38.love in silence

8 1 0
                                    

HEPPY READING!!































"rumah sakit mana sih?" Tanya Azriel yang sudah berada di atas motornya.

"Rumah sakit arzakama" mereka mengangguk paham.

"Btw, Renzo sama yera mana?" Tanya Aldebaran yang hendak menyalakan motornya.

"Aku hukum, nanti mereka menyusul" jawab Raka.

"Lah si ketos ikut" ucap kaget Aldebaran, Raka hanya tersenyum tipis.

"Ketos-ketos, kak Raka woy, kagak ada sopan-sopanya ente" tegur Azriel.

"Kan kita enggak tau namanya bang" jawab zayyan yang sudah naik di atas motor Azriel.

"Kenalin, aku rakafa Naufal Ayden, kalian bisa panggil Raka, kita sepantaran kok" ucap Raka.

"Aldebaran kak"

"Zayyan" zayyan tersenyum tipis sebagai sapaan.

"Vera"

Raka mendengar nama itu tak asing, ia mengamati Vera dengan lakmat, hingga Vera memantapnya dengan senyum tipis.

Rivera zayyana Pangestu, ketua callberos yang misterius itu! Batin Raka yang mampu di tebak oleh Vera.

Vera gadis itu mengangguk, seolah paham pikiran Raka, "hey ayok, keburu malem ini" tegur Azriel.

Mereka semua menaiki motor masing-masing, menuju rumah sakit, walaupun tadi sempat ada drama ban bocor lah, ban kempes lah dll.

Sesampainya di rumah sakit arzakama, mereka menyusuri lorong menuju ruangan arzan, sebelum kesini Vera sudah memberi kabar kepada anak callberos agar kembali ke markas, supaya tidak bertemu dengan geng the a-twins.

"Sumpah yah nih rumah sakit auranya serem" tutur alzen.

"Iyah anjrit, kek aura loh" sahut Ethan, yang mampu membuat semua tertawa.

"Anjirrudin, sekate-kate ente, anak baik nan alim ini di katain aura gelap" gerutu alzen.

"Yang ngomong elo punya aura gelap itu siapa, orang si Ethan nyaut aura loh serem" sahut Asher

"Tauh tuh, gelap-gelap loh pikir loh neng magrib!!"

"Udah, jangan berisik ini rumah sakit, jangan Sampek kita di usir sama satpam cuma gara-gara kalian" tegur Nathan

Setelah Nathan berbicara mereka semua terdiam, Vera memimpin jalan di depan, sesampainya di sana ternyata arzan sedang tidur di temani oleh guling.

Vera yakin pasti anak callberos yang meletakan itu, bisa di lihat guling itu berada di sebelah kanan dan kiri lengan arzan.

Vera merasa kalau callberos belum pulang, Vera mengedarkan pandangannya, hingga di ujung lorong belakang teman-temannya ada javas dan juga rayen yang tersenyum kearahnya dan di belakang mereka berdua juga ada Raden Riel dan juga Evander.

Love in silence [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang