36.love in silence

19 1 0
                                    


___★★★___

Ibarat hewan yang kamu tolong
Lalu kamu lepas ke alam bebas,
Mereka akan kembali untuk berterima
Kasih dengan cara mereka sendiri.

Sama seperti mereka dan
Manusia juga seperti itu ia akan
Berterima kasih kepada orang yang
Telah menolong nya dengan caranya
Sendiri.

___★★★___



















































"Menolong orang itu baik yah asyu" menolog Aldebaran membuat yera melotot tak terima.

"Yah emang baik, tapi yah enggak setan juga tolol" yera menggeplak tangan kanan Aldebaran dengan kencang.

"rasah Wedi, barang seng Ra ketok pasti ero nek Kowe iku apik" ucap zayyan dengan menenteng satu kantong plastik.

"Tapi zay kalau dia Dateng ke sini gimana" yera bersembunyi di balik tubuh Renzo, sejak tau kalau orang yang menolong Vera dan arzan bukan orang yera menjadi ketakutan sendiri.

"Mereka' enggak akan ngusik kita, kalau kita enggak ngusik mereka" yera menonjolkan kepalanya di sebelah lengan Renzo.

"Tap-"

"Aku bakalan jadi benteng kalian" zayyan mendorong pintu rawat inap arzan di ikuti mereka.

Yera menghempaskan tubuhnya di sebelah gizan yang tertidur lelap, mereka semua sudah meminta izin kepada orang tua mereka agar bisa menginap dan di izin kan.

"Loh pada tau kagak sih, tadi gw ketemu sama kak gama tau" ucap yera mereka semua menoleh kearahnya.

"Temen Abang gw?" Yera mengangguk lalu terduduk dari tidurnya.

"Tapi, dia masuk ketempat jenaza" mereka membulatkan mata mereka.

Vera menatap zayyan, zayyan yang paham hanya mengangkat bahunya acuh , dia lebih memilih ikut tidur di sebelah gizan, sebelum sepenuh menutup mata ia mengingat sesuatu.

"Sejatine menungso iku ancen due papat kembaran, tapi rasah Wedi, cukup kene percoyo marang Gusti Allah" mereka mendengar penuturan zayyan menatap bingung tapi yang di tatap malah memilih turu.
*Sejatinya manusia itu memang punya empat kembaran', tapi tidak usah takut, cukup kita percaya kepada Gusti Allah"*

"Mungkin saja itu kembaran yang di maksud oleh zayyan" jelas arzan

Setelah perkataan arzan suasana di kamar rawat inap arzan menjadi sepi, Renzo memilih melanjutkan pencariannya, Vera yera dan Aldebaran lebih memilih menyelesaikan film horor mereka.

Kata yera, enak nonton film horor di rumah sakit, vibes nya akan terasa lebih horor dan mencekam, "Awas, siap-siap setan-nya nongol" yera menutup matanya dengan tangan kanan ia sedikit mengintip.

Wush

Bersamaan dengan kemunculan hantu dari layar laptop Aldebaran, angin berhembus kencang dari luar kamar, hingga mampu membuka pintu kamar yang cukup berat.

Love in silence [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang