26.love in silence

9 1 0
                                    

"Terimakasih Smaga"

RIVERA ZAYYANA PANGESTU

"Terimakasih telah menerima ku menjadi
Teman mu"

JENDRAL LANGIT ANGGARA














"veraa" rengek Aldebaran tak ingin pulang, setelah pulang sekolah tadi mereka memutuskan untuk membantu Vera berkemas-kemas karna mereka akan berangkat besok.

"Ran semangat" ucap Vera tak tega ketika Aldebaran di seret pulang oleh Renzo.

Sepeti anak kecil yang tidak ingin tidur siang, yah mereka berdua seperti anak dan bapak, Renzo yang menjadi bapak nya dan Aldebaran yang menjadi anaknya.

"Ver, kita pamit pulang dulu yah" ucap mereka semua Tampa terkecuali.

Setelah itu tiga motor sport dan satu mobil Fortuner melesat pergi dari pekarangan rumah Vera, ada sesayat rasa sedih ketika berpisah dengan teman-temannya.

Teman yang selalu menemaninya ketika susah dan senang, yah itu lah mereka, yera, arzan, Renzo dan Aldebaran, sosok teman yang tulus.

Setelah mereka pulang Vera sudah ada janji dengan gizan, ia akan menemani anak itu untuk nyekar di makam ibunya, termasuk Vera, ia akan datang ke makam bundanya.

Tpu yang mereka datangi tidak terlalu jauh dari rumah, dan setelah sampai mereka mengirimkan doa masing-masing, Vera di makam bundanya dan gizan di makam ibunya, makam mereka tidak jauh jadi Vera bisa mengawasi gizan ketika ada masalah.

"Ibu, gizan tinggal dulu yah, gizan mau ikut ayah Reo ke Surabaya"

"Ibu baik-baik yah di sini, insyaallah gizan kalau ada waktu, jenguk ibu ke sini"

"Gizan pamit, assalamualaikum"

Hembusan angin menyapa permukaan wajah gizan, ia tersenyum kala angin itu datang menyapu wajahnya.

Setelah selesai ia menyusul Vera yang sudah berdiri tak jauh darinya, setelah itu ia menggandeng tangan Vera untuk keluar dari tpu.

"Kita pamit"

"Kita pamit"

Setelah dari makam gizan dan Vera mampir di salah satu tempat yang mereka sering datangi, bukit alasyah, bukit yang tidak terlalu tinggi, bukit itu adalah bukit yang selalu mereka datangi ketika hari Minggu.

Lebih tepatnya bukit yang selalu menemani mereka ketika mereka jengah berada di rumah, dan di sana, mereka selalu bermain random, dan kala saat hujan Meraka selalu lari kesana untuk menemukan vibes yang tepat.

"Kak Vera" panggil gizan

"Kenapa?"

"Cantik" ucap gizan masih menatap senja yang berada di depan mereka.

"Masyaallah"

"Masyaallah" ucap mereka berdua Tampa sadar bersamaan.

Love in silence [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang