13. bukan fakta

1K 62 1
                                    

"bagaimana keadaan dia"

"Anakmu" ujar dokter cantik itu

"Aku tanya keadaan ya" Miko

"Tidak baik"

"Maksud mu Mil"

Dokter itu bernama Mila sahabat dari Miko

"Dia anak mu dan..."

"Iya" dengan cepat Miko menjawabnya

Mila tersenyum "sudah diduga. Hebat sekali kau menyembunyikan"

"Mil itu biar urusanku. Sekarang aku tanya bagaimana keadaan nya"

"Dia sudah aku suntik dan aku impuls"

"Ini resep obat yang harus kamu beli"

"Ini saja"

"Bukan. Aku harap kamu bawa anakmu ke rumah sakit"

"Kenapa"

"Kita harus meriksa lebih lanjut aku menduga ada penyakit berbahaya ditubuh putramu"

"Penyakit apa"

"Belum bisa aku pastikan ko"

"Kamu serius"

"Hanya menduganya, mangkanya kamu harus bawa dia kerumah sakit"

"Akan aku usahakan"

"Hemmm. Aku harap kamu bawa dia"

"Nanti akan ada suster yang kesini untuk mengganti impuls ya. Sesuai yang kamu minta tadi"

Miko meminta agar ada suster yang bersedia untuk kesini. Agar Miko tak repot-repot membawanya ke rumah sakit

Setelah menggantar Mila keluar rumah. Miko mengirim foto ke Al

Ngirim foto Gibran dengan impuls dikamar Al
"Kuliah yang bener anak ini sudah diperiksa"

Agar Al dikampus nya tidak memikirkan Gibran yang ada dirumah

"Maksud Mila apa ya, kamu gapapakan" batik Miko sambil melihat ke arah Gibran

*****

Al sudah sampai rumah dia menemukan adeknya yang masih tidur

"Dek belum sadar ya"

"Kakak"

"Ku pikir belum"

"Udah kok dari tadi. Hanya saja aku kanget ada benda ini" ucapnya sambil menunjukan impuls

"Ayah yang lakukan itu. Dia memanggil dokter kesini"

"Kesambet apa tuh ayah lo kak"

Gibran dan Al emang sudah berbaikan. Dan Gibran juga menerima keberadaan Al. Dia juga ingin merasakan seperti Eby

"Ayah kamu juga dek"

"Hem" singkatnya

"Udah makan belum"

"Udah tadi"

"Serius"

"2 serius kalau gak percaya tanya aja ke mbok Siti"

"Ya udah"

"Dek maafin kakaknya"

"Kenapa minta maaf"

"Gara-gara kakak kamu kena cambuk"

"Ha?"

"Kakak gak sengaja lihat foto kita kemarin. Terus ayah tau. Kakak pikir ayah gak akan marah. Ternyata salah ayah malah marah banget"

Aku Dan Waktu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang