47. Kevin

998 72 5
                                    

Sesuai keinginan Gibran. Rakha dan Al mengantar Gibran keruangan Kevin

Rakha mendorong kursi roda Gibran sedangkan Al memegangi gagang impuls Gibran walaupun itu seperti tidak akan jatuh karena.

"Tante" Gibran melihat seorang perempuan yang duduk diluar tunggu

"Temennya Kevin ya" Gibran menggangguk

"Sakit apa nak" suara lembut wanita itu

"Biasa cowok" Gibran Al dan Rakha hanya diam

"Mau ketemu Kevin"

"Boleh tante"

"Boleh siapa tau banyak yang jengukin kevin seneng dan bangun"

Wanita itu masih duduk dikursi

"Sebelum masuk. Boleh aku bertanya ke Tante" Gibran

"Gib" Al yang takut jika adeknya berbicara yang enggak-enggak

"Boleh aja. Apa yang ingin kamu tanyakan"

"Maaf jika menyinggung perasaan tange nanti" Gibran

"Iya tidak apa-apa"

"Kenapa tante mau jadi simpanan bos sendiri" ucapan Gibran membuat semua terkejut terutama mama Kevin

"Kamuu....

"Saya tau kok tan. Saya hanya ingij bertanya kenapa tante mau. Tante tau karena Tante anak Tante sekarang terbaring didalam. Saya nyakin tante pasti menyalahkan orang yang menyelakai anak tante kan"

"Kamu tau dia. Kamu tau apa"

"Saya tau kok tan. Tane kerja sebagai asisten bos besar yang mempunyai anak dan isti. Tante tau bagaimana perasaan anak tersebut mengetahui ayahnya selingkuh sampai ibunya dibawa kerumah sakit jiwa " jelasnya Gibran

"Kamu tidak tau apa yang saya butuhkan"

"Apakah gaji asisten tidak cukup untuk kehidupan Tante"

"Kamu jangan sok tau" seperti sudah marah ke Gibran

"Saya bukan sok tau kan. Jika saja tante tidak menjadi simpanan suami orang mungkin anak tante sekarang ada di kampusnya"

"Kamu tidak tau sama sekali. Saya menjadi tulang punggung. Kamu tidaj mengerti bagaimana kehidupan saya. Saya harus membiayai semua sendiri. Kuliah kevin. Makanan. Minuman. Saya sendiri saya butuh semuanya"

"Jika saja tante bicara itu dengan anak Tante pasti beban dipundak tante akan berkurang"

"Lebih baik jujur tan. Sebelum terlambat"

"Lebih baik kamu masuk dari pada ceramah disini" wanita itu sudah marah. Namun dia tak egois dia juga ingin putra sembuh.

Cuma kevin yang dia memiliki. Untuk urusan nanti dia akan pikirkan. Wanita itu langsung pergi dari sana

"Seharusnya kamu tidak bicara itu dek" Al

"Kenapa emang ada yang salah dengan bertanyaan ku"

"Bukan salah. Namun waktunya yang gak tepat" Rakha

"Apakah ada yang salah dari perkataan ku" Gibran kembali bertanya

"Kamu tidak tau bagaimana kehidupan Kevin sebelum nya" Al

"Apakah kalian tau" pertanyaan Gibran tidak bisa dijawab oleh mereka

"Aku ingin masuk tapi kalian tetap disini" Gibran

"Tapi....(Rakha)

"Aku bisa Sendiri tenang saja kalian bisa lihat aku dikaca. Kalau ada apa-apa kalian bisa masuk aja" Gibran

Setelah itu Gibran masuk menggerakkan kursi sendiri. Al dan rakha berpindah dikaca besar itu

"Hey bang" Gibran yang melihat Kevin terbaring dengan berbagai alat disana

Ruangan itu kedam suara tidak akan terdengar suara Gibran dari luar. 2 orang yang diluar tanya bisa melihat tanpa mendengar.

"Bagaimana disana indah bukan" ucap Gibran

"Pasti abang ketemu ayah abangkan. Pati main-main ya sampai lupa ada didunia ini" Gibran mengingat dia pernah koma seperti Kevin dia juga dalam komanya dia menghabiskan waktu bersama bundanya

Gibran tau jika ayah kevin sudah tidak ada umur 10 tahun

"Gak mau balek kesini bang. Ketemu semua orang. Disana emang indah bang. Kalau abang gak balek emang abang siap masuk neraka"

"Ibu abang emang salah. Tapi Disini aku juga salah seharusnya aku tidak membobol akun keluarga abang"

"Bukan. Bukan itu aku maksud. Aku hanya ingin membantu. Tapi aku salah sepertinya"

"Maafin ya bang. Bukan maksud ku menjadikan abang seperti ini. Aku juga tidak tau jika temennya si Anjing itu bisa melakukan ini ke elo bang"

"Tapi aku pikir-pikir antara elo dan dia juga tak kalah beda. Dia kecewa sama ayahnya melampiaskan ke elo yang tak tau apa-apa seharusnya ke mama lo aja kali ya bang"

Kevin menetiskan air matanya dalam tidurnya

"Kok nangis sih bang gua cuma cerita tentang ini bukan curhat"

"Sekali lagi bang maafin gua. Gua janji akan membuat membantu semaksimal mungkin. Gua akan buat Abang sembuh"

"Pegang aja janji gua. Tapi sabar bang proses. Sekali lagi proses. Gua aja masih sakit sok-sok an janji sama elo" Gibran sendiri tertawa mengucapkan itu

"Sekali lagi bang maafin gua. Mungkin nanti kalau abang bangun. Bsng Kevin gak bisa maafin aku. Mangkanya aku minta maafin waktu Abang tidur"

"Udah bang. Gibran capek. Kepala sepertinya mau copot" Gibran yang merasakan pusing kembali

_______&________

Komen vote ya gaes🫶🫶

Aku Dan Waktu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang