat adek saya kesakitan"Al

"Jahhahah enak saja minta tolong. Sampai dia mati. Atau kalian matipun saya tidak peduli. Tujuan saya pingin Miko merasakan apa yang saya rasakan"

"Siapa sebenarnya kamu" Al

"Akhhh" teriak Gibran

"Tolong bawa adek saya. Tolong bebasin kita" Rakha denagn wayah panik yang hendak menangis

"Kamu denger baik-baik saya tidak akan menolong dia atau membebaskan kalian" muka Rakha semula dipenggang langsung dibuang kesamping

"Apa sebenarnya mau kamu. Jika belas dendam ke ayah kita. Biar aku saja jangan adek aku" Al

"Jahahhahahah. Saya tidak butuh pahlawan disini. Andai dulu Miko mau menolong aku kalian tidak akan ada disini"

"Dulu aku meminta tolong ke Miko. Dulu aku dan suamiku menunggu nya namun Dia tidak muncul sampai anakku meninggal. Sekarang aku ingin Miko merasakan itu"

"Tante tolong. Tolong jangan adek aku. Tolong bawa dia kerumah sakit. Atau berikan lah obatnya" Rakha

"Sekali lagi saya tidak peduli. Dia mati disini pun aku suduh siapkan kuburannya" kata terakhir wanita itu langsung keluarga

_________________

Anggota king black yang ketuai oleh Bara dan anggota mata elang yang diketuai oleh Rakha berkumpul jadi satu

Eby yang menghubungi mereka

"Apa ada info dari mereka" Bara

"Aku tidak menemukan sama sekali" Beben

"Kita berpencar" Eby

Semua langsung berpencar. Eby dengan ke dua orang tuanya. Sedangkan Miko yang langsung pulang ke Jakarta mendengar anak-anak nya diculik

"Tenang papa sudah meminta bantuan kepolisi"

"Tapi yah Jika penculik itu tau kita hubungi posisi takut mereka kenapa-kenapa"

"Tenang by. Buktinya sampai sekarang penculik itu tak meminta apapun atau telvon kekitakan"

"Hiskkk dimana kalian nak" Metta yang sudah menangis dari tadi

"Tenang ma kita pasti menemukan nya" Fatir menenangkan istrinya

"Aku takut terjadi apa-apa. Apalagi Gibran papa tau Gibran sedang sakit pa" ujar Metta

"Kita pasti bisa menemukan nya ma. Mama tenang ya" Eby

_________

Al yang dari tadi masih mencari cara. Dia menggerakkan tangannya agar tali itu putus. Dia menggerakkan ke besi itu

Al berhasil membuka ikatan itu. Langsung menolong Gibran dan Rakha yang dari tadi masih terikat

Gibran yang dari tadi masih setia dipundak Abang ya

"Dek harus semangat. Harus kuat adek Abang pasti bisa" Rakha

"Ukhhukkkk sa-sa sakit bang" masih menahan rasa sakitnya

"Sabar Gib kakak masih nyari cara" Al yang dari tadi masih mondar-mandir diruangan itu.

"Bang Gib Gibran sudah tak kuat" dengan suara lemas. Dia sudah tak ada tenaga lagi

"Gak. Gibran gak boleh ngomong itu" Rakha

"Dek dengerin kakak. Adek kakak kuat. Adek kakak hebat" Al

"Tuntun Gibran"

"Gak. Gak. Gibran gak boleh ngomong itu" Rakha histeris

"Tolonggggg. Siapapunnn tolonggg" Al teriak sebisa mungkin sambil mencari cara untuk keluar

"Rak gua bisa" Al berhasil mencongkel jendela kaca itu

"Lubangnya tidak terlalu besar tapi insyaallah muat untuk kita" Al

Al dan rakha membantu Gibran berdiri

"Dek yang kuat kita akan keluar dari sini" Al.

"Lo dulu Al baru Gibran terus gua"

Mereka melakukan itu dengan berhati-hati agar tidak ada suara terdengar karena mereka lari dari sana.

Gibran dengan susahnya menahan berat badannya sendiri. Dan kesusahan menyeimbangkan tubuhnya agar tidak pingsan

__________.

Maaf kalau kurang greget ya gaes

Maaf jika banyak yang typo

Maaf jika dikit

Semonga suka ya.

Ohh iya Mimin sudah menyiapkan satu cerita lagi. Mimin pngn cerita berbeda dengan cerita-cerita Mimin sebelum nya 🫣

Komen dan vote ya 🥰

Aku Dan Waktu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang