25.love in silence

7 1 0
                                    

Assalamualaikum semua

Gimana nih ceritanya menurut kalian.
Alurnya semakin ambrul adul kan, sama kek hati ku :)

✌️Ehe

Udah ah, aku nggak mau ngomong panjang cusss aja baca see you next time.














Di sore yang cerah ini para kepala keluarga, Pangestu, Pratama, aelan, galaksi, dan allarick tengah berkunjung kerumah pak Ali.

Pak Ali adalah guru seni bela diri yang pernah mengajar di ponpes darul mutaalimin, ponpes di mana Reo dan allarick menempuh pendidikan dulu.

Niat hati mereka ingin meminta tolong agar pak ali mengajari anak-anaknya bela diri, agar sedikit bisa melawan jika benar-benar bahaya.

"Pak Ali bisa kan?" Tanya allarick.

Pak Ali Tanpak menimang-nimang pertanyaan allarick, dia ingin menerima tawaran allarick
Tapi beberapa hari lagi ia akan pergi ke Surabaya.

"Gini loh nak Arik, bapak mau menerima tapi saya harus pergi ke Surabaya beberapa hari lagi" ucap pak Ali tidak enak.

Reo yang melihat tatapan allarick pun mengerti, nanti malam ia akan membicarakan semua ini dengan teman-temannya yang menunggu di depan.

"Baiklah kalau seperti itu saya aka. Kembali lagi besok" ucapan Reo di hadiahi senyuman dari pak Ali.

Mereka memutuskan pulang agar pembahasan ini di bicarakan baik-baik dan tidak mengambil keputusan sendiri.

Di sisi lain tepatnya di ruang yera lima anak yang sedang fokus menonton film yang sedang trending di kalangan media.

Mereka membagi film nya menjadi dua karna menghargai kemauan mereka, yang satu menonton private bodyguard, dan yang satu santri pilihan bunda.

"WANJAS KELAZ BANG" teriak Aldebaran yang ikut menonton film santri pilihan bunda.

Plak

"Ish sakit loh ver" ucap Aldebaran yang mengusap-usap lengannya yang di timpuk oleh Vera.

"Diem Bambang" ucap Vera yang kesal dengan Aldebaran, memang lebih baik congor Aldebaran di lakban saja, menganggu saja.

Mereka kembali ke laptop masing-masing di sebelah kanan ada yera dan Renzo yang menonton private bodyguard, dan di sebelah kiri ada Vera, arzan dan Aldebaran yang menemani Vera menonton santri pilihan bunda.

Saking asiknya menonton Aldebaran Tampa sadar ketiduran di pundak arzan, arzan yang ingin membangunkan urung karna larangan darah vera.

"Nggak usah di bangunin, capek tuh anak" ucap Vera melihat tadi pagi mata Aldebaran nampak sembab, mungkin setelah menangis di rumah Vera, ia menangis lagi di kamar.

"Kalian nggak pulang?" Tanya Renzo yang membereskan buku dan tasnya.

Melihat sudah jam lima sore, ia akan pulang takut jika di cari oleh Pratama,Vera yang mendengar itu lalu ikut membereskan beberapa barangnya di ikuti oleh arzan.

"Tuh bocah gimana?" Tanya yera melihat Aldebaran nyenyak dalam tidurnya.

"Bangunin" ucap dingin Renzo.

Mereka segera mengepung tempat dimana Aldebaran tidur, terlintas ide jail di benak yera, segera ia membisikan itu ke teman-temannya dan di angguki oleh mereka.

"One"

"Two"

"three"

"ALDEBARAN BANGUN SUSU LOH ILANG" segera Aldebaran bangun dan mencari botol yang ia simpan di tasnya.

Love in silence [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang