22.love in silence

10 1 0
                                    

"wanita itu kodratnya di kejar
Bukan mengejar"

Arzan attasyah larick

"Carilah pasangan yang mampu
Menghargai mu"

Zayyan alrama pangestu






































Bel yang di tunggu-tunggu anak sekolah adalah bel pulang sekolah dan bel istirahat,sama halnya dengan sekarang bel pulang sekolah SMA galaksi sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu tapi Vera masih berada di kawasan sekolah.

Sejak tadi taksi yang ia pesan selalu di tolak membuatnya harus menunggu angkot, yah angkot, jam-jam segini biasanya ada angkot yang lewat dan searah dengan rumah nya.

"Aws perut gw sakit banget sih" gerutu Vera, sejak pagi tadi perutnya sudah sakit entah ia lupa makan atau apa, tapi tadi pagi ia sarapan kok.

"Ini juga angkot masih lama apa" gerutu Vera Masi di posisi yang sama.

Tin

Tin

Tepat saat itu juga mobil civic terparkir di sebelah Vera, jujur Vera tidak bisa melihat siapa yang mengendarainya, karna kacanya sangat gelap.

Saat itu juga pemilik mobil itu keluar, dengan baju yang sudah di cucuri keringat, dan rambut sangat berantakan berkesan berandalan.

"Arzan!"

Yah,pemilik mobil itu adalah arzan, ia belum pulang karna dirinya di suruh pak Tio untuk mengangkat beberapa meja ke kelas lama.

"Ayo, pulang bareng aku jam segini angkot udah nggak Lewat, Ver" tidak ada penolakan dari Vera ia duduk di sebelah arzan.

Dan dengan cepat mobil yang mereka pakai melesat pergi dari kawasan SMA galaksi, membela jalan bandung.

Dan Tampa di sadari sejak tadi sudah ada orang yang memantau mereka dari lantai tiga sekolah.

"Pergerakan yang cepat, arzan" batinya dengan senyum kemenangan.

🌧️🌧️🌧️

Kini Vera di dalam mobil arzan Tampa ada percakapan, hanya ada suara lagu yang di setel oleh arzan.

"Nih anak selera lagunya Jawa ternyata" batin Vera dengan menatap lurus.

Vera membuka hp nya dan mendapatkan banyak notifikasi dari saudaranya dan ayahnya, ia hanya menjawab pesan Azriel, zayyan dan ayahnya, dan tidak untuk althar, dirinya masih kesal dengan abangnya.

Di sisi lain althar sedikit kesal dengan adiknya yang tidak menjawab pesannya, dengan emosi yang membanting hp nya, tau seperti ini ia tidak akan membiarkan Vera pulang dengan arzan.

Saat tengah emosi di ruang tengah, ayahnya berjalan kearahnya dengan menenteng kopi yang ia baru ia buat

"Ayolah boy, adik mu bukan anak kecil lagi" tegur Reo yang melihat anak sulung nya yang di cueki oleh adiknya.

Love in silence [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang