30.love in silence

11 1 0
                                    

















"Assalamualaikum" salam Vera yang baru sampai dengan keringat bercucuran di dahi Nya.

Sontak membuat orang yang ada di ruang tengah terkepo-kepo, bagaimana bisa sekeringat ini padahal di luar sangat dingin untuk malam ini.

"Perasaan nggak panas deh Ver, kok loh keringatan Sampek kek gitu" tanya zavier terheran-heran dengan adik sahabatnya ini.

"Nggak papa, bukan masalah besar kan" ucap Vera lalu ngancir pergi ke kamar dan mandi untuk melepas penat.

Sudah latihan keras seperti itu pulang juga lebih keras, mana tadi banyak kendala lah, selesai dengan masalah pohon beringin malah di tambah ban bocor membuat semua turu tangan membantu arzan mencari tukang bekal yang masih buka.

Sungguh hari yang sangat apes menurut Vera, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur, cukup lama hening di atas kasur sampai lah pada pintu kamar Vera yang di ketok sangat cekat oleh seseorang.

Ia membuka pintu itu mendapati zayyan memaki kaos serta sarung membawa napan berisi nasi dan susu, niat hati pengen tidur malah zayyan datang dengan membawa makan malam untuknya.

"Makan dulu, di suruh bang althar" ucap zayyan lalu masuk Tampa mendapatkan izin dari sang pemilik kamar.

Vera duduk di bawa di lapisi dengan karpet berbulu, di Tambah satu meja lipat untuk ia gunakan makan, dan di temani zayyan yang tengah membaca Al-Qur'an di samping Vera.

"Gimana latihannya kak?"tanya zayyan sembari menutup Al-Qur'an nya.

"Latihan?aman" ucap Vera dengan memasukkan nasi ke mulutnya.

"Kalau pulangnya?" Tanya zayyan membuat Vera tersedak nasinya.

"Uhuk uhuk" segera zayyan memberikan minuman kepada Vera hingga tersedaknya mulai mereda.

"Don't worry, I won't eat you, sis." Ucap zayyan sontak Vera memukul tangan kanan zayyan dengan kencang.

"MATANE" zayyan hanya terkekeh pelan, seru juga menganggu kakaknya ini.

"Aman kan!" Ucap zayyan memastikan, karna ia melihat Vera pulang tadi dengan aura yang berbeda.

"Ada masalah tadi di jalan, intinya serem" ucap Vera mengingat kejadian tadi.

Helaan nafas terdengar di telinga Vera jelas, ia menoleh kearah sang pemilik nafas itu, Vera menoleh dengan raut wajah bertanya.

"Sebelum tidur wudhu dulu" ucap zayyan, membereskan sisa makanan Vera dan menaruh kembali meja lipat ketempat semula.

"Aku tidur di sini yah?" Tanya zayyan memastikan, dan di angguki oleh Vera.

Zayyan segera ke kamarnya dan mengganti sarungnya dengan boxer kolornya, setelah itu zayyan kembali ke kamar Vera mendapati Vera sudah tertidur dengan tubuhnya yang basa terkena air wudhu.

Zayyan berjalan mendekat ke arah Vera, bau melati yang sempat ia cium dari Vera kini perlahan menghilang dengan sendirinya, sontak itu membuat zayyan tersenyum tipis.

Love in silence [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang